Gigi Mulut

Kenapa Tak Boleh Langsung Makan Setelah Tambal Gigi?

drg. Dondi Gumilang C.Ht, 21 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Usai tambal gigi, kamu tidak boleh langsung menyantap makanan. Kenapa demikian? Berapa lama boleh makan setelah tambal gigi? Ini faktanya.

Kenapa Tak Boleh Langsung Makan Setelah Tambal Gigi?

Gigi berlubang harus segera mendapatkan penanganan, salah satunya dengan tambal gigi. Perawatan tambal gigi dianggap sebagai perawatan restoratif sekaligus preventif.

Restoratif karena mampu menggantikan struktur gigi yang lubang. Preventif karena mencegah terjadinya lubang yang lebih besar, bahkan infeksi bakteri.

Namun, perbedaan bahan tambalan akan menyebabkan aturan makan setelahnya berbeda juga. Ini termasuk anjuran waktu yang tepat untuk makan.

Lalu, setelah tambal gigi, boleh makan apa saja, ya? Kapan waktu yang tepat bagi gigi untuk digunakan mengunyah makanan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Berapa Lama Boleh Makan Setelah Tambal Gigi?

Jika pasien bertanya, apakah setelah tambal gigi boleh makan? Jawabannya bergantung pada bahan tambal gigi dan lamanya tambalan tersebut mengeras.

Sebagai permulaan, kamu harus mengetahui dahulu jenis-jenis tambalan. Dengan begitu, kamu bisa tahu berapa lama tambalan gigi mengeras sesuai jenisnya.

Setidaknya ada dua bahan tambal yang paling banyak digunakan, yaitu semen ionomer kaca (SIK) dan resin komposit (RK).

Tambalan dengan RK membutuhkan sinar dengan gelombang khusus untuk membuatnya mengeras. Pengerasan bisa secara langsung terjadi saat gigi selesai ditambal.

Jadi, setelah keluar dari tempat praktik dokter gigi, pasien akan diperbolehkan langsung menggunakan gigi tersebut untuk makan.

Di sisi lain, bahan tambalan SIK membutuhkan waktu setidaknya 24 jam untuk mengeras. Oleh karena itu, setelah tambal gigi dengan bahan ini kamu tidak boleh makan dulu. Tunggulah hingga tambalan mengeras.

Pasien yang menggunakan bahan tambalan SIK tidak diperkenankan menggunakan gigi yang ditambal untuk mengunyah makanan keras selama 24 jam pertama.

Setelah waktu yang ditentukan tersebut, pasien dibebaskan untuk menggunakan gigi tersebut untuk makan, termasuk makanan keras sekalipun.

Artikel Lainnya: Berbagai Pantangan Setelah Tambal Gigi, Apa Saja?

Apa Efeknya Jika Langsung Makan usai Tambal Gigi?

Jika bahan tambalan yang digunakan adakah SIK, maka kamu tidak boleh langsung makan, terutama makanan yang keras.

Apabila kamu mengonsumsi makanan yang keras, maka akan mengubah bentuk dari tambalan. Hal ini bisa menimbulkan efek merugikan pada tambalan gigi.

Perlu diketahui, perubahan bentuk tambalan akan memengaruhi kontak dengan gigi lawannya serta kekuatan tambalan.

Apabila gigi yang ditambal berkontak dengan gigi lawannya sebelum 24 jam, tambalan bisa bergerak sehingga mudah terlepas.

Akibat adanya perubahan bentuk pada tambalan, akan tercipta titik lemah pada tambalan. Hal ini akan membuat tambalan mudah pecah ataupun terlepas.

Oleh sebab itu, pada saat melakukan tambal gigi, sebaiknya tanyakan kepada dokter gigi mengenai bahan apa yang digunakan dan bagaimana perawatannya. Dengan demikian, tidak ada efek samping merugikan yang akan kamu alami.

Kini kamu sudah mengetahui berapa lama boleh makan setelah tambal gigi. Ingat, pastikan kamu mengetahui jenis tambalan yang digunakan serta tips merawatnya. Dengan begitu, tambalan gigi bisa memberikan manfaat secara maksimal.

Apabila ingin berkonsultasi seputar perawatan gigi dan mulut kepada dokter, kamu bisa menggunakan layanan Live Chat. Dapatkan juga informasi menarik lainnya seputar kesehatan gigi dan mulut di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[WA]

Referensi

Nicholson, J.W. Glass-ionomer cements for clinical dentistry. Mater. Technol. 2010, 25, 8–13.

Shahid, S.; Hassan, U.; Billington, R.W.; Hill, R.G.; Anderson, P. Glass ionomer cements: Effect of strontium substitution on esthetics, radiopacity and fluoride release. Dent. Mater. 2014, 30, 308–313.

Arbabzadek-Zavareh, F.; Gibbs, T.; Meyers, I.A.; Bouzari, M.; Mortazavi, S.; Walsh, L.J. Recharge pattern of contemporary glass ionomer restoratives. Dent. Res. J. (Isfahan) 2012, 9, 139–145.

tambal gigi

Konsultasi Dokter Terkait