Kehamilan

Postpartum Anxiety, Gangguan Kecemasan Pasca Melahirkan

Endah Murniaseh, 26 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Khawatir dengan perkembangan bayi normal dialami para ibu. Namun, Ibu juga perlu mewaspadai gejala postpartum anxiety.

Postpartum Anxiety, Gangguan Kecemasan Pasca Melahirkan

Kelahiran buah hati sering kali dianggap sebagai pelengkap kebahagiaan hidup berumah tangga. Namun, bagi beberapa ibu, momen ini justru bisa menjadi masa yang berat.

Ketakutan seputar kesehatan dan perkembangan bayi, hingga kemampuan menjadi orang tua yang baik bisa muncul. Kondisi ini, bila tidak ditangani dengan baik dan semakin parah, dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan pascamelahirkan atau postpartum anxiety.

Kecemasan pascamelahirkan merupakan ketakutan atau kekhawatiran berlebih yang dirasakan ibu setelah melahirkan. Ibu menjadi khawatir terhadap banyak hal yang akan terjadi pada bayinya.

Lantas, seperti apa gejala dan cara menangani kondisi ini? Cari tahu lewat ulasan berikut ini.

Penyebab dan Gejala

Kondisi yang juga disebut postnatal anxiety ini umumnya terjadi pascamelahirkan anak pertama. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang sangat cepat saat akan hamil, masa kehamilan, dan setelah melahirkan.

Artikel Lainnya: Bagaimana Membedakan Baby Blues dan Postpartum Depression?

Namun, tidak semua ibu hamil berisiko mengalami gangguan ini, karena perubahan hormon masing-masing wanita akan berbeda.

Risikonya akan meningkat apabila Ibu memiliki riwayat, seperti gangguan makan, gangguan mood yang parah saat menstruasi, dan keguguran.

Menurut dr. Sara Elise Wijono, M.RES, wanita yang telah mengalami keguguran atau lahir mati akan lebih mungkin mengalami kecemasan setelah melahirkan.

Adapun beberapa gejala postpartum anxiety yang menyerang kondisi mental calon ibu, di antaranya:

  • Kekhawatiran yang terus muncul dan tidak mereda.
  • Selalu diliputi rasa takut bahwa yang hal yang dicemaskan akan terjadi.
  • Memiliki masalah atau gangguan tidur.
  • Sulit untuk fokus.

Sementara itu, gejala fisik yang bisa dirasakan saat, antara lain:

  • Kelelahan
  • Jantung berdebar/palpitasi
  • Bernapas dengan sangat cepat atau hiperventilasi
  • Lebih mudah berkeringat daripada biasanya
  • Mual atau muntah
  • Tubuh gemetar

Mengatasi Postpartum Anxiety

Apabila Ibu mengalami gejala di atas atau tergolong berisiko tinggi mengalami postpartum anxiety, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter atau psikolog. Diagnosis yang tepat akan memudahkan perawatan kondisi ini.

Artikel Lainnya: Fakta Asma Saat Hamil Picu Postpartum Depression

Lakukan pemeriksaan postpartum pada 6 minggu pertama setelah melahirkan. Saat pemeriksaan telah dilakukan dan dokter menemukan gejala gangguan kecemasan, Anda akan diberikan obat-obatan rujukan dokter spesialis kesehatan mental.

Selain itu, Anda kemungkinan juga akan direkomendasikan suplemen maupun perawatan pendukung, misalnya akupuntur. Terapi kognitif pun mungkin akan diperlukan apabila Anda mengalami gangguan fokus.

Selain dengan metode pengobatan medis, sejumlah aktivitas rumahan juga bisa dilakukan untuk mengurangi gejala postpartum anxiety. Berikut di antaranya yang dilansir dari Harvard Health Publishing:

Memeluk Bayi Anda

Pelukan yang Anda berikan ke buah hati akan membantu pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta atau kasih sayang.

Hormon ini sendiri telah terbukti mampu membuat amygdala (bagian otak yang memproses emosi) kurang reaktif terhadap hal-hal yang menyebabkan cemas dan takut. Dengan begitu, gejala gangguan kecemasan pascamelahirkan pun akan berkurang.

Beristirahat dengan Cukup

Menjadi orang tua baru akan membuat Anda sering begadang. Namun, jangan lupakan waktu istirahat untuk menurunkan risiko munculnya rasa cemas atau takut berlebih.

Mintalah bantuan pasangan untuk bergantian menjaga si Kecil supaya waktu istirahat Anda cukup. Disarankan agar Ibu beristirahat penuh tanpa gangguan selama minimal empat jam. Agar jam tidur tidak terganggu, batasi pula asupan kafein.

Menghabiskan Waktu dengan Ibu Lainnya

Pascamelahirkan, wajar jika Anda menjadi sangat sibuk dengan kegiatan mengurus bayi sehari-hari. Hal ini kemudian membuat Ibu kurang punya waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Artikel Lainnya: Waspadai Trauma Pasca Melahirkan yang Mungkin Terjadi

Namun, dengan perkembangan teknologi, Anda bisa saling terhubung dengan ibu lainnya lain secara daring. Aktivitas ini bisa membantu Anda menurunkan ketakutan dan membuat emosi lebih tervalidasi.

Meningkatkan Aktivitas Fisik

Selain membuat tubuh sehat, aktivitas fisik juga bisa mengatasi sejumlah gejala akibat masalah pada kesehatan mental. Salah satunya adalah membantu mengurangi kecemasan yang dialami pascapersalinan.

Ibu disarankan melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang melibatkan latihan pernapasan, seperti yoga. Sebaiknya, aktivitas ini juga didampingi oleh instruktur agar gerakannya lebih tepat dan terhindar dari cedera.

Menyapih secara Bertahap

Menyusui juga akan membuat kadar hormon tidak seimbang yang bisa memicu kecemasan. Jika dirasa bayi Anda telah mendapatkan ASI secara optimal, Anda bisa mulai menyapih.

Pemberian ASI yang optimal sesuai rekomendasi IDAI adalah 6 bulan untuk ASI eksklusif. Menyusui kemudian dapat dilanjutkan hingga anak minimal berusia 2 tahun.

Agar hormon tidak berubah drastis saat Anda menyapih, lakukan secara bertahap. Ini dimaksudkan agar perubahan hormonal tidak terjadi secara drastis.

Meminta Bantuan Orang Terdekat

Diperlukan tenaga yang besar untuk merawat bayi. Karenanya, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan anggota keluarga lainnya untuk membantu Anda merawat buah hati.

Misalnya, saat Anda memberi makan bayi Anda, mintalah bantuan suami untuk melakukan pekerjaan rumah lainnya. Bisa pula menggunakan jasa pembantu rumah tangga ketika Anda dan suami kewalahan mengurus pekerjaan rumah. 

Itulah ulasan mengenai apa itu anxiety postpartum atau gangguan kecemasan pascapersalinan. Kondisi ini dapat diatasi dengan perawatan medis yang bisa dibarengi dengan sejumlah aktivitas rumahan.

Namun, pastikan Ibu juga mendapat dukungan dari orang sekitar agar gangguan kecemasan tidak berkembang lebih parah.

(PUT/JKT)

melahirkanGangguan Kecemasanpengasuhan anak

Konsultasi Dokter Terkait