Diabetes

Air Minum Mengandung Arsenik, Tingkatkan Risiko Diabetes?

Aditya Prasanda, 01 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mengonsumsi air minum yang terkontaminasi arsenik disebut-sebut dapat meningkatkan risiko diabetes. Apakah tanggapan medis terkait rumor ini? Cek selengkapnya!

Air Minum Mengandung Arsenik, Tingkatkan Risiko Diabetes?

Pernahkah Anda mendengar istilah arsenik? Ini merupakan senyawa kimia yang dihasilkan secara alami di dasar bumi. 

Menurut American Physiological Society (APS), paparan arsenik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Tak hanya itu, menurut riset yang dimuat American Journal of Physiology -- Regulatory, Integrative and Comparative Physiology tahun 2018, paparan arsenik juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

Artikel Lainnya: Arsenik Dalam Beras, Begini Cara Mengatasinya

Paparan Arsenik dan Risiko Diabetes

Arsenik dimanfaatkan untuk keperluan beragam industri, mulai dari pertanian, tekstil, cat, kaca, maupun amunisi. Karena penggunaannya yang luas, senyawa tersebut dapat ditemukan di dalam tanah, udara, bahkan air. 

Arsenik juga dapat mengontaminasi asupan yang dikonsumsi manusia, tak terkecuali air minum.

Berdasarkan North Carolina Department of Health and Human Services, air minum dapat tercemar arsenik melalui proses industri maupun limpasan—curah hujan yang mengalir di atas permukaan tanah.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kontaminasi arsenik di dalam air minum memicu jutaan kematian di seluruh dunia. Terlebih, senyawa beracun tersebut sulit dideteksi karena tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa ketika tertelan.

Karenanya, sebagian orang yang mengembangkan penyakit kronis akibat keracunan arsenik tidak menyadari peran senyawa tersebut dalam memperburuk kondisi kesehatannya.

Hal tersebut mungkin juga berlaku pada penderita diabetes. Pasalnya, penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi air arsenik merupakan salah satu faktor risiko penyakit gula darah.

Riset yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa tikus jantan yang mengonsumsi air minum terpapar arsenik mengalami peningkatan kadar gula darah. 

Para peneliti mengungkapkan, bahaya arsenik dapat mengubah sinyal sel beta pankreas penghasil insulin. Alhasil, sel tersebut tidak menghasilkan cukup insulin sebagaimana yang diperlukan tubuh. 

Insulin itu sendiri merupakan hormon yang membantu sel tubuh mengubah gula darah menjadi energi. Ketika hormon tersebut tidak dihasilkan secara efektif, kadar gula darah akan cenderung tinggi. Kondisi ini merupakan gejala khas diabetes.

Artikel Lainnya: Protein dalam Darah dan Faktor Risiko Diabetes Tipe 2

Masih Kontroversi

Temuan terkait senyawa arsenik yang bisa meningkatkan risiko diabetes baru sebatas dilakukan pada hewan. Apabila dilakukan pada manusia, hasilnya belum tentu serupa.

Oleh sebab itu, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD mengatakan pentingnya riset lanjutan guna mengonfirmasi mekanisme detail seputar peningkatan risiko diabetes akibat paparan senyawa arsenik. 

Terlepas dari segala kemungkinan yang ada, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan saksama. Beberapa caranya, yaitu dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat.

Pastikan pula untuk berolahraga secara rutin, cukup istirahat, dan menghindari rokok maupun alkohol. Hal yang tak kalah penting, lakukanlah pemeriksaan kesehatan secara berkala agar kondisi tubuh Anda senantiasa terpantau.

Punya pertanyaan seputar mitos kesehatan? Ingin tahu lebih lanjut mengenai kondisi medis lainnya? 

Jangan ragu untuk berkonsultasi secara daring kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

  • American Physiological Society. Diakses 2022. Arsenic-tainted drinking water may increase diabetes risk.
  • North Carolina Department of Health and Human Services. Diakses 2022. Arsenic
  • Wawancara dr. Alvin Nursalim, Sp.PD.
air minum
Nutrisi
Diabetes