Kesehatan Anak

Penyebab dan Gejala Selective Mutism atau Bisu Selektif

Tri Yuniwati Lestari, 23 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selective mutism atau bisu selektif adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat penderitanya tak bisa berbicara di situasi tertentu. Apa penyebabnya? Cek di sini!

Penyebab dan Gejala Selective Mutism atau Bisu Selektif

Coba perhatikan anak Anda. Apakah ia termasuk orang yang tiba-tiba tak bisa berbicara di momen dan waktu tertentu? Jika, ya, bisa jadi anak Anda mengalami selective mutism atau bisu selektif.

Tenang, jangan langsung cemas. Anak yang mengalami bisu selektif bukan berarti ia benar-benar tak bisa berbicara. Akan tetapi, ada faktor tertentu yang membuatnya sulit bicara atau terdengar seperti gagap di situasi maupun kondisi tertentu.

Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab selective mutism? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut ini!

Apa Itu Selective Mutism?

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, bisu selektif adalah kondisi langka yang menyebabkan kesulitan berbicara dalam situasi tertentu. Beberapa orang menyebutnya sebagai fobia berbicara.

Selective mutism umumnya terjadi pada anak-anak. Biasanya, lidah anak terasa kaku sehingga tidak biasa berbicara saat pada kondisi-kondisi tertentu,” ucap dr. M. Iqbal.

Artikel Lainnya: Melatih Anak agar Pandai Bergaul

Pada anak-anak, bisu selektif biasanya terjadi saat bersekolah atau memasuki lingkungan sosial yang baru untuk pertama kalinya.

Melansir dari Medical News Today, kondisi yang juga disebut sebagai mutisme selektif ini mempengaruhi kurang dari 1 persen anak-anak di dunia. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Berdasarkan dr. M. Iqbal, bisu selektif dapat berlanjut sampai anak berusia dewasa. Hal ini khususnya jika kondisi tersebut tidak diatasi dengan tepat sejak dini.

Penyebab Selective Mutism pada Anak

Bisu selektif bukan disebabkan karena kenakalan. Sebaliknya, anak dengan mutisme selektif merasa tidak dapat berbicara karena kecemasan dan rasa malu yang intens. Anak mungkin takut orang lain menilai, mengejek, atau mengabaikannya.

Kondisi bisu pada anak tidak memiliki penyebab tunggal. Artinya, banyak faktor yang dapat menjadi penyebab anak mengembangkan selective mutism. Faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Transisi Signifikan yang Terjadi pada Anak

Bisu selektif bisa terjadi akibat transisi yang signifikan pada anak, misalnya saat ia harus memulai sekolah pertama kali.

Pada sebagian anak. pergi ke sekolah dapat memicu kecemasan. Hal ini utamanya dirasakan oleh anak yang tidak cukup bersosialisasi dengan lingkungan sebelum bersekolah.

Selain itu, anak-anak yang menggunakan 2 bahasa atau bilingual di rumah juga dapat mengembangkan bisu selektif.

Hal ini terjadi karena mereka mungkin saja sulit untuk mengikuti obrolan dengan teman-temannya yang tidak bilingual.

Artikel Lainnya: Atasi Gagap Bicara pada Anak dengan Permainan Ini

2. Lingkungan Rumah yang Tidak Mendukung

Jika tidak segera diatasi, kecemasan anak akan lingkungan sekitar bisa membuatnya enggan untuk bersosialisasi.

Mereka pun cenderung menghindar dari situasi yang membuatnya gugup dan memicu rasa cemasnya. Pada gilirannya, penghindaran yang terus-menerus dapat memperkuat rasa takutnya untuk berbicara di hadapan orang lain.

3. Genetika

Bisu selektif cenderung diturunkan oleh keluarga. Hal ini konon berkaitan dengan salah satu gen yang diwariskan orang tua.

Gen ini tampaknya dapat meningkatkan peluang anak untuk mengembangkan perilaku selective mutism.

4. Gangguan Kecemasan Lainnya

Memiliki gangguan kecemasan lain mungkin berperan dalam perkembangan mutisme selektif. Beberapa contohnya, termasuk kecemasan perpisahan, kecemasan sosial, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Artikel Lainnya: Penyebab Speech Delay pada Anak

Gejala Selective Mutism

Tanda dan gejala dari anak yang mengalami selective mutism adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan berkata-kata secara konsisten dalam situasi tertentu, meski anak memiliki kemampuan untuk berbicara dalam situasi lainnya
  • Kesulitan berbicara yang bukan karena kurangnya pengetahuan atau kenyamanan dengan bahasa yang digunakan seseorang
  • Kesulitan berbicara yang lebih mungkin disebabkan oleh kondisi lain, seperti gangguan komunikasi
  • Gejala kesulitan berbicara berlangsung setidaknya selama 1 bulan dan mengganggu sekolah, pekerjaan, atau bersosialisasi.

Ketika seseorang dengan bisu selektif berada dalam situasi yang membuatnya kesulitan berkata-kata, mereka mungkin akan berkomunikasi dengan cara lain, seperti:

  • Bisikan
  • Tulisan
  • Membuat gerakan, seperti menunjuk

Bisu selektif sering terjadi dengan gejala kecemasan sosial. Pada orang dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Rasa malu yang ekstrem
  • Menghindari percakapan
  • Kurangnya kontak mata
  • Diam dan tidak dapat melakukan apa-apa
  • Cemas saat harus makan atau melakukan kegiatan sosial lain di depan umum

Pada anak-anak, kecemasan sosial dapat membuatnya bersembunyi atau melarikan diri, menggelayuti orangtua atau pengasuh, menangis, atau mengamuk. Hal ini dilakukannya saat seseorang meminta mereka untuk berbicara.

Jika si kecil memiliki tanda dan gejala selective mutism, jangan tunda untuk segera mengajaknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau psikolog.

Anda juga bisa berkonsultasi kepada psikolog dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

  • Medical News Today. Diakses 2022. Selective mutism in adults and children.
  • PsychCentral. Diakses 2022. Selective Mutism Symptoms.
  • Wawancara dr. Muhammad Iqbal Ramadhan
Anakbicarakesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait