Tulang

Kenali Bone Mineral Densitometry untuk Mendeteksi Osteoporosis

Aditya Prasanda, 09 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Deteksi dini osteoporosis bisa dilakukan dengan pemeriksaan bone mineral densitometry (BMD). Lantas, siapa saja yang butuh dan bagaimana prosedurnya? Cek di sini.

Kenali Bone Mineral Densitometry untuk Mendeteksi Osteoporosis

Bone mineral densitometry (BMD) atau dikenal pula sebagai dual-energy x-ray absorptiometry (DEXA) merupakan tes kepadatan tulang untuk memeriksa kemungkinan osteoporosis.

Osteoporosis merupakan kondisi berkurangnya kepadatan tulang, yang dapat menyebabkannya keropos dan mudah patah.

Untuk memeriksa kepadatan tulang, cara kerja bone densitometry adalah dengan menggunakan teknologi sinar-X.

“Sinar-X digunakan untuk mengukur jumlah kalsium dan mineral lain, terutama pada tulang belakang, tulang panggul, dan tulang di pergelangan tangan,” papar drg. Callista Argentina.

Siapa yang Perlu Melakukan Pemeriksaan BMD?

Pemeriksaan BMD bertujuan untuk mendeteksi dini risiko osteoporosis. Oleh karena itu, pemeriksaan ini sangat disarankan untuk dilakukan oleh orang dengan kondisi berikut:

  • Berusia di atas 50 tahun.
  • Wanita yang sudah menopause.
  • Punya riwayat penyakit yang berhubungan dengan pengeroposan tulang, seperti rheumatoid artritis (RA), dan penyakit ginjal atau hati (liver) kronis.
  • Punya riwayat diabetes tipe 1.
  • Kurang atau tidak pernah berolahraga.
  • Punya riwayat patah tulang.
  • Punya keluarga dengan riwayat osteoporosis.
  • Menjalani terapi hormon jangka panjang.
  • Memakai obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko pengeroposan tulang, termasuk steroid, obat antikejang, dan obat tiroid dosis tinggi.
  • Memiliki masalah paratiroid dan tiroid, seperti hiperparatiroidisme dan hipertiroidisme.
  • Mengonsumsi rokok dan alkohol.
  • Menjalani diet rendah kalsium.

Artikel Lainnya: Jangan Keliru Lagi, Ini Perbedaan CT Scan dan MRI

Persiapan Sebelum Pemeriksaan BMD

Pasien yang hendak menjalani bone mineral densitometry diperbolehkan mengonsumsi makanan dengan normal di hari pemeriksaan. Hanya saja, pasien dilarang mengonsumsi suplemen kalsium, setidaknya 24 jam sebelum melakukan tes tersebut.

Selain itu, pasien juga diwajibkan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Hindari pakaian dengan resleting, ikat pinggang, maupun memiliki kancing berbahan logam.

Pasien juga harus melepaskan objek apa pun yang dapat mengganggu proses pemindaian sinar-X. Objek yang dimaksud, seperti gigi palsu, behel, kunci, dompet, kacamata, serta benda lain yang berbahan logam.

Jika berada dalam kondisi hamil, pasien juga wajib memberitahu dokter sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan paparan radiasi pada janin.

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Operasi Tulang Belakang

Prosedur yang Dilakukan saat BMD

Disampaikan drg. Callista, terdapat dua macam prosedur bone mineral densitometry, yaitu central DXA dan peripheral DXA.

“Tes ini dilakukan pada bagian tulang yang rentan patah akibat osteoporosis. Kedua jenis tes tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10–30 menit,” jelas drg. Callista.

Central DXA dilakukan untuk mengukur kepadatan tulang belakang dan tulang panggul.

“Biasanya pasien yang menjalani pemeriksaan BMD dengan central DXA akan diminta berbaring di ranjang khusus. Alat radiasi kemudian akan melewati tubuh pasien selama pemeriksaan berlangsung,” ucap drg. Callista.

Adapun peripheral DXA, yang dilakukan untuk mengukur kepadatan tulang di pergelangan tangan, jari-jari, dan tumit kaki. Prosedur ini lebih sederhana, karena hanya perlu menempatkan bagian tubuh tersebut pada alat pemindai sinar-X.

Itu dia serba-serbi bone mineral densitometry. Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi mengalami osteoporosis, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Siapa tahu Anda juga memerlukan pemeriksaan BMD.

Jika ingin bertanya lebih lanjut mengenai pemeriksaan BMD atau pemeriksaan medis lainnya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam dan Temu Dokter di aplikasi Klikdokter.

(NB/JKT)

Osteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait