HomePsikologiKesehatan MentalInkontinensia Urine Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?
Kesehatan Mental

Inkontinensia Urine Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

dr. Muhammad Isman S, 04 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Inkontinensia urine dapat menyebabkan komplikasi berupa masalah pada mental penderitanya. Seperti apa hubungannya? Simak penjelasannya di sini.

Inkontinensia Urine Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental?

Pernahkah anda mendengar istilah inkontinensia urine? Inkontinensia urine adalah sebuah kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya urine. Hal tersebut menyebabkan mereka tanpa sadar akan buang air kecil di celana.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh hipermobilitas dari uretra (saluran kencing) atau lemahnya otot yang menahan urine (intrinsic sphincter). 

Bisa pula akibat kontraksi tak terkendali dari otot detrusor di kandung kemih, sehingga tidak dapat menahan tekanan dari kandung kemih.  

Ada berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko munculnya masalah ini, seperti obesitas, kehamilan dan pasca persalinan, usia lanjut, dan adanya masalah prostat.

Masalah pada inkontinensia urin sebenarnya bukan hanya pada ketidakmampuan dalam menahan buang air kecil, tetapi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 

Salah satunya adalah memicu munculnya masalah mental pada penderitanya. Seperti apa kaitannya? Simak ulasannya berikut ini. 

Efek Inkontinensia Urine pada Kesehatan Mental

Munculnya masalah pada kesehatan mental penderita inkontinensia urine telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian. 

Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan di BMC Urology. Penelitian tahun 2017 tersebut melibatkan sekitar 7000 sampel orang lanjut usia. Hasilnya menunjukkan bahwa inkontinensia urine berkaitan erat dengan perasaan kesepian.

Pada penelitian lain, yang berfokus pada wanita dan inkontinensia urine, memperlihatkan data yang mengejutkan. 

Sekitar 65 persen wanita yang mengalami inkontinensia urine berisiko mengalami depresi dibandingkan yang tidak.

Sejalan dengan penelitian tersebut, studi yang melibatkan lebih dari 69.000 wanita di Kanada menemukan bahwa 15 persen di antara penderita inkontinensia urine pernah mengalami depresi yang berat pada tahun sebelumnya.

Berbagai data di atas menunjukkan bahwa penderita inkontinensia urine memiliki kerentanan mengalami masalah kesehatan mental, utamanya depresi. 

Orang yang mengalami inkontinensia urine cenderung cemas jika berada di ruang publik, sehingga membuatnya menarik diri dari lingkungan sosial.

Penyakit ini juga akan mengganggu kualitas kehidupan, seperti kualitas serta jam tidur yang terganggu. A

kumulasi keadaan tersebut dalam waktu yang lama berisiko membuat mereka mengalami stres.

Artikel Lainnya: Sakit Saat Kencing, Mungkin Ini Penyebabnya

Bagaimana Solusinya?

Inkontinensia urine memang meningkatkan risiko munculnya masalah kesehatan mental bagi penderitanya. Namun, bukan berarti tidak bisa dicegah. 

Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera memeriksakan diri ke dokter ketika merasakan gejala-gejalanya. Dengan begitu, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat.

Intervensi dini inkontinensia urine juga dapat membantu mencegah munculnya masalah mental

Penting pula untuk memberikan dorongan psikologis kepada penderita inkontinensia urine agar mereka tidak merasa sendiri dan kesepian dalam menghadapi masalahnya.

Lakukan berbagai terapi latihan otot bawah pelvis untuk membantu memperkuat otot-otot yang menahan urin keluar dari kandung kemih. 

Salah satu yang sangat direkomendasikan adalah latihan kegel, yaitu seolah-olah sedang menahan pipis. Tahan kondisi menahan tersebut selama 10 detik dan lakukan berulang hingga 10 kali setiap hari.

Artikel Lainnya: Banyak Minum Tapi Jarang Kencing, Awas Gangguan Ginjal

Selain itu, solusi untuk mengatasi inkontinensia urine adalah dengan menggunakan popok dewasa. Penggunaan popok dewasa akan membantu anda agar lebih nyaman dalam beraktivitas, sehingga tidak perlu cemas terutama saat berpergian.

Penderita inkontinensia urine yang masih aktif disarankan untuk menggunakan popok dewasa tipe Celana, yaitu Confidence Popok Celana yang lebih praktis dan mudah dipakai.

Confidence Popok Celana memiliki karet elastis berbahan Lycra yang dapat mengikuti bentuk tubuh seperti memakai celana dalam biasa dan tidak terlihat gembung, sehingga tetap tampil percaya diri walau menggunakan popok dewasa.

Confidence Popok Celana juga dapat menyerap cairan lebih banyak hingga extra 6 kali daya serap sehingga tahan semalaman dan anti bocor, serta mampu menyerap cepat sehingga membuat permukaannya tetap kering dan nyaman digunakan seharian. Produk ini juga dilengkapi dengan SAP Anti Bakteria yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri berbahaya dan sudah teruji klinis Hypoallegernic oleh Australian Dermatologist, sehingga aman untuk digunakan pada kulit sensitif sekalipun.

Perasaan enggan untuk keluar rumah pun akan berkurang dan meningkatkan rasa percaya diri.

Dengan rasa percaya diri yang tinggi dan tidak adanya rasa cemas melakukan kegiatan sehari-hari, Anda pun akan terhindar dari masalah kesehatan mental. 

(PUT/AYU)

Referensi:

Medscape. Diakses 2021. Urinary Incontinence.

BMC Urology. Diakses 2021. Urinary incontinence, mental health and loneliness among community-dwelling older adults in Ireland.

Saluran Kencingkesehatan mentalInkontinensia Urine

Konsultasi Dokter Terkait