Kesehatan Umum

Mengenal Prosedur Operasi Elektif dalam Medis

Tri Yuniwati Lestari, 25 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pada masa pandemi, sebagian besar rumah sakit menunda prosedur elektif untuk sementara. Apa itu operasi elektif? Ini penjelasannya.

Mengenal Prosedur Operasi Elektif dalam Medis

Dalam medis, ada dua pilihan operasi yang dapat dilakukan. Adapun pilihannya adalah prosedur operasi elektif dan operasi darurat. Dokter akan menentukan apa operasi yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.

Operasi darurat biasanya dilakukan karena kondisi medis yang mendesak atau bahkan dapat mengancam nyawa.

Sebaliknya, operasi elektif tidak dilakukan untuk suatu kondisi medis yang mendesak. Contoh tindakannya salah satunya prosedur elektif jantung.

Ketahui lebih lanjut serba-serbi prosedur elektif dan persiapannya berikut ini.  

Operasi Elektif dan Kategorinya

Operasi elektif adalah istilah yang digunakan untuk operasi non-darurat. Dengan kata lain, operasi ini memang diperlukan tetapi dapat ditunda. Pasien yang membutuhkan perawatan darurat tidak akan dimasukkan dalam daftar operasi elektif.

Langkah pertama untuk menentukan apakah pasien membutuhkan operasi elektif atau darurat adalah melakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis. Dokter akan mengategorikan jenis operasi tergantung kebutuhan medis pasien.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Operasi Tulang Belakang

Pasien dengan kebutuhan medis paling mendesak akan dijadwalkan untuk emergency surgery. Sedangkan, operasi elektif memiliki tiga kategori sebagai berikut:

1. Kategori Mendesak

Kategori ini ditandai dengan kondisi pasien yang dinilai memiliki potensi untuk memburuk dengan cepat, yang mana dapat menjadi keadaan darurat. Kategori pertama ini memiliki waktu tunggu paling lama 30 hari.

2. Kategori Semi-Mendesak

Prosedur operasi elektif dalam hal ini diperuntukkan bagi pasien dengan disfungsi atau kecacatan. Dengan catatan, kondisi pasien tidak berpotensi memburuk dengan cepat ataupun berubah menjadi keadaan darurat dalam waktu dekat.

Pada kategori ini, dokter dapat memasukkan pasien dalam daftar operasi elektif dengan waktu tunggu paling lambat 90 hari.

3. Kategori Tidak Mendesak

Prosedur elektif pada kategori ini ditujukan untuk pasien dengan rasa sakit, disfungsi, atau kecacatan.

Kondisi pasien harus stabil atau tidak akan memburuk dengan cepat, kemudian tidak berpotensi menjadi keadaan darurat.

Untuk kategori ini, operasi elektif memiliki waktu tunggu kurang lebih 365 hari atau 1 tahun.

Artikel Lainnya: Perbedaan Gentle Cesarean dengan Operasi Caesar Biasa

Kondisi Apa Saja yang Ditangani dengan Operasi Elektif?

Dijelaskan oleh dr. Theresia Rina Yunita, jenis operasi elektif bisa untuk kondisi apa saja. Yang membedakan hanyalah apakah kondisinya bersifat gawat darurat atau tidak.

“Misalnya, pada bidang kebidanan kandungan, operasi elektif yang dilakukan contohnya miomektomi atau pengangkatan miom. Kondisi ini sifatnya tidak mengancam nyawa, bisa dilakukan kapan pun,” ucap dr. Theresia.

“Sedangkan, operasi pada kebidanan yang sifatnya emergency contohnya kista ovarium terpuntir. Jika tidak segera dioperasi, bisa menyebabkan peritonitis yang berujung pada sepsis bahkan kematian,” lanjutnya.

Ada beberapa kondisi medis yang masuk dalam kategori operasi elektif, di antaranya:

  • Operasi estetika (menghilangkan tahi lalat atau kutil).
  • Perbaikan bibir sumbing.
  • Operasi tabung telinga.
  • Tonsilektomi (amandel).
  • Menghilangkan adenoid untuk mengobati obstructive sleep apnea.
  • Operasi bariatrik (penurunan berat badan).
  • Perbaikan hernia.
  • Operasi testis yang tidak turun.
  • Operasi mata untuk katarak atau strabismus.
  • Operasi fusi tulang belakang untuk skoliosis.
  • Operasi untuk cedera olahraga.

Beberapa prosedur operasi elektif tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit. Pasien dapat segera pulang pada hari yang sama setelah masa pemulihan singkat.

Berbeda dengan operasi darurat, tindakan ini membutuhkan rawat inap minimal semalam untuk proses pemulihan. 

Artikel Lainnya: Hal yang Perlu Diketahui Seputar Operasi GERD

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Operasi Elektif?

Persiapan operasi elektif dapat berbeda pada setiap orang. Hal ini bergantung pada gejala dan kondisi fisik yang mendasari.

Oleh sebab itu, tanyakan semua hal yang perlu diketahui kepada tim medis sebelum menjalani prosedur elektif.

Beberapa hal yang bisa ditanyakan kepada dokter antara lain:

  • Haruskah menghindari aktivitas atau makanan tertentu sebelum operasi? Berapa jam sebelum operasi saya harus berhenti makan dan minum?
  • Apakah perlu minum obat khusus sebelum operasi?
  • Haruskah berhenti minum obat atau vitamin sebelum operasi?
  • Jenis anestesi apa yang akan digunakan untuk operasi nanti?
  • Apakah membutuhkan obat pereda nyeri setelah operasi?
  • Umumnya berapa lama masa pemulihan usai operasi?
  • Apakah setelah operasi saya harus menginap di rumah sakit?
  • Apakah saya memerlukan rehabilitasi (misalnya terapi fisik)?
  • Apa efek samping yang dapat terjadi setelah operasi?
  • Kapan harus kembali ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi pascaoperasi?

Setelah berbagai prosedur, pasien akan diminta untuk menandatangani formulir perizinan operasi elektif. Dengan menandatanganinya, artinya pasien memahami prosedur pembedahan dan telah menyetujuinya.

Jika ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai operasi elektif, gunakan layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Theresia Rina Yunita.
  • Johns Hopkins Medicine. Diakses 2022. Types of Surgery.
  • American College of Surgeons. Diakses 2022. COVID-19: Recommendations for Management of Elective Surgical Procedures.
  • Best Practice & Research Clinical Anaesthesiology. Diakses 2022. Elective cardiac surgery during the COVID-19 pandemic: Proceed or postpone?
  • Nemours Kids Health. Diakses 2022. Elective Surgery.
  • Government of Western Australia – Department of Health. Diakses 2022. Elective Surgery.
operasiTindakan Operasipersiapan operasi

Konsultasi Dokter Terkait