HomeInfo SehatReproduksiEdukasi Pasangan Usia Subur tentang Peran Kontrasepsi Modern
Reproduksi

Edukasi Pasangan Usia Subur tentang Peran Kontrasepsi Modern

Endah Murniaseh, 15 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Durex, BKKBN, IBI, KlikDokter, dan KlikKB menyukseskan penerapan KB melalui program edukasi reproduksi dan kontrasepsi untuk masyarakat Indonesia.

Edukasi Pasangan Usia Subur tentang Peran Kontrasepsi Modern

Guna menyukseskan penerapan Keluarga Berencana (KB) dan meningkatkan kesehatan reproduksi, Reckitt Indonesia lewat brand Durex bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), KlikDokter, dan KlikKB melalui sebuah program edukasi.

Durex sebagai merek kontrasepsi global tepercaya menyelenggarakan konferensi pers dan talk show “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, 14 Februari 2022 secara virtual.

Acara tersebut mengawali jalinan kolaborasi Durex bersama BKKBN, IBI, KlikDokter, dan KlikKB, serta turut menyemarakkan Hari Kondom Internasional yang jatuh pada 13 Februari.

Talk show daring dihadiri oleh Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) selaku kepala BKKBN, dr Eni Gustina selaku Deputi Bidang KBKR BKKBN, ketua umum IBI Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Donny Wahyudi selaku Head of External Communications and Community Affairs Reckitt Indonesia, Hendra Tjong selaku CEO Klikdokter KlikKB dan Inez Kristanti, M.Psi., Psikolog..

Rangkaian Program Edukasi Penerapan Keluarga Berencana

Proporsi wanita menikah yang tidak berpartisipasi dalam program KB hampir selalu meningkat dalam lima tahun terakhir. Hal ini turut dipengaruhi pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan kapasitas layanan kesehatan reproduksi, sehingga akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi selama pandemi terbatas.

Akibatnya, terjadilah fenomena Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) karena menurunnya penggunaan alat kontrasepsi. Kasus KTD dapat menyebabkan wanita hamil mengalami depresi dan kecemasan, yang memicu naiknya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). 

Inez Kristanti mengatakan, pasangan perlu mempersiapkan perencanaan keluarga dengan matang. Hal ini meliputi jumlah anak, kapan memilikinya, atau bahkan apakah ingin memiliki anak atau tidak.

Selain itu, persiapan mental dan finansial orangtua juga harus disiapkan, serta cara menyikapi hal-hal yang tidak sesuai harapan. Kemampuan komunikasi dan kerja sama dalam hubungan untuk hal ini sangat dibutuhkan.

Karena itu, Durex berkomitmen menjadi solusi akses kontrasepsi modern untuk masyarakat dan memberikan edukasi kesehatan reproduksi.

Melalui program kerja sama, serangkaian kegiatan dilaksanakan meliputi sosialisasi kepada kepada para bidan dan pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi modern.

Ada pula donasi 5.000 produk kontrasepsi modern untuk klinik Praktik Mandiri Bidan (PMB). Nantinya donasi akan disalurkan kepada pasangan usia subur di beberapa provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Artikel lainnya: Dilema Kehamilan dalam Bayang Pandemi COVID-19

Pandemi Munculkan Tantangan dalam Program Keluarga Berencana

Penerapan Keluarga Berencana bisa dilakukan salah satunya lewat pemakaian alat kontrasepsi modern yaitu kondom.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia, Emi Nurjasmi mengungkapkan, pandemi telah menyebabkan penurunan jumlah penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat, yang akhirnya meningkatkan kehamilan dan kelahiran. Selain itu, berbagai tantangan baru juga harus dihadapi para bidan.

“Pandemi memunculkan tantangan baru bagi rekan-rekan bidan di seluruh Indonesia dalam hal menyediakan informasi dan penyuluhan yang mumpuni tentang pentingnya keluarga berencana bagi para pasangan usia subur,” jelasnya.

Disampaikan dr. Hasto, penerapan KB lewat kontrasepsi modern bisa menekan jumlah KTD, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta mencegah stunting atau kondisi kurang gizi kronis pada si kecil.

Ia menjelaskan, setiap kehamilan harus direncanakan dengan baik dan matang. Kehamilan yang tidak dipersiapkan dengan baik berisiko tinggi menyebabkan stunting. Hal itu dipicu kurangnya asupan gizi dan nutrisi ibu hamil, serta jarak antar kehamilan terlalu dekat.

“Pasangan usia subur diharapkan mendapatkan informasi dan sosialisasi yang cukup akan manfaat dan pentingnya penggunaan KB. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan program edukasi masyarakat yang inovatif melalui penggunaan aplikasi KlikKB,” papar dr. Hasto.

Sementara, Donny Wahyudi menyampaikan, pandemi telah menimbulkan tantangan dan kondisi negatif dalam dunia kesehatan, salah satunya kehamilan tidak diinginkan.

Ia mengungkapkan, kolaborasi Reckitt Indonesia lewat merek Durex dengan BKKBN, IBI, KlikDokter, dan KlikKB ingin meningkatkan kesadaran masyarakat pada perencanaan keluarga khususnya partisipasi pasangan usia subur dalam program KB, serta menyediakan produk kontrasepsi di sejumlah provinsi Indonesia.

“Melalui acara ini, kami ingin mendorong masyarakat Indonesia, khususnya pasangan usia subur, untuk secara proaktif menekan angka kehamilan, angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan masalah-masalah kesehatan reproduksi lainnya yang tidak diinginkan,” ujar Donny.

Pasangan muda, mari sukseskan penerapan KB di Indonesia dengan melakukan perencanaan kehamilan yang matang. Perdalam edukasi kesehatan reproduksi agar terhindar dari risiko kesehatan yang merugikan.

Bila ingin bertanya lebih lanjut seputar alat kontrasepsi dan program hamil, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

keluarga berencanaliputanKehamilanKondomHari Keluarga Nasional

Konsultasi Dokter Terkait