Pernapasan

Komplikasi Emboli Paru yang Harus Diwaspadai

Zahra Aminati, 01 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Emboli paru terjadi ketika paru-paru yang mengalami penyumbatan pembuluh darah. Jika tidak ditangani, ini komplikasi emboli paru yang bisa terjadi.

Komplikasi Emboli Paru yang Harus Diwaspadai

Emboli paru adalah kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah di salah satu arteri pulmonalis di paru-paru. Terdapat sejumlah bahaya emboli paru yang bisa saja muncul dan mesti diwaspadai karena dapat mengancam jiwa.

Penyakit tersebut umumnya menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan pingsan. Selain itu, emboli paru bisa menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:

1. Kambuh Tiba-Tiba

Jika Anda didiagnosis menderita emboli paru, dokter mungkin akan menyarankan untuk minum antikoagulan. Obat antikoagulan seperti warfarin dapat membantu mencegah pembekuan darah di kemudian hari yang akhirnya bisa menyebabkan emboli paru. 

Sebenarnya, sampai saat ini risiko kambuhnya emboli paru akibat tidak minum koagulan belum diketahui pasti. 

Namun, studi tahun 2015 berjudul “Assessing the risk of recurrent venous thromboembolism – a practical approach” menemukan, lebih dari 22 persen di antara orang-orang dengan emboli paru yang berhenti minum antikoagulan mengalami kekambuhan. 

Lalu, mengobati emboli paru dengan antikoagulan terkadang juga berisiko. Karena, obat ini bisa meningkatkan risiko masalah pendarahan. Penting bagi Anda untuk berkonsultasi kepada dokter seputar penggunaan antikoagulan.

2. Henti Jantung

Ketika jantung terasa berhenti berdetak tiba-tiba, hal ini bisa disebut henti jantung. Kondisi ini merupakan masalah yang berkaitan dengan sistem elektrik jantung. 

Henti jantung terjadi karena ada sesuatu yang menyebabkan gangguan pada sinyal elektrik yang memberitahu kapan jantung harus berdetak. 

Emboli paru dapat menyebabkan henti jantung karena sumbatan di paru menyebabkan jantung kesulitan memompa darah, sehingga bisa berhenti tiba-tiba. Saat kondisi ini terjadi, risiko kematian dini menjadi lebih tinggi. 

Pemberian obat yang disebut aktivator plasminogen jaringan (tPA) sering menjadi cara menyelamatkan pasien. Penggunaannya dapat membantu membuat jantung berdetak dengan ritme teratur dan memecah gumpalan penyebab penyumbatan di paru-paru. 

3. Efusi Pleura

Efusi pleura merupakan kondisi adanya tumpukan cairan di antara lapisan pleura (selaput tipis yang mengelilingi paru-paru). Gejala efusi pelura adalah sesak napas, batuk kering, dan nyeri dada. 

Menurut dr. Devia Irine Putri, emboli paru dapat menyebabkan efusi pleura. “Karena, emboli paru dapat menyebabkan iskemia (kekurangan oksigen) di jaringan paru-paru, sehingga ada proses peradangan di sana dan mengalami penumpukan cairan,” jelasnya.

Mengatasi penyebab efusi pleura umumnya dapat membantu meningkatkan kesehatan paru. Terkadang, prosedur untuk mengalirkan cairan dari paru-paru perlu dilakukan untuk mengatasi efusi pleura.

Artikel lainnya: Penyebab Jantung Berdebar dan Sakit Kepala Bersamaan 

4. Aritmia

Aritmia merupakan kondisi irama jantung yang tidak normal. Gangguan ini sendiri ada beberapa jenis. Emboli paru bisa menyebabkan sisi kanan jantung bekerja lebih keras dari seharusnya. Hal ini dapat memicu aritmia. 

Di sisi lain, kondisi fibrilasi atrium (serambi jantung berdenyut tak beraturan) dapat menyebabkan gumpalan terbentuk di jantung. Gumpalan ini bisa mencapai paru-paru dan menjadi emboli paru.

5. Infark Paru

Salah satu komplikasi serius dari emboli paru adalah infark paru atau matinya jaringan paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika darah yang beroksigen terhalang untuk sampai ke jaringan paru-paru. 

Emboli paru yang berupa gumpalan besar di paru-paru bisa menyebabkan infark paru. Jika masih kecil, gumpalan bisa pecah dan diserap tubuh. 

Infark paru memiliki gejala yang berkembang perlahan. Kematian jaringan yang terjadi jauh di dalam paru-paru mungkin tidak akan menimbulkan keluhan apa pun untuk sementara. Hal ini dikarenakan tidak ada ujung saraf di jaringan paru-paru. 

Artikel lainnya: Sering Sesak Napas? Hati-hati, Gejala Hipertensi Paru!

Tanda infark paru yang semakin parah dapat terlihat ketika sudah mengalami batuk darah, nyeri dada luar biasa, dan demam

Gejala tersebut pun dapat hilang bertahap setelah beberapa hari karena jaringan paru-paru yang mati berubah menjadi jaringan parut. Sebaiknya pasien emboli yang mengalami batuk darah segera ke IGD. 

6. Hipertensi Paru

Hipertensi paru merupakan kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang mensuplai paru-paru. Gangguan ini dapat merusak sisi kanan jantung. 

Menurut National Health Service, Inggris, dinding paru-paru akan menjadi tebal dan kaku. Bagian ini pun tidak dapat mengembang dengan baik untuk mengalirkan darah. 

Aliran darah yang berkurang akan mempersulit sisi kanan jantung untuk memompa darah melalui arteri. 

Emboli paru dapat menyebabkan tekanan di sisi kanan jantung meningkat. Akibatnya, sisi kanan jantung bekerja lebih keras dari semestinya. Seiring waktu, kondisi ini bisa mengakibatkan gagal jantung dan melemahnya kemampuan memompa jantung. 

Itulah beberapa komplikasi emboli paru yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami sesak napas parah saat beraktivitas yang disertai nyeri dada, sebaiknya segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Gunakan Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter spesialis paru.

(FR/JKT)

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses 2021. Pulmonary embolism.

Healthline. Diakses 2021.Complications of Pulmonary Embolism.

Vascular Health and Risk Management (2015). Diakses 2021. Assessing the risk of recurrent venous thromboembolism – a practical approach.

National Health Service UK. Diakses 2021. Pulmonary Hypertension. 

sesak napaspernapasanEmboli Paru

Konsultasi Dokter Terkait