Kanker

Mengatasi Inkontinensia Urine Akibat Pengobatan Kanker Kandung Kemih

Aditya Prasanda, 21 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Inkontinensia urine akibat efek samping terapi pengobatan kanker kandung kemih dapat diatasi dengan berbagai cara. Simak di sini.

Mengatasi Inkontinensia Urine Akibat Pengobatan Kanker Kandung Kemih

Penderita kanker kandung kemih ataupun jenis keganasan yang menjangkiti area sekitar perkemihan berisiko tinggi mengalami inkontinensia urine. Ini merupakan kondisi kesulitan mengontrol pipis akibat katup sfingter kemih melemah.

Sfingter kemih merupakan otot melingkar di sekitar lubang kandung kemih. Katup ini berfungsi untuk membantu mencegah kebocoran urine.

Ketika sfingter kemih rusak, penderita kanker akan kesulitan menahan pipis, sehingga menyebabkan gejala khas inkontinensia urine berupa ngompol tanpa sadar.

Pada penderita kanker kemih, kondisi tersebut utamanya disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal di area perkemihan. Meski begitu, terapi pengobatan kanker, seperti radioterapi, kemoterapi, maupun pembedahan juga bisa menyebabkan kondisi pipis tidak terkontrol.

Karena itu, penting mengetahui cara mengatasi inkontinensia urine akibat efek samping pengobatan kanker, berikut penjelasannya.

 

1. Batasi Asupan Minuman Tertentu

Disampaikan dr. Atika, jenis minuman yang mengandung alkohol dan kafein dapat memperburuk inkontinensia urine. Oleh karena itu, penyintas kanker kemih yang menjalani pengobatan harus membatasi asupan minuman tersebut.

“Sebab, kafein dan alkohol memiliki efek meningkatkan produksi urine. Hal ini kontraproduktif dengan upaya mengatasi inkontinensia urine,” paparnya.

Selain itu, asupan minuman pemicu produksi urine berlebih yang juga perlu dibatasi, yaitu minuman karbonasi, minuman berbahan jeruk, cokelat, susu, maupun yang mengandung gula atau cuka.

Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Anda Sering Beser

2. Minum Cairan Secukupnya

Penting bagi penderita kanker kemih agar disiplin menjaga asupan cairan. Kadar cairan yang cukup dapat membantu mencegah perburukan gejala kanker.

Meski begitu, jangan minum berlebihan. Pasalnya, minum air putih terlalu banyak justru bisa memperburuk inkontinensia urine

Untuk mengetahui bahwa kadar asupan cairan sudah mencukupi, minumlah hingga warna urine berubah menjadi kuning muda dan jernih. 

3. Pipis Sebelum Tidur

Ngompol ketika tidur sangat mungkin dialami pengidap kanker yang mengalami inkontinensia urine. Untuk mengurangi risiko ngompol, hentikan aktivitas minum air, misalnya 2 jam sebelum tidur.

Kemudian, biasakan untuk pipis sebelum tidur. Kencing sebelum tidur membantu mengurangi risiko ngompol. Cara ini juga mengurangi risiko terjaga di malam hari, sehingga bisa meningkatkan kualitas tidur pengidap kanker kandung kemih.

4. Jadwalkan Pipis

Inkontinensia urine dapat perlahan diatasi dengan melatih sfingter kandung kemih. Caranya adalah dengan menahan pipis dan menjadwalkan buang air kecil secara berkala.

Misalnya, ketika terasa ingin kencing, penderita kanker bisa mulai latihan dengan menahan pipis selama 10 menit. Kemudian, tingkatkan rentang waktunya secara perlahan, menjadi 30-60 menit, lalu 2-3,5 jam. 

Gunakan alarm untuk membantu menjadwalkan buang air kecil.

Artikel Lainnya: Inkontinensia Urine Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

5. Gunakan Pembalut

Wanita pengidap kanker kandung kemih yang kesulitan kontrol pipis mungkin bisa menggunakan pembalut untuk mencegah ngompol tanpa sadar. Sementara, bagi pria, kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan pakaian dalam khusus.

Pembalut maupun pakaian dalam khusus dapat membantu mencegah air seni agar tidak merembes hingga celana. 

Mengadaptasi cara tersebut, bantalan ataupun alas khusus di atas tempat tidur juga bisa diletakkan guna mencegah pipis menyerap ke kasur.

6. Senam Kegel

Senam kegel merupakan gerakan untuk mengencangkan otot-otot panggul bawah, termasuk otot yang menyokong kantong kemih. Latihan ini dapat meningkatkan kemampuan otot perkemihan, termasuk sfingter, dalam mengontrol pipis.

Gerakan senam kegel tidaklah sulit dan dapat dilakukan di mana pun. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

  • Kencangkan otot panggul bawah, yaitu bagian otot yang digunakan untuk menahan pipis. Lakukan sekitar 5 detik. 
  • Fokus kencangkan otot panggul bawah dan hindari mengencangkan otot perut, paha, ataupun pantat.
  • Sambil mengencangkan otot panggul bawah, hindari menahan napas.
  • Rilekskan otot panggul bawah selama 5 detik.
  • Lakukan gerakan senam kegel hingga 10 kali repetisi.

Artikel Lainnya: Penyebab Mengompol pada Orang Dewasa 

7. Berhenti Merokok

Berdasarkan WebMD, kandungan nikotin dan tembakau rokok dapat mengiritasi kandung kemih dan menyebabkan perburukan inkontinensia urine. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko batuk berkepanjangan. 

Batuk dapat mengganggu otot-otot dasar panggul dan mengurangi kemampuan otot sfingter dalam mengontrol pipis. Karenanya, hentikanlah kebiasaan merokok, guna mengurangi risiko inkontinensia urine.

8. Usahakan Punya Berat Badan Sehat

Berat badan berlebih alias obesitas dapat menyebabkan perburukan kondisi inkontinensia urine pada penderita kanker kandung kemih. Menurut sejumlah penelitian yang dihimpun News Medical, hal ini karena obesitas dapat membuat perut tertekan.

Tekanan di perut pada gilirannya turut meningkatkan tekanan di kandung kemih dan uretra. Kondisi ini menyebabkan peningkatan produksi air seni, membuat kandung kemih terlalu aktif dan stres, sehingga memperparah inkontinensia urine.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, berolahragalah secara teratur dan perbaiki pola makan, guna mengurangi berat badan berlebih dan memperoleh berat badan sehat. 

Berat badan sehat pada gilirannya dapat mengurangi risiko perburukan inkontinensia urine.

Itu dia sederet cara mengatasi inkontinensia urine akibat efek samping terapi pengobatan kanker kemih. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar kanker, konsultasi ke dokter via Live Chat.

(PUT/NM)

Referensi:

  • Web MD. Diakses 2022. How to Handle Urinary Incontinence After Cancer Treatment.
  • Medical News Today. Diakses 2022. Urinary incontinence: What you need to know.
  • News Medical. Diakses 2022. Obesity and Urinary Incontinence.

 

Inkontinensia UrineKanker

Konsultasi Dokter Terkait