Kesehatan Bayi

Penyebab Transient Tachypnea Neonatal pada Bayi Baru Lahir

Endah Murniaseh, 09 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Transient Tachypnea Neonatal merupakan gangguan pernapasan yang terjadi pada bayi baru lahir. Apa penyebabnya? Apakah bisa disembuhkan? Cek fakta selengkapnya!

Penyebab Transient Tachypnea Neonatal pada Bayi Baru Lahir

Transient Tachypnea of the Newborn atau juga dikenal dengan Transient Tachypnea Neonatal (TTN) merupakan gangguan pernapasan yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. 

Pada bayi dengan kondisi tersebut, cairan yang terdapat pada paru-paru bisa lebih banyak. Hal ini membuat bayi perlu usaha lebih untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru.

Lalu, apa penyebab TTN pada bayi baru lahir? Apakah kondisi ini bisa disembuhkan? 

Penyebab Transient Tachypnea pada Bayi Baru Lahir

Penyebab transient tachypnea of the newborn pada bayi baru lahir belum diketahui pasti hingga saat ini. Namun, kondisi tersebut diduga berkaitan erat dengan penumpukan cairan pada paru-paru bayi.

Melansir Kids Health, saat masih di dalam kandungan, janin bernapas dengan oksigen yang berasal dari pembuluh darah plasenta. Di saat yang sama, paru-paru janin dipenuhi oleh cairan.

Artikel Lainnya: Rutin Olahraga saat Hamil Bikin Paru Bayi Sehat, Benarkah?

Saat mendekati waktu melahirkan, cairan mulai diserap oleh paru-paru. Sebagian cairan juga dapat keluar dengan sendirinya saat proses melahirkan. 

Ketika bayi telah lahir dan dapat bernapas untuk pertama kali, paru-parunya akan terisi oleh oksigen sehingga membuat sisa-sisa cairan yang ada di organ tersebut keluar. 

Sayangnya, pada kelahiran dengan operasi caesar, sederet peristiwa di atas bisa mengalami hambatan. Dengan kata lain, masih banyak cairan yang terdapat di paru-paru bayi sehingga membuatnya kesulitan bernapas.

Sebab, seperti yang telah disinggung sebelumnya, keluarnya cairan dari paru-paru bayi hanya terjadi secara optimal pada proses persalinan normal.

Tidak hanya itu, risiko Transient Tachypnea Neonatal pada bayi baru lahir juga dipengaruhi oleh jenis kelamin laki-laki. Mengutip Healthline, hal tersebut karena bayi laki-laki memiliki bobot tubuh yang lebih besar.

Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Sara Elise Wijono, MRes. Menurutnya, bobot tubuh bayi laki-laki yang cenderung lebih berat membuatnya membutuhkan alveolus lebih banyak untuk pernapasan yang efektif.

“Paru-paru bayi laki-laki memiliki jumlah molekul surfaktan yang lebih sedikit. Padahal, surfaktan dibutuhkan untuk membuka alveolus dan saluran paru-paru,” jelas dr. Sara.

Artikel Lainnya: Kenali dan Waspadai Bronchopulmonary Dysplasia pada Bayi

Diagnosis dan Pengobatan Transient Tachypnea Neonatal

Diagnosis transient tachypnea of the newborn pada bayi baru lahir ditegakkan melalui tinjauan dokter terhadap kondisi selama hamilan, persalinan, serta komplikasi yang mungkin dialami sang ibu. Hal ini biasanya ditunjang dengan pemeriksaan fisik bayi.

Beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin diperlukan untuk menegakkan diagnosis Transient Tachypnea Neonatal pada bayi, antara lain:

  • Complete blood count (CBC) dan kultur darah.
  • Tes gas darah.
  • Rontgen dada.
  • Pemantauan oksimetri nadi.

Bagaimana dengan perawatan dan pengobatan TTN pada bayi? Secara umum, bayi yang mengalami kondisi tersebut perlu dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Nantinya, dokter akan memeriksa detak jantung, laju pernapasan, serta kadar oksigen, untuk memastikan kondisi bayi. Setelahnya, dokter juga akan melakukan terapi yang paling sesuai dengan kondisi si kecil.

Beberapa jenis terapi yang dimaksud, di antaranya:

  • Batuan Pernapasan

Beberapa bayi dengan Transient Tachypnea Neonatal membutuhkan oksigen ekstra, yang disalurkan melalui tabung kecil di bawah hidung.

Artikel Lainnya: Bagaimana Bayi Bernapas dalam Rahim?

Jika bantuan oksigen sudah dilakukan namun tak ada perbaikan kondisi, dokter juga mungkin akan melakukan continuous positive airway pressure (CPAP). Hal ini bertujuan agar paru-paru bayi tidak kolaps. 

  • Pemberian Cairan Intravena

Pemberian nutrisi bisa membahayakan bayi dengan TTN. Hal ini karena dengan kondisi tersebut, ia berisiko tak tidak bisa mengisap, menelan, atau bernapas secara bersamaan. 

Jika hal tersebut terjadi, pemberian cairan intravena mungkin diperlukan. Hal ini dilakukan agar bayi dapat tetap terhidrasi.

Apabila bayi mengalami Transient Tachypnea Neonatal dan Anda ingin menyusuinya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu hal tersebut dengan dokter atau perawat. Tindakan ini untuk menentukan perlu/tidaknya pemberian ASI melalui tabung khusus agar kondisi bayi bisa tetap stabil.

Meski berbahaya, TTN pada bayi baru lahir masih bisa disembuhkan. Dengan perawatan yang tepat, gejala TTN biasanya akan mulai membaik dalam 24–72 jam. 

Apabila saat pemantauan ulang kondisi si kecil tampak normal, Anda dan buah hati diperbolehkan pulang. Patuhi setiap anjuran yang diberikan, agar pemulihan berlangsung optimal.

Punya pertanyaan terkait transient tachypnea of the newborn atau kondisi medis lainnya? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/JKT)

Referensi:

Healthline. Diakses 2021. Transient Tachypnea of the Newborn

Kids Health. Diakses 2021. Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

KehamilanBayipernapasan

Konsultasi Dokter Terkait