Reproduksi

TORCH, Penyebab Keguguran Berulang

dr. Karunia Ramadhan, 22 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Istilah TORCH mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Yuk kenali lebih dalam mengenai TORCH, penyebab keguguran berulang bersama dr. Karunia Ramadhan di sini.

TORCH, Penyebab Keguguran Berulang

Anda mungkin sudah pernah mendengar atau tak asing lagi dengan istilah TORCH. Infeksi TORCH masih menjadi momok bagi setiap kehamilan karena dapat menyebabkan kecacatan, bahkan kematian pada sang janin.

Sering kali ibu yang mengidap TORCH mengalami keguguran berulang pada kehamilannya. TORCH merupakan singkatan dari Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus (CMV), dan Herpes. Nama infeksi penyakit ini menggambarkan virus maupun parasit yang menyebabkan terjadinya infeksi tersebut.

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis disebabkan oleh infeksi parasit Toksoplasma gondii. Parasit Toskoplasma gondii ini banyak ditemukan pada daging hewan yang terinfeksi, kotoran dan bulu hewan peliharaan.

Penyakit jenis ini hanya terjadi bila infeksi toksoplasma akut terjadi selama kehamilan. Toksoplasmosis dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir cacat, hingga kematian.

Untuk dapat mencegah penyakit jenis ini, lakukanlah deteksi sedini mungkin saat Anda terdiagnosis hamil. Selain itu, Anda juga harus menghindari untuk mengonsumsi daging yang dimasak namun tidak matang, kurangi kontak dengan hewan peliharaan yang berbulu, dan jangan biarkan peliharaan Anda memakan tikus/bangkai.

Saat ini, pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit jenis ini sudah sangat canggih. Pemeriksaan kordosintesis dan amniosintesis dapat mengetahui sedini mungkin toksoplasmosis melalui komponen janin, yaitu darah atau cairan ketuban. Ibu yang terinfeksi penyakit ini harus mendapatkan terapi yang sesuai oleh dokter.

Rubela

Infeksi rubela disebabkan oleh virus Rubella. Rubella juga dikenal sebagai campak jerman, menyerupai campak, namun bercaknya terlihat lebih kasar. Infeksi rubela pada kehamilan tiga bulan pertama dapat menyebabkan kelainan bawaan (sindroma kongenital) yang sangat buruk. Kelainan bawaan yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, katarak, retinitis (radang pada retina), dan ketulian.

Oleh karena itu, apabila infeksi terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan, dokter biasanya akan memberi pilihan untuk pengakhiran kehamilan (aborsi).

Penyakit jenis ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi kepada sang ibu.

Sitomegalovirus (CMV)

Sitomegalovirus (CMV) disebabkan oleh virus Sitomegalovirus. Di Amerika, CMV merupakan penyebab utama infeksi selama kehamilan, diperkirakan 0,5-2% dari seluruh bayi yang baru lahir.

Gejala yang tampak akibat infeksi ini seperti mikrosefali atau ukuran kepala lebih kecil dari normal, ikterus atau kulit warna kekuningan, hepatosplenomegali atau pembesaran hati-limpa, hingga kematian.

Pada 10-15% bayi yang terinfeksi tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala baru akan timbul setelah 1-2 tahun kemudian. Gejala-gejala yang dapat timbul akibat Sitomegalovirus (CMV), misalnya keterbelakangan mental, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta gangguan perkembangan sistem saraf lainnya.

Oleh sebab itu, Sitomegalovirus (CMV) disebut sebagai penyebab utama kerusakan sistem susunan saraf pusat pada anak-anak.

Diagnosis CMV dapat diketahui dengan pemeriksaan darah pada ibu. Pengobatan untuk benar-benar mengatasi infeksi jenis ini belum sepenuhnya ditemukan. Karenanya, dokter biasanya hanya akan memberikan obat golongan antivirus sebagai pengobatan. Oleh karena itu, bila CMV terdiagnosis dini sebelum 20 minggu dapat dipertimbangkan untuk menghentikan kehamilan.

Herpes

Herpes disebabkan oleh virus Herpes simplex. Penyakit ini dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan mati atau mati beberapa saat setelah dilahirkan. Penyakit ini biasa ditemukan pada ibu yang menderita herpes, terutama yang memiliki vesikel (seperti lepuh) di bagian kemaluan dan bersifat nyeri.

Pencegahan herpes dapat dilakukan dengan persalinan melalui seksio sesaria, sehingga janin terlindung dari kontak dengan cairan vesikel yang pecah saat melakukan persalinan.

Untuk dapat mengenali dan mendeteksi infeksi TORCH, lakukanlah konsultasi sedini mungkin kepada dokter. Lakukanlah pemeriksaan TORCH sebelum Anda merencanakan kehamilan, dan laksanankan pengobatan secara teratur jika Anda telah terinfeksi TORCH. Dengan melakukan hal ini, ibu akan terbebas dari TORCH dan seorang bayi sehat yang lucu dan menggemaskan dapat dilahirkan dengan aman.

Keguguran

Konsultasi Dokter Terkait