Ginjal dan Saluran Kemih

Mengenal Ciri dan Gejala Ruptur Ginjal yang Mesti Diwaspadai

Zahra Aminati, 21 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ginjal yang cedera rentan mengalami robekan. Dalam medis, kondisi ini disebut dengan ruptur ginjal. Seperti apa ciri dan gejala ruptur ginjal? Cek di sini selengkapnya!

Mengenal Ciri dan Gejala Ruptur Ginjal yang Mesti Diwaspadai

Ginjal merupakan organ yang berfungsi membantu mengeluarkan limbah dari tubuh dalam bentuk urine. Selain itu, organ ini juga membantu menyaring darah sebelum dikirim kembali ke jantung. 

Ada kalanya, ginjal terkadang mengalami masalah. Salah satu masalah yang dimaksud adalah ruptur ginjal. Kondisi ini terjadi ketika organ tersebut mengalami cedera yang cukup parah. 

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, ruptur ginjal biasanya disebabkan oleh benturan keras yang langsung tertuju ke perut, bagian samping, atau punggung tengah ke bawah.

“Pada ruptur ginjal, organ tersebut mengalami kerusakan atau robekan,” jelas dr. Theresia.

Gejala Ruptur Ginjal

Beberapa gejala ruptur ginjal yang sering ditemukan, antara lain:

1. Nyeri Hebat di Sekitar Pinggang

Sakit pinggang tak melulu berkaitan dengan masalah tulang dan saraf. Faktanya, kondisi tersebut juga bisa terjadi akibat ruptur ginjal. 

Hal tersebut karena organ ginjal terletak di belakang perut, berdekatan dengan tulang belakang bagian bawah punggung. 

Saat ginjal mengalami pembengkakan, punggung dapat tertekan. Kondisi inilah yang akhirnya menimbulkan rasa sakit pada pinggang belakang. 

2. Memar di Sekitar Pinggang

Ciri-ciri dari ruptur ginjal lainnya adalah memar di sekitar pinggang. Kondisi ini terjadi karena benturan langsung ke bagian punggung belakang (tempat ginjal berada), yang menyebabkan kerusakan atau robekan pada ginjal. 

Ginjal yang sobek bisa membuat darah bocor ke jaringan bawah kulit, dan menghasilkan bintik berwarna biru kehitam yang tampak dari luar.

Artikel Lainnya: Pola Makan Tepat untuk Menjaga Kesehatan Ginjal

3. Hematuria

Hematuria merupakan kondisi di mana adanya darah di dalam urine. Siapa sangka, kondisi ini juga bisa terjadi akibat ruptur ginjal.

“Luka pada ginjal bisa menyebabkan keluarnya darah pada saluran kemih,” tutur dr. Theresia Rina.

“Oleh karena itu, penderita ruptur ginjal biasanya memiliki urine berwarna pink atau terdapat bercak kemerahan,” sambungnya.

4. Berkurangnya Intensitas Buang Air Kecil

Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), urine biasanya mengalir dari ginjal melalui ureter ke kandung kemih dan keluar dari uretra. 

Nah, ruptur ginjal dapat menyebabkan sumbatan di sepanjang saluran kemih. Akibatnya, penderita kondisi tersebut bisa kesulitan untuk buang air kecil.

Selain itu, masalah penyakit ruptur ginjal juga membuat organ tersebut tidak bekerja secara maksimal. Alhasil, pembuangan urine pun ikut terganggu. 

Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera berobat ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut. 

Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

Urology Health. Diakses 2021. What is Kidney (Renal) Trauma?

Korey Stringer Institute. Diakses 2021. Kidney Injury. 

Healthline. Diakses 2021. What Is Internal Bruising, and How Is It Treated?

Urology Health. Diakses 2021. What is Hematuria?

Cleveland Clinic. Diakses 2021. Kidney Pain.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2021. Symptoms & Causes of Urinary Retention.

pencernaanginjal

Konsultasi Dokter Terkait