Pernapasan

Prosedur Tes Dahak untuk Diagnosis TBC

Aditya Prasanda, 05 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit TBC dapat didiagnosis menggunakan tes dahak TBC acid-fast bacilli (AFB) atau bakteri tahan asam (BTA). Ketahui prosedurnya di sini.

Prosedur Tes Dahak untuk Diagnosis TBC

Tuberkulosis alias TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi aktif Mycobacterium tuberculosis. Untuk mendeteksi bakteri tersebut dan mendiagnosis penyakit, dokter dapat merekomendasikan tes dahak TBC acid-fast bacilli (AFB) atau bakteri tahan asam (BTA).

Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan, tes BTA umumnya diujikan pada individu dengan gejala TB aktif. Artinya, infeksi aktif Mycobacterium tuberculosis telah mencetuskan gejala khas TBC berupa demam, nyeri dada, hingga batuk berdahak yang tidak jarang disertai darah selama lebih dari tiga pekan.

“Tes dahak TBC bertujuan mencari keberadaan bakteri tahan asam di dalam dahak (sputum), yaitu lendir kental yang dihasilkan oleh paru-paru,” paparnya. 

Bakteri tahan asam yang dimaksud tidak lain adalah Mycobacterium tuberculosis. Dijuluki demikian, sebab bakteri ini dapat hidup di lingkungan asam. 

Lantas, bagaimana prosedur tes dahak untuk TBC dilakukan? Yuk, cari tahu.

Prosedur Tes Dahak TBC

Terdapat dua tahapan prosedur tes BTA. Tahapan yang dimaksud yaitu pengambilan sampel dahak dan pengujian daya tahan bakteri terhadap asam.

1. Pengambilan Sampel Dahak

Sebelum sampel dahak diambil, tim medis akan menyediakan wadah steril untuk menyimpan dahak pasien suspek TBC.

Pasien kemudian diminta melakukan pernapasan dalam. Caranya dengan menarik napas sedalam mungkin, kemudian ditahan selama 5 detik, lalu buang napas perlahan.

Dokter Theresia mengatakan, hal ini dilakukan agar pasien dapat mengeluarkan sputum dengan benar. 

Cara mengeluarkan dahak untuk tes TBC kemudian dilakukan dengan batuk sekeras mungkin. Batuk akan menyebabkan dahak naik ke mulut. 

Meski begitu, dr. Theresia mengatakan jika pasien kesulitan batuk dan mengeluarkan sputum yang cukup, tim medis mungkin akan meminta pasien bernapas dalam-dalam menggunakan perangkat sterile saline mist. Hal ini dilakukan agar pasien dapat batuk lebih leluasa dan mengeluarkan dahak. 

Pasien kemudian akan diminta membuang sputum ke dalam wadah steril. Selanjutnya, wadah ditutup rapat.

“Pengambilan dahak biasanya dilakukan selama 2-3 hari berturut-turut,” papar dr. Theresia.

Jika pengambilan sputum pertama dilakukan di ruangan dokter ataupun rumah sakit, sampel dahak kedua dan ketiga dapat diambil sendiri di rumah. Setelah sputum dikeluarkan, sampel harus langsung diantarkan kepada tim medis.

Pada kasus tertentu, pasien suspek TBC juga bisa mengalami kesulitan mengeluarkan dahak, bahkan saat sudah menggunakan sterile saline mist sekalipun.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dr. Theresia mengatakan tim medis dapat melakukan prosedur bronkoskopi. 

Bronkoskopi merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan selang ke mulut pasien. Selang tersebut dilengkapi kamera khusus.

“Dalam prosedur tersebut, pasien akan dibius terlebih dahulu, sehingga tidak akan merasakan sakit. Kemudian, selang khusus dimasukkan melalui mulut atau hidung menuju saluran pernapasan pasien,” jelas dr. Theresia.

Sampel dahak kemudian disedot dan langsung disimpan ke dalam wadah steril.

Artikel Lainnya: Cegah Penyakit TBC dengan Langkah-Langkah Ini

2. Uji Daya Tahan Bakteri terhadap Asam

Setelah sampel dahak pasien diambil, tim medis akan menyimpan sampel di laboratorium selama dua hari. Bakteri di dalam sampel wadah akan berkembang biak selama rentang waktu tersebut. 

Kemudian, petugas laboratorium akan memberikan pewarna khusus pada bakteri. Sampel dengan kandungan bakteri juga akan dipanaskan dan dicuci ke dalam larutan asam.

Menggunakan mikroskop, petugas lab akan memeriksa kondisi bakteri. Jika bakteri sanggup mempertahankan noda warna khusus setelah diberi paparan asam, artinya bakteri tersebut merupakan Mycobacterium tuberculosis.

Hal ini mengindikasikan tubuh pasien positif terinfeksi bakteri TB aktif alias mengidap TBC.

Jika bakteri tidak sanggup mempertahankan noda warna setelah diberi paparan asam, hal ini mengindikasikan gejala yang diidap pasien suspek TBC tidak disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, melainkan bakteri penyebab penyakit pernapasan lainnya.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar penyakit TBC, konsultasikan kepada dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

Referensi:

Testing. Diakses 2022. Acid-Fast Bacillus (AFB) Testing.

Ditinjau oleh dr. Theresia Rina Yunita

Penyakit MenularTBCHari tuberkulosis seduniaDahak

Konsultasi Dokter Terkait