Mengenal Manfaat dan Prosedur Skrining Kanker Mulut

Skrining kanker mulut adalah salah satu pemeriksaan penting untuk deteksi dini penyakit kanker mulut. Tindakan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

Faktanya, kanker mulut merupakan jenis penyakit yang lebih berisiko untuk dialami oleh perokok dan peminum alkohol berat. Kondisi ini bisa mengancam nyawa, khususnya jika terlambat ditangani.

Atas dasar itu, pemeriksaan kanker mulut melalui skrining adalah hal penting yang sebaiknya tidak dilewatkan setiap orang.

Skrining kanker mulut dilakukan untuk mendeteksi lesi prakanker, yang bisa dengan cepat berubah menjadi kanker mulut stadium awal.

Saat kanker dan lesi dideteksi sejak dini, penyakit cenderung lebih mudah ditangani dan disembuhkan.

Artikel Lainnya: GYNPAD, Tes HPV dengan PCR untuk Deteksi Dini Kanker Serviks, Lebih Mudah dan Akurat!

Tidak terdapat persiapan khusus saat hendak melakukan skrining kanker mulut. Tindakan ini dapat langsung dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Saat skrining berlangsung, dokter gigi akan memeriksa mulut bagian dalam. Hal ini dilakukan untuk memeriksa ada/tidaknya bercak merah, putih, atau sariawan.

Dokter gigi juga akan meraba jaringan mulut untuk memeriksa ada/tidaknya benjolan dan kejanggalan lainnya. Tidak berhenti di situ, tenggorokan dan leher juga akan ikut diperiksa untuk memastikan ada/tidaknya benjolan.

Selain pemeriksaan mulut, beberapa dokter juga akan melakukan tes khusus untuk mendeteksi kanker mulut, seperti oral cancer screening dye dan oral cancer screening light.

• Oral Cancer Screening Dye

Pada oral cancer screening dye, dokter akan meminta pasien berkumur dengan pewarna khusus berwarna biru.

Jika terdapat sel abnormal dalam mulut, sel tersebut akan menyerap zat pewarna pada obat kumur. Hal ini memudahkan dokter untuk mendeteksi keberadaan sel abnormal.

• Oral Cancer Screening Light

Saat prosedur oral cancer screening light, dokter akan menyinari mulut pasien dengan cahaya tambahan.

Cahaya tersebut membuat bagian yang sehat menggelap, dan jaringan abnormal  tampak lebih mengilap.

Artikel Lainnya: Cara Mudah Deteksi Kanker dengan 8 Alat Ini

Jika dokter gigi menemukan kelainan yang dicurigai sebagai gejala kanker mulut, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan kunjungan lanjutan di waktu mendatang dan prosedur biopsi.

Kunjungan lanjutan dilakukan dalam beberapa minggu setelah skrining awal. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah bagian abnormal masih ada atau semakin berkembang.

Sementara itu, biopsi dilakukan untuk mengambil secuil sel yang akan diuji di laboratorium. Hal ini untuk memastikan apakah sel tersebut adalah kanker atau bukan.

Menurut drg. Callista Argentina, sel kanker tahap awal biasanya berukuran kecil. Jika hanya dilakukan skrining kanker mulut, bisa saja ada yang luput dari pemeriksaan.

“Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan tambahan, seperti biopsi,” pungkas drg. Callista.

Kanker mulut cenderung lebih mudah ditangani jika dapat dideteksi sejak dini. Karenanya, penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, setidaknya setiap 6 bulan sekali, guna mengetahui kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh.

Memiliki pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

Wawancara drg. Callista Argentina

Mayo Clinic. Diakses 2021. Oral Cancer Screening

Healthline. Diakses 2021. 4 Facts About Oral Cancer