Tips Menjalani Hubungan Sosial Setelah Depresi

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa memengaruhi hubungan sosial penderita dan orang di sekitarnya. Pasalnya, kondisi ini membuat orang yang mengalaminya menarik diri, menghindar, maupun menjauhi orang sekitar. 

Seseorang yang depresi juga lebih mudah tersinggung dan marah. Kondisi ini akhirnya membuat hubungan dengan orang sekitar menjadi kurang baik. 

Keadaan demikian tentu tak bisa dibiarkan terjadi terus-menerus. Sebab, penderita depresi membutuhkan bantuan dari orang lain untuk bisa benar-benar terbebas dari gangguan kesehatan mental yang dialaminya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan penderita depresi supaya bisa kembali menjalin hubungan sosial? 

Penderita depresi cenderung menyendiri dan membatasi segala komunikasi dengan orang di sekitarnya. Padahal, kebiasaan ini justru bisa membuat hubungan merenggang. 

Pada beberapa kasus, menarik diri dari hubungan sosial juga bisa membuat penderita depresi merasa benar-benar sendirian. Hal ini berbahaya, karena dapat memicu rasa kesepian yang berujung pada munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Agar hal itu tidak terjadi, penderita depresi mesti berupaya untuk mulai berkomunikasi dengan orang sekitar. 

Jika tidak bisa berinteraksi langsung, cobalah untuk mengobrol melalui pesan singkat atau telepon. 

Anda juga bisa mencoba mengajak teman terdekat berkumpul untuk minum kopi atau jalan-jalan menikmati sore hari. Hal ini dapat membuat Anda merasa tidak sendiri dan lebih baik lagi.

Artikel Lainnya: Sadfishing, Tren Pamer Kesedihan di Media Sosial

Melansir Everyday Health, terbuka dengan orang sekitar terkait depresi yang dialami dapat membantu Anda lebih menerima kondisi diri sendiri. Pada gilirannya, hal ini memudahkan Anda untuk mengelola gejala yang ada. 

Memberitahukan kondisi diri sendiri kepada teman-teman sekitar juga bisa menjadi ajang tukar pikiran. Dengan begitu, Anda mungkin bisa menemukan motivasi untuk segera terbebas dari kondisi saat ini.

Orang depresi cenderung merasa bahwa dirinya adalah beban, khususnya ketika meminta bantuan orang lain. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. 

Justru orang di sekitar, khususnya keluarga dan kerabat terdekat, ingin membantu Anda menghadapi situasi yang ada. Sayangnya, mereka tidak tahu hal apa yang bisa dilakukan untuk membantu Anda.

Untuk itu, jika memang Anda sedang kesulitan ‘bertarung’ dengan diri sendiri, jangan sungkan untuk meminta bantuan dari orang lain, baik untuk sekadar sharing atau melakukan sebagian pekerjaan rumah.

Artikel Lainnya: Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental

Jika Anda sulit untuk menceritakan kondisi yang dialami kepada orang lain, tidak ada salahnya untuk bergabung dengan grup pendukung. 

Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah menceritakan kondisi dengan orang-orang yang pernah mengalami hal serupa. Mereka pun mungkin bisa lebih memahami, lantaran pernah merasakan hal yang Anda rasakan.

Apabila telah melakukan sederet upaya namun Anda tetap kesulitan menjalin hubungan sosial dengan sekitar, cobalah untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. 

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi saat ini. 

Memiliki pertanyaan atau ingin tahu tips lain terkait kondisi kesehatan mental? Anda dapat berkonsultasi secara daring kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Referensi:

WebMD. Diakses 2022. Depression and Your Relationships

Everyday Health. Diakses 2022. Asking for Help When You're Depressed