Kesehatan Anak

Bahaya Jangka Pendek dan Panjang Kurang Tidur pada Anak

Tri Yuniwati Lestari, 30 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kurang tidur pada anak bisa berpengaruh buruk terhadap kondisi sosio-emosional, yaitu cara si kecil menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kenali faktanya!

Bahaya Jangka Pendek dan Panjang Kurang Tidur pada Anak

Orang dewasa yang kurang tidur dapat mengalami kesulitan fokus dan berpikir. Kekurangan tidur juga dapat membuat tubuh terasa lelah dan kondisi emosional tidak stabil.

Lantas, bagaimana dengan kurang tidur pada anak? Kondisi tersebut bisa menyebabkan dampak buruk jangka pendek dan panjang.

Pada beberapa kasus, anak yang kurang tidur juga bisa mengalami gangguan terkait kemampuan sosio-emosional.

 

Dampak Jangka Pendek Kurang Tidur pada Anak

Beberapa keluhan yang bisa terjadi sebagai dampak jangka pendek kurang tidur pada anak, antara lain:

  • Lebih sulit terbangun di pagi hari.
  • Anak cenderung tertidur secara spontan di siang hari.
  • Anak memiliki suasana hati yang buruk atau lekas marah.
  • Anak kesulitan untuk memperhatikan atau berkonsentrasi.
  • Anak memiliki minat atau rasa ingin tahu yang lebih rendah terhadap pelajaran.
  • Anak memiliki pemikiran yang lebih lambat dan tampak seperti kebingungan.

Artikel Lainnya: Anak Tengah Rentan Alami Middle Child Syndrome, Benarkah?

Dampak Jangka Panjang Kekurangan Tidur pada Anak

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, terus-menerus kekurangan tidur dapat menyebabkan masalah jangka panjang pada anak.   

“Terdapat hubungan antara gangguan tidur dan pemrosesan emosi maladaptif di masa kanak-kanak,” tutur Gracia.

Melansir Parenting Science, terdapat sebuah penelitian pada 50 remaja usia 14–17 tahun yang mengharuskan mereka mengurangi waktu tidur sekitar 2,5 jam setiap malam.

Partisipan ditemukan mengalami peningkatan iritabilitas dan ketegangan. Beberapa partisipan bahkan dilaporkan memiliki tingkat kemarahan, kebencian, dan dendam yang lebih tinggi.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Melatih Kedisiplinan Anak Depresi

Selain itu, partisipan juga mengalami kesulitan mengatur diri sendiri. Hal ini membuatnya lebih rentan mengalami ledakan emosi dan respons berlebih terhadap pemicu kecil.

Senada dengan itu, Gracia menambahkan bahwa kekurangan tidur kronis pada anak-anak tidak hanya mengganggu emosi dan mood. Kondisi tersebut turut memicu peningkatan risiko stres atau depresi.

Waspadai gejala kurang tidur pada anak. Segera upayakan untuk diperbaiki, agar si kecil terhindar dari dampak buruk yang telah disebutkan.

Jika Anda kesulitan mengatasi kurang tidur pada si kecil, tak ada salahnya untuk bekerja sama dengan tenaga profesional, seperti psikolog.

Anda pun bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

WebMD. Diakses 2021. Sleep Problems in Children

Better Health. Diakses 2021. Sleep deprivation

Parenting Science. Diakses 2021. Signs of sleep deprivation in children and teens

Wawancara Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog

psikologistidurAnakkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait