Kesehatan Mental

Opsi Perawatan untuk Penderita Bulimia

Tri Yuniwati Lestari, 22 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bulimia adalah gangguan makan yang dapat mengancam jiwa. Apa saja perawatan bulimia yang dapat dilakukan? Ketahui 4 pilihannya di sini.

Opsi Perawatan untuk Penderita Bulimia

Penderita bulimia sering menunjukkan pola makan ekstrem, seperti makan dalam porsi besar. Untuk mencegah penambahan berat badan, ia juga kerap memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan.

Jika tidak segera ditangani, bulimia dapat mengembangkan hubungan yang tidak sehat antara penderita dengan makanan dari waktu ke waktu.

Perawatan bulimia mencakup berbagai pilihan, yaitu:

1. Perawatan Rawat Inap di Rumah Sakit

Sebagian besar orang dengan bulimia membutuhkan program rawat inap di rumah sakit. Ada beberapa alasan mengapa ia memerlukan perawatan ini, di antaranya:

  • Berat badan kurang dari 75 persen dari perhitungan berat badan sehat untuk usia dan tinggi badan.
  • Perawatan rumahan tidak bekerja, dan penurunan asupan makanan atau berat badan terjadi terus-menerus dan cepat.
  • Mengalami masalah fisik serius.
  • Kelainan elektrolit atau metabolik.
  • Masalah dengan termoregulasi (ketidakmampuan mempertahankan suhu inti tubuh).
  • Penyakit kejiwaan yang membutuhkan perawatan, seperti keinginan bunuh diri, depresi, dan ketidakmampuan merawat diri.

Artikel Lainnya: Waspada, Gangguan Makan Bisa Berhubungan dengan Depresi

2. Terapi Nutrisi

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, terapi nutrisi untuk penderita bulimia dilakukan oleh ahli gizi yang telah memiliki pelatihan dan pengalaman khusus dalam mengobati gangguan makan.

“Konseling gizi dengan dokter spesialis gizi, nanti akan dibuatkan list kompenen makan bergizi yang perlu dimakan setiap harinya. Ini membantu menghindari malnutrisi pada penderita bulimia,” ucap dr. Iqbal.

Tujuan terapi nutrisi untuk bulimia meliputi:

  • Mengembalikan berat badan yang sehat.
  • Mengurangi siklus makan berlebihan.
  • Mengembangkan perasaan netral terhadap makanan.
  • Mempelajari kembali pemahaman intuitif tentang rasa lapar dan kenyang.
  • Pembentukan kembali kadar gula darah.
  • Pengaturan dan pemeliharaan kadar kalium.

Konseling nutrisi dapat mengeksplorasi topik-topik seperti:

  • Membahas apa saja makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.
  • Apa vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, kemudian bagaimana tubuh menggunakannya, dan mengapa konsumsi vitamin itu penting.
  • Bagaimana nutrisi di dalam makanan digunakan oleh tubuh.
  • Merencanakan dan menyiapkan makanan dan camilan sehat.
  • Mengapa menghindari makanan yang tidak sehat itu penting.

3. Pengobatan Bulimia dengan Obat-Obatan

Menurut dr. Iqbal, terapi nutrisi untuk bulimia saja kadang tidak selalu cukup. Bahkan, satu survei menunjukkan 94,5 persen penderita bulimia juga memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan mental lainnya, terutama gangguan kecemasan.

Oleh sebab itu, penderita bulimia juga perlu mengonsumsi obat untuk kesembuhannya. Fluoxetine adalah contoh obat yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk mengobati bulimia.

Artikel Lainnya: Mengenal Gangguan Makan Rumination Disorder

4. Terapi Perilaku Kognitif

Cognitive Behavioral Therapy (CBT) menggunakan kombinasi terapi bicara dan teknik modifikasi perilaku.

Metode CBT juga dapat melibatkan pertanyaan mengenai motivasi penderita bulimia dalam penurunan berat badan yang ekstrem. Terapis nantinya akan membantu mengembangkan cara sehat untuk mengatasi bulimia.

Terapi keluarga mungkin direkomendasikan untuk remaja dan anak-anak yang menderita bulimia.

Ini bertujuan meningkatkan komunikasi antara anak dengan orangtua, serta mengajari orangtua cara terbaik untuk mendukung anak yang menderita bulimia.

Kemudian, terapis mungkin juga merekomendasikan support group. Penderita bulimia dapat sharing dengan orang lain yang pernah mengalami gangguan makan yang sama. 

Berbicara dengan orang-orang yang memiliki masalah yang sama diharapkan dapat membuat penderita bulimia merasa tidak sendirian. Ia bisa merasa semangat untuk melalui kondisi ini.

Jika memiliki masalah gangguan makan atau mental, jangan ragu konsultasi ke psikiater dan psikolog lewat LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Muhammad Iqbal Ramadhan
  • Verywell Health. Diakses 2022. How Bulimia Is Treated.
  • Healthline. Diakses 2022. Anorexia vs. Bulimia: What’s the Difference?
  • Eating Disorder Hope. Diakses 2022. Evidenced-based Treatments for Bulimia.

Ditinjau oleh: dr. Muhammad Iqbal Ramadhan

NutrisiGangguan MakanBulimia

Konsultasi Dokter Terkait