HomeInfo SehatKulitPenyakit Kulit yang Bisa Muncul Akibat Kosmetik dan Skincare
Kulit

Penyakit Kulit yang Bisa Muncul Akibat Kosmetik dan Skincare

Zahra Aminati, 23 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit akibat kosmetik bisa muncul bila Anda mengidap alergi kosmetik atau iritasi. Ketahui jenis-jenis penyakit kulit akibat kosmetik dan skincare di sini.

Penyakit Kulit yang Bisa Muncul Akibat Kosmetik dan Skincare

Tidak semua kosmetik aman dan cocok digunakan semua orang. Produk kosmetik dan skincare seperti sabun, losion, foundation, wewangian, dan lain-lain nyatanya dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada beberapa orang. 

Alergi kosmetik dapat menimbulkan beberapa penyakit kulit yang cukup mengganggu. Apa saja penyakit akibat kosmetik yang bisa muncul? 

Penyebab Terjadinya Penyakit Kulit Akibat Alergi 

Salah satu faktor penyebab penyakit kulit muncul akibat kosmetik adalah reaksi alergi. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang mungkin tidak berbahaya bagi beberapa orang.

Alergen (pemicu alergi) dapat memicu sistem daya tahan tubuh melepaskan zat kimia seperti antibodi yang menyebabkan gejala alergi. 

Reaksi alergi terhadap kosmetik yang sering muncul di antaranya gatal, ruam merah, ataupun mengakibatkan penyakit misalnya dermatitis kontak.

Penting untuk melakukan tes alergi kulit agar kandungan kosmetik yang perlu dihindari bisa diketahui. 

Artikel lainnya: Mengenal Arti Hypoallergenic pada Produk Skin Care 

Deretan Penyakit Kulit Akibat Kosmetik

Apa saja kandungan kosmetik yang berisiko berbahaya bagi penderita alergi kulit? Beberapa contohnya antara lain paraben, pewarna sintetik, wewangian, triclosan, formaldehyde, dan formalin. 

Berikut beberapa penyakit kulit yang muncul akibat alergi kulit:

1. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak merupakan kondisi ruam merah dan gatal akibat kulit berkontak langsung dengan zat bersifat iritan atau menyebabkan reaksi alergi. Ruam tidak menular dan umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan. 

Zat iritan ataupun alergen bisa menimbulkan penyakit dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. 

  • Dermatitis Kontak Iritan

Reaksi non-alergi tersebut muncul saat zat iritan membuat kerusakan pada lapisan pelindung kulit. 

Sebagian orang dapat mengalami reaksi kulit terhadap zat iritan yang sifatnya kuat bahkan hanya setelah satu kali terpapar. Tapi, sebagian lainnya mungkin baru mengalami reaksi usai paparan yang berulang. 

Sejumlah orang juga dapat mengembangkan daya tahan atau menoleransi zat iritan tersebut dari waktu ke waktu. 

Penyakit iritasi kulit ini bisa muncul setelah beberapa menit, berhari-hari, atau berminggu-minggu setelah terpapar zat kosmetik atau skincare. Kulit dapat mengalami ruam, perih, lecet, gatal, hingga mengeluarkan cairan saat digaruk. 

Artikel lainnya: Kenali Gejala Anda Alergi Kosmetik

  • Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis kontak alergi terjadi ketika alergen yang telah Anda ketahui bersentuhan langsung dengan kulit dan memicu reaksi. Penyakit ini biasanya hanya muncul pada area yang terkena alergen.

Namun, dermatitis kontak alergi juga bisa dipicu oleh alergen yang memasuki tubuh melalui makanan, perasa, obat, atau tindakan medis.

Gejala umum dermatitis kontak alergi adalah gatal-gatal, kemerahan, serta bengkak di wajah, leher, telinga, mata, dan bibir

2. Urtikaria

Urtikaria atau biduran merupakan kondisi kulit kemerahan dan bentol kecil gatal akibat alergi. Keluhan ini dapat muncul setelah beberapa menit sampai beberapa jam setelah terpapar zat kosmetik atau skincare

Biduran dapat menghilang perlahan dengan sendirinya ataupun kambuh terutama bila terpapar alergen. Biduran dinilai kronis bila ruam dan bentol timbul lebih dari enam minggu dan sering kambuh selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. 

Untuk mengatasinya, obat antihistamin dan antigatal biasanya digunakan untuk mengurangi gejala.

Artikel lainnya: Mengenal Water Free Beauty, Tren Produk Kecantikan Tanpa Kandungan Air

3. Anafilaksis

Anafilaksis merupakan reaksi alergi serius yang dapat mengancam jiwa. Reaksi anafilaksis yang paling umum terjadi dikarenakan makanan tertentu, sengatan serangga, obat-obatan, dan lateks. 

Menurut dr. Arina Heidyana, penggunaan kosmetik yang tidak cocok juga dapat menimbulkan anafilaksis pada orang tertentu. “Bisa menimbulkan reaksi anafilaksis, tetapi ini sangat jarang terjadi,” jelasnya. 

Beberapa gejala yang akan muncul dari anafilaksis adalah pusing, mual, muntah, sulit bernapas, serta pembengkakan di wajah, bibir, maupun lidah. 

“Jika memang setelah penggunaan kosmetik mengalami anafilaksis, ini bisa berbahaya karena mengancam jiwa. Segera bawa ke rumah sakit jika terjadi reaksi anafilaksis,” ujar dr. Arina. 

Pastikan Anda memahami betul kandungan di dalam produk kosmetik dan skincare yang hendak digunakan. Jika mengalami alergi, hentikan pemakaian agar reaksi tidak semakin parah atau memicu penyakit kulit. 

Periksa ke dokter jika timbul gejala-gejala yang tak kunjung mereda atau makin parah. Konsultasi kepada dokter kulit via Live Chat untuk respons cepat. Dapatkan info kesehatan kulit lainnya hanya di KlikDokter.

(FR/JKT)

Referensi:

Food and Drug Administration. Diakses 2022. Allergens in Cosmetics

Verywell Health. Diakses 2022. Are You Allergic to Your Skincare Products?

Mayo Clinic. Diakses 2022. Contact Dermatitis. 

Mayo Clinic. Diakses 2022. Chronic hives.

American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology. Diakses 2022. Anaphylaxis.

Ditinjau oleh dr. Arina Heidyana

penyakit kulitSkincareAlergi Kosmetik

Konsultasi Dokter Terkait