Pernapasan

Menilik Afluria Jet Injector, Vaksin Flu Tanpa Jarum Suntik

Zahra Aminati, 26 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin vaksin flu, tapi takut jarum suntik? Afluria jet injector mungkin cocok untuk Anda. Cari tahu selengkapnya tentang vaksin influenza jenis ini lewat fakta berikut!

Menilik Afluria Jet Injector, Vaksin Flu Tanpa Jarum Suntik

Flu merupakan penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja. Untuk mencegah penularan penyakit ini, salah satu upaya penting yang tak boleh dilewatkan adalah vaksinasi.

Terdapat beberapa metode yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan vaksin flu, yaitu dengan disuntikkan ke lengan atau melalui semprot hidung.

Terkini, vaksin flu juga bisa diberikan melalui alat khusus tanpa jarum. Jenis vaksin flu ini dikenal dengan sebutan afluria jet injector.

 

Mengenal Vaksin Afluria Jet Injector

Menurut dr. Atika, afluria merupakan vaksin flu dengan merek Afluria Quadrivalent yang biasanya diberikan pada pasien lewat jet injector

“Jadi, vaksin tersebut bukan diberikan lewat suntikan biasa,” kata dr. Atika.

Dengan kata lain, afluria merupakan vaksin influenza yang diberikan melalui injektor jet. Alat ini menggunakan aliran cairan sempit bertekanan tinggi untuk menembus kulit tanpa perlu jarum suntik. 

Penting diketahui, vaksin afluria telah disetujui penggunaannya oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2018 untuk siapa saja yang berusia 6 bulan atau lebih. 

Berdasarkan dr. Atika, jenis vaksin ini terbukti aman dan cukup efektif menurunkan risiko infeksi virus influenza.

“Itu (afluria) adalah vaksin influenza biasa, dan satu-satunya yang diizinkan FDA untuk digunakan lewat jet injector,” jelas dr. Atika.

Sayangnya, penggunaan injektor jet untuk vaksin afluria hanya disetujui untuk orang berusia 18–64, tahun. Remaja dan anak yang masih di bawah usia tersebut masih harus menerima vaksin melalui suntikan. 

Artikel Lainnya: Benarkah Flu Patch Bisa Menggantikan Peran Vaksin Flu?

 

Aturan Pemberian Vaksin Afluria Jet Injector

Afluria jet injector diberikan dengan dosis yang bervariasi. Hal ini berdasarkan pada usia dan riwayat vaksin flu sebelumnya.

Afluria juga harus digunakan secara hati-hati pada orang yang pernah mengalami sindrom Guillain-Barré (GBS) dalam waktu 6 minggu setelah menerima vaksin flu jenis apa pun sebelumnya. 

Afluria tidak disarankan untuk orang yang berusia 65 tahun ke atas, karena mereka memiliki respons imun yang kurang kuat terhadap vaksin flu tradisional. 

 

Potensi Efek Samping Vaksin Afluria Jet Injector

Lantas, bagaimana dengan efek sampingnya? Seperti halnya vaksin jenis lain, afluria jet injector juga memiliki kemungkinan efek samping. 

Sebagian besar efek samping bersifat ringan dan sementara, serta akan sembuh dengan sendirinya dalam 1 atau 2 hari. 

Efek samping umum dari vaksin afluria jet injector, seperti:  

  • kebas atau rasa sakit di tempat suntikan, 
  • sakit kepala
  • kelelahan, 
  • kemerahan di bekas suntikan, 
  • nyeri otot, 
  • mual, 
  • memar, 
  • demam, dan 
  • kedinginan. 

Selain itu, ada pula kemungkinan efek samping parah akibat pemberian vaksin influenza alfuria. Beberapa efek samping yang dimaksud, misalnya reaksi anafilaksis. Ini adalah reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa apabila tak segera diatasi.

Meski begitu, data dari studi Vaccine Safety Datalink (VSD) menyatakan bahwa hanya terdapat 10 kasus anafilaksis dari lebih 7,4 juta dosis vaksin flu yang diberikan. 

 

Afluria jet injector merupakan salah satu vaksin flu yang cocok untuk orang-orang dengan ketakutan terhadap jarum suntik atau tak nyaman dengan semprot hidung. 

Untuk tahu lebih lanjut mengenai jenis vaksin flu ini, Anda bisa berkonsultasi secara daring kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/NM)

Sumber:

  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Seasonal Flu Vaccines.
  • Very Well Health. Diakses 2022. What to Know About Afluria (Influenza Vaccine) Jet Injector. 
  • The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Diakses 2022. Risk of anaphylaxis after vaccination in children and adults. 2015. 
vaksinInfluenza

Konsultasi Dokter Terkait