Mimisan merupakan kondisi yang umum terjadi saat cuaca sedang panas atau suhu di sekitar Anda kering.
Biasanya, mimisan akan berhenti beberapa saat kemudian dan tak sampai menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Namun, bagaimana bila mimisan disertai batuk berdarah? Apakah batuk berdarah dan mimisan ini merupakan kondisi yang berbahaya?
Penyebab Mimisan dan Batuk Berdarah
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan, “Batuk berdarah dapat disebabkan oleh mimisan. Misalnya, akibat darah dari hidung yang menetes ke belakang dan keluar bersama batuk sehingga terlihat seperti batuk berdarah."
“Mimisan dapat terjadi akibat trauma, tetapi bisa juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lebih serius. Mimisan sendiri ada dua jenis, ada mimisan epistaksis anterior dan posterior. Masing-masing penyebabnya bisa berbeda,” lanjut dr. Astrid.
Artikel Lainnya: Tips Hentikan Mimisan atau Hidung Berdarah dengan Efektif
Mimisan anterior terjadi di pembuluh darah bagian depan hidung. Pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah dapat menyebabkan hidung mengeluarkan darah atau mimisan.
Mimisan anterior umumnya bukan kondisi yang berbahaya dan dapat ditangani dengan perawatan sederhana di rumah.
Sementara itu, mimisan posterior disebabkan oleh perdarahan di pembuluh darah besar. Pembuluh darah besar letaknya ada di bagian belakang hidung dekat tenggorokan.
Mimisan posterior dapat menyebabkan hidung mengalami perdarahan hebat. Nantinya, darah dari hidung dapat mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Ketika Anda batuk atau bersin, mulut Anda bisa mengeluarkan darah mimisan tersebut.
Penanganan Mimisan yang Disertai Batuk Berdarah
:format(webp)/article/QMBRQXkYzBWV5duZGbg3_/original/008934200_1599185129-Kenali-Perbedaan-Batuk-TBC-dan-Batuk-Biasa-shutterstock_632761877.jpg?w=256&q=100)
Darah yang keluar saat batuk dan disebabkan oleh mimisan umumnya tidak banyak. Bila darah yang keluar dari mulut berjumlah banyak serta konsistensinya seperti lendir, Anda harus waspada.
Hal itu bisa menandakan adanya kondisi kesehatan serius pada saluran pernapasan. Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit.
Dokter dapat menghentikan perdarahan dengan melakukan embolisasi atau memblokir arteri yang berdarah.
Apabila dokter mendiagnosis adanya tumor penyebab perdarahan, tindakan pembedahan mungkin dapat dilakukan.
Sementara itu, bila batuk berdarah disebabkan oleh pneumonia atau tuberkulosis, dokter dapat meresepkan obat antibiotik. Obat steroid juga dapat diberikan untuk mengobati peradangan penyebab perdarahan.
Artikel Lainnya: Faktor Penyebab Mimisan yang Berbahaya dan Perlu Diwaspadai
Jika mengalami mimisan ringan dan tidak disertai dengan batuk berdarah, Anda dapat melakukan hal di bawah ini:
- Duduk dengan posisi tegak dan jangan mendongakkan kepala ke atas. Mendongakkan kepala bisa menyebabkan darah mimisan mengalir ke saluran napas.
- Cubit bagian hidung yang lunak menggunakan jempol dan telunjuk selama 10 menit. Hal ini bertujuan menekan titik perdarahan dan membantu darah agar berhenti mengalir.
Pastikan Anda bernapas melalui mulut. Setelah itu, lepaskan cubitan perlahan dan duduk rileks selama 5 menit. Ulangi sampai mimisan berhenti.
- Anda bisa memberikan kompres dingin di bagian hidung untuk menghentikan mimisan. Mengompres selama beberapa menit dapat membantu menyempitkan pembuluh darah kecil di hidung.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar batuk berdarah atau penyebab mimisan lainnya, Anda dapat menggunakan layanan LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)