Reproduksi

Perubahan yang Terjadi Pada Penis Seiring Bertambahnya Usia

Zahra Aminati, 10 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Semakin bertambah usia, penis akan mengalami beberapa perubahan yang cukup mengganggu aktivitas seks. Apa sajakah perubahan pada penis saat lansia? Simak di sini.

Perubahan yang Terjadi Pada Penis Seiring Bertambahnya Usia

Semakin bertambahnya usia, fisik manusia akan mengalami perubahan. Penis termasuk bagian tubuh yang mengalami perubahan seiring pertambahan usia.

Penis akan mengalami perubahan, mulai dari penampilan, fungsi, bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu. Sebenarnya beberapa perubahan sifatnya normal dan tidak perlu perawatan medis. 

Lalu, apa saja perubahan yang terjadi penis saat lanjut usia (lansia)? Simak penjelasannya di sini. 

1. Penis dan Testis Mengecil

Semakin tua, metabolisme tubuh akan menjadi lebih lambat. Dampaknya, berat badan seseorang gampang naik. 

Lemak juga cenderung lebih banyak menumpuk di bagian inti tubuh, terutama sekitar perut. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penampilan penis jadi lebih pendek 

Testis lansia juga dapat mengalami penyusutan atau disebut atrofi testis. Akan tetapi, kondisi ini umumnya tidak akan memengaruhi fungsi penis dan tidak memerlukan perawatan medis.

Atrofi testis merupakan hal normal akibat hilangnya elastisitas kulit. Selain itu, efek gravitasi membuat skrotum dan penis mengendur sehingga terlihat lebih mengerut.

2. Warna Penis Lebih Pucat

Ketika bertambah tua, penis akan mengalami perubahan warna menjadi lebih pucat. Lalu, pria dapat mengalami aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Saat hal ini terjadi, suplai darah ke organ vital akan berkurang dan ujung penis jadi berwarna pucat. 

3. Penurunan Fungsi Seksual

Seiring bertambahnya usia, Anda mungkin melihat beberapa perubahan fungsi penis, terutama dalam hal frekuensi dan ketahanan ereksi. 

Disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mencapai dan mempertahankan ereksi sering dialami oleh pria lansia. Penis juga cenderung mengalami penurunan sensitivitas atau berkurangnya sensasi rangsangan. 

Ketika makin menua, menurut dr. Atika, ejakulasi pria akan melemah dari segi kekuatan. Jumlah semen yang keluar dari penis juga berkurang, dan terjadi penurunan kepuasan klimaks saat berhubungan seksual.

“Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, namun salah satunya disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul (terutama otot bulbocavernosus),” jelas dr. Atika. 

Otot bulbocavernosus berperan dalam proses penyemburan semen dan sperma yang kencang. Ketika tubuh menua, otot tersebut akan melemah. 

Kondisi pembesaran prostat juga dapat mengurangi volume air mani dan membuat ereksi pria jadi tidak tahan lama. 

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Cara Meningkatkan Gairah Seks bagi Lansia

4. Perubahan Urine

Perubahan lain yang dialami penis ketika pria bertambah tua adalah penurunan fungsi urine.

Melansir Sexual Medicine Society of North America, pria lansia cenderung mengalami pembesaran prostat. Kondisi ini ditandai ketika kelenjar prostat membesar dan tumbuh ke dalam. 

Uretra yang merupakan saluran bagi air mani dan urine keluar dari tubuh akan mengalir melalui kelenjar prostat. Pembesaran jaringan prostat dapat menekan uretra sehingga pria kesulitan buang air kecil.

Pria dengan masalah buang air kecil disarankan untuk konsultasi dan mendapatkan perawatan dari dokter.

Perubahan kondisi penis ketika memasuki lanjut usia memang normal. Sebab, fungsi organ tubuh lainnya juga dapat mengalami perubahan yang sama. 

Akan tetapi, jika perubahan kondisi penis terasa mengganggu, sebaiknya konsultasi kepada dokter urologi untuk penanganan lebih lanjut. 

Chat langsung dengan dokter urologi seputar kesehatan alat reproduksi Anda hanya dengan aplikasi KlikDokter

(OVI/JKT)

Referensi:

Healthline. Diakses Desember 2021. How Does the Penis Change with Age?

Sexual Medicine Society of North America. Diakses Desember 2021. A Man’s Penis Changes with Age.

Penis PriaLansia

Konsultasi Dokter Terkait