Tips Parenting

Pola Asuh Otoritatif, Pengertian, Ciri, dan Dampaknya

Annisa Hapsari, 05 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pola asuh otoritatif disebut-sebut sebagai gaya pengasuhan paling efektif dalam mendidik anak. Ketahui pengertian, ciri dan dampak pola asuh otoritatif di sini.

Pola Asuh Otoritatif, Pengertian, Ciri, dan Dampaknya

Setiap orangtua memiliki pola asuh masing-masing dalam mendidik dan membesarkan anak. Menurut Diana Baumrind, ahli psikologi klinis dari Amerika Serikat, ada empat pola asuh yang digunakan dalam mengasuh anak, yaitu otoriter (authoritarian), otoritatif (authoritative), permisif (permissive), dan uninvolved (tidak terlibat). 

Dari keempatnya, pola asuh otoritatif diyakini sebagai gaya pengasuhan paling efektif dalam mendidik dan membesarkan anak.

Menurut American Psychological Association, pola asuh otoritatif dapat memberikan dampak positif pada anak, misalnya anak menjadi lebih ramah, penuh energi, ceria, bisa mengontrol diri, dan kooperatif.

Lalu, apa yang dimaksud dengan pola asuh otoritatif? Agar Ayah dan Bunda lebih paham, mari simak pengertian, ciri-ciri, dan dampak pola asuh otoritatif pada anak di bawah ini.

Apa itu Pola Asuh Otoritatif?

Menurut Michigan State University, orangtua dengan pola asuh otoritatif memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak. Namun, mereka juga memahami pentingnya komunikasi antara anak dan orangtua. 

Orangtua mau mendengarkan pendapat anak dan memberikan kasih sayang. Anak juga mendapatkan informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan kedua orangtua. 

Karenanya, kedisiplinan yang diterapkan orangtua pada anak, seimbang dengan kasih sayang yang mereka berikan. 

Disampaikan Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, hal ini membuat pola asuh otoritatif adalah pola pengasuhan anak yang paling efektif dibandingkan pola asuh lainnya.

“Soalnya, pola asuh otoritatif memberikan kesempatan pada anak untuk eksplorasi diri, berpendapat dan berdiskusi dengan orangtua. Namun, anak tetap diberikan aturan dan penjelasan mengenai konsekuensi yang ada,” jelas Ikhsan. 

 

Ciri-Ciri Orangtua yang Menerapkan Pola Asuh Otoritatif

Berdasarkan American College of Pediatricians, terdapat sejumlah ciri-ciri orangtua yang menggunakan pola asuh otoritatif dalam mendidik dan membesarkan anak, di antaranya: 

  1. Menuntut Sekaligus Mengarahkan Anak

Seperti telah disampaikan, orangtua dengan pola asuh otoritatif memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak. Meski begitu, mereka juga membantu mengarahkan anak memenuhi harapan tersebut. 

Artinya, orangtua tidak hanya menuntut, tetapi juga memberikan arahan yang dibutuhkan anak. 

Tak hanya itu, orangtua juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi-kondisi tak terduga yang mungkin menyebabkan anak tidak dapat memenuhi ekspektasi mereka.

  1. Memberi Ruang pada Anak untuk Mandiri 

Meskipun memberikan arahan dan dukungan secara langsung, orangtua otoritatif juga mendorong anak untuk mandiri. 

“Orangtua akan memberikan dukungan kepada anak untuk membuat pertimbangan sebelum membebaskannya membuat keputusan sendiri,” ujar Psikolog Ikhsan.

Artinya, orangtua memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi diri, mencari pengalaman, dan belajar dari pengalaman tersebut. 

Orangtua penganut authoritative parenting memahami bahwa pengalaman anak memiliki peranan penting dalam pembentukan karakternya. Alhasil, setiap kondisi yang dialami anak dianggap sebagai bagian dari tumbuh kembangnya. 

  1. Mau Mendengarkan Pendapat Anak

Contoh pola asuh otoritatif berikutnya adalah orangtua menerapkan komunikasi terbuka dengan anak. Orangtua bersedia mendengarkan pendapat anak mengenai peraturan yang mereka terapkan. 

Tak hanya sekadar mendengarkan, orangtua juga mempertimbangkan opini anak untuk mengevaluasi aturan, ekspektasi, dan kedisiplinan yang mereka tanamkan.

  1. Responsif Terhadap Sikap dan Perilaku Anak

American College of Pediatricians menyatakan ciri lain orangtua otoritatif adalah memberikan respons sesuai dengan sikap dan perilaku anak. Artinya, saat anak berperilaku baik, orangtua dengan senang hati memberikan pujian. 

Sebaliknya, saat anak bersikap yang kurang baik, orangtua berani  mengingatkan sang anak untuk memperbaiki sikapnya. Anak pun bisa membedakan antara perilaku yang baik dengan yang buruk. 

  1. Menunjukkan Sikap Hangat Penuh Kasih Sayang

Psikolog Ikhsan mengatakan bahwa orangtua otoritatif cenderung menunjukkan sikap yang hangat terhadap anak. Tak hanya itu, orangtua juga mencurahkan kasih sayang pada anak. 

Perilaku ini membuat anak merasa aman dan nyaman bersama orangtua. Alhasil, alih-alih merasa takut pada orangtua, anak merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan mereka. 

Anak pun memiliki keinginan untuk menyenangkan hati orangtua. Salah satunya dengan mengikuti aturan dan larangan dari orangtua dengan senang hati tanpa adanya paksaan. 

Artikel Lainnya: Bisa Dicoba, Ini Pola Asuh Anak dengan Kepribadian Plegmatis

Dampak Pola Asuh Otoritatif pada Perilaku Anak

Psikolog Ikhsan menyatakan bahwa pola asuh otoritatif dapat memberikan dampak positif untuk anak, di antaranya:

  • Memiliki self-esteem (harga diri) yang baik
  • Merasa percaya diri dalam membuat keputusan sendiri
  • Memiliki kemampuan sosial yang baik
  • Mampu mempertimbangkan dengan baik langkah-langkah yang diambil
  • Mampu menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dengan orang lain
  • Mampu mengontrol emosinya dengan baik

Dapat disimpulkan bahwa authoritative parenting adalah pola pengasuhan yang dapat memberikan dampak positif pada anak. Manfaat ini bisa dirasakan jika Ayah dan Bunda menerapkan pola asuh ini dengan konsisten dalam jangka panjang.

Ayah dan Bunda punya pertanyaan lain seputar pola asuh anak? Tanyakan langsung dengan psikolog kami melalui fitur konsultasi psikologi di KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar kesehatan mental.

(ADT/JKT)

Referensi: 

American College of Pediatricians. Diakses pada 2022. Authoritative Parenting. 

Michigan State University. Diakses pada 2022. Authoritative parenting style.

American Psychological Association. Diakses pada 2022. Parenting Styles. 

Ditinjau oleh Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi 

 

Pola asuh anak

Konsultasi Dokter Terkait