Menggugurkan Kandungan dengan Jeruk Nipis: Mitos atau Fakta?

Ada banyak mitos kehamilan yang beredar di masyarakat. Salah satu mitos tersebut adalah menggugurkan kandungan dengan jeruk nipis.  

Jeruk nipis dipercaya bisa menggugurkan kandungan karena memiliki asam yang tinggi.

Bagaimana medis menanggapi cara menggugurkan kandungan dengan jeruk nipis? Yuk, simak fakta selengkapnya di sini.

Artikel Lainnya: Tips Cegah Keguguran yang Wajib Anda Tahu

Benarkah Menggugurkan Kandungan Bisa Pakai Jeruk Nipis? 

Jeruk nipis memang memiliki kadar asam yang tinggi. Kandungan ini berasal dari asam L-askorbat alias vitamin C di dalamnya.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, terdapat 20 miligram vitamin C di dalam 100 gram jeruk nipis.

Meski begitu, menurut dr. Dyah Novita Anggraini, tingginya kadar vitamin C dalam jeruk nipis tidak menyebabkan keguguran. 

“Keguguran justru disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti infeksi TORCH atau gangguan genetik. Jadi, tidak ada hubungannya dengan jeruk nipis,” katanya.

Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa jeruk nipis bisa menyebabkan keguguran.

Sebaliknya, jeruk nipis yang dikonsumsi dalam batas wajar justru bermanfaat bagi ibu hamil. Salah satu manfaatnya adalah membantu meningkatkan kekebalan tubuh (imun) bumil.

Bahaya Kelebihan Jeruk Nipis untuk Ibu Hamil

Meski bermanfaat untuk bumil dan tidak menyebabkan keguguran, jeruk nipis tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Pasalnya, berlebihan mengonsumsi jeruk nipis justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan berikut:

1. Meningkatkan Risiko Batu Ginjal

Mengonsumsi jeruk nipis secara berlebih, dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada ibu hamil. Diduga hal ini disebabkan oleh asupan vitamin C dalam jeruk nipis yang terlalu tinggi.

Menurut studi yang dimuat American Journal of Kidney Diseases, mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal bernama kristal kalsium oksalat.

Sebagian vitamin C diubah ginjal menjadi oksalat. Penumpukan senyawa ini menyebabkan terbentuknya kristal batu oksalat. 

Akibatnya, bumil mengalami gejala batu ginjal seperti nyeri perut dan punggung, sakit ketika buang air kecil, mual, hingga muntah. 

Karena itu, American Pregnancy Association menganjurkan agar ibu hamil membatasi asupan vitamin C sebesar 85 mg/hari. 

Artikel Lainnya: Benarkah Durian Bisa Menyebabkan Keguguran?

2. Erosi Gigi

Bahaya berlebihan minum air jeruk nipis saat hamil dapat menyebabkan erosi gigi. Ini adalah kondisi terkikisnya enamel, yaitu lapisan terluar gigi.

Erosi gigi disebabkan oleh kandungan asam sitrat di dalam jeruk nipis. Oleh sebab itu, ibu hamil harus mengonsumsi jeruk nipis dalam jumlah sedang untuk melindungi kesehatan giginya. 

3. Sensasi Terbakar di Dada

Jeruk nipis dapat merangsang produksi asam lambung. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar asam sitrat dan asam askorbat jeruk nipis.

Zat asam tersebut memicu naiknya cairan lambung. Akibatnya, bumil mengalami gejala sensasi rasa terbakar di dada alias mulas. 

4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah wajar dialami ibu hamil. Penyebabnya karena peningkatan kadar hormon kehamilan hingga stres.

Nah, gejala mual dan muntah ini bisa kian memburuk ketika ibu hamil berlebihan mengonsumsi jeruk nipis. 

5. Sakit Perut dan Diare

Kelebihan mengonsumsi jeruk nipis juga bisa bikin pencernaan bumil terganggu, lho. Masalah pencernaan yang muncul, antara lain sakit perut dan diare. 

Gangguan pencernaan disebabkan oleh asupan asam berlebih jeruk nipis. 

Menggugurkan kandungan dengan jeruk nipis yang ternyata hanya mitos, karena tidak ada fakta medis yang mendukung. Jeruk nipis memang tidak menyebabkan keguguran, tetapi justru bisa mendatangkan manfaat asalkan dikonsumsi sewajarnya.

Kendati demikian, bukan berarti ibu hamil boleh mengonsumsi jeruk nipis secara berlebihan, ya. Untuk memperoleh manfaat jeruk nipis dan menghindari risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkannya, bumil tetap harus membatasi konsumsi jeruk nipis.

Yuk, download aplikasi KlikDokter untuk tahu ragam makanan sehat yang diperlukan ibu hamil. Anda juga bisa tanya dokter seputar info kehamilan secara online di KlikDokter, lho.

(ADT/NM)