HomePsikologiKesehatan Mental7 Cara Mengatasi Teman dengan Hoarding Disorder
Kesehatan Mental

7 Cara Mengatasi Teman dengan Hoarding Disorder

Siti Putri Nurmayani, 17 Okt 2023

Ditinjau Oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hoarding disorder ditandai dengan kebiasaan menimbun barang dan sulit untuk membuangnya. Jika temanmu punya kebiasaan ini, berikut cara mengatasinya

7 Cara Mengatasi Teman dengan Hoarding Disorder

Gangguan hoarding disorder merupakan salah satu kondisi di mana seseorang memiliki kebiasaan yang kuat untuk mengumpulkan barang dan sulit untuk membuangnya, meski sudah tidak terpakai. 

Penimbunan barang-barang ini tentu akan mengganggu kualitas hidup penderita dan menciptakan kehidupan yang tidak sehat. Lantas, bisakah penderita hoarding disorder sembuh?

Melansir dari National Health Service UK, gangguan mental ini sulit untuk diobati karena kebanyakan penderitanya tidak merasa bahwa hoarding disorder merupakan sebuah masalah.

Beberapa orang mungkin sadar bahwa kondisi ini merupakan sebuah masalah, tapi enggan untuk mencari bantuan karena merasa malu. 

Oleh karenanya, mengobati gangguan penimbunan memang tidak mudah. Bahkan, kondisi ini bisa kembali kambuh. Bila di sekitarmu ada yang menunjukkan gejala hoarding disorder, jangan dibiarkan.

Berikut cara mengatasi teman dengan hoarding disorder:

1. Pahami Hoarding Disorder dan Jangan Lakukan Self Diagnose

Jika kamu mencurigai adanya tanda-tanda hoarding disorder pada teman, Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, menyarankan agar tidak buru-buru untuk mengambil tindakan. 

Ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa itu hoarding disorder dan bagaimana sudut pandang dari teman yang suka menimbun barang. 

“Karena ini merupakan suatu gangguan, maka tidak bisa menerapkan prinsip berpikir atau logika kita dengan mereka yang mengalami hoarding disorder,” tutur Psikolog Gracia. 

Selain itu, dianjurkan untuk tidak melakukan self diagnose atau asal mendiagnosis teman. Sebaiknya, arahkan dan dukung dia untuk mendapatkan bantuan profesional.

2. Bersikap Empati dan Jadi Pendengar yang Baik

Cara mengatasi hoarding disorder bisa juga dengan bersikap empati dan menjadi pendengar yang baik untuk mereka. 

Hindari untuk menyudutkan perkataan, pendapat, atau apa yang sedang mereka rasakan. Sebaliknya, berusahalah untuk memahami sudut pandang mereka. 

“Dengan berempati dan mencoba mendengarkan, respons yang kita tunjukkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi teman,” ungkap Gracia. 

Tak hanya itu, mendengarkan juga akan membuat keterbukaan dan kepercayaan bisa tumbuh. Di sinilah gerbang untuk mengarahkan mereka mendapatkan bantuan profesional bisa terbuka. 

3. Jangan Tawarkan Mereka untuk Pindah Tempat

Karena tidak tahan melihat barang-barang yang menumpuk, beberapa orang mungkin berpikir untuk meminta penderita hoarding disorder agar pindah rumah atau kamar. 

Sayangnya, tidak dianjurkan untuk melakukan hal tersebut. Pasalnya, menganjurkan pindah tempat tidak akan menyelesaikan akar masalah atau penyebab dasar dari gangguan mental yang satu ini. 

Cara mengobati hoarding disorder tersebut hanyalah membantu mereka sementara waktu. Besar kemungkinan orang dengan gangguan ini dapat menumpuk atau menyimpan lebih banyak barang di tempat yang baru. 

4. Jangan Bersihkan Barang Mereka

Sebagian dari kita mungkin ingin membantu membersihkan dan membuang barang-barang yang mereka timbun. Akan tetapi, Psikolog Gracia menyarankan agar mengurungkan niat tersebut. 

Jika hanya kamu yang melakukan bersih-bersih rumah, ia akan semakin tidak termotivasi untuk membuang atau menyortir barang-barang yang menumpuk.

Penanganan hoarding disorder bisa dengan mengajak mereka untuk membersihkan barang-barang secara bersama. 

“Alih-alih fokus meminta teman membuang barang yang menumpuk, ada baiknya untuk mengarahkannya untuk mempertimbangkan barang-barang yang bisa membahayakan dan mengaturnya kembali,” sarannya. 

5. Ajak Teman untuk Kelola Stres

Bagaimana Cara Menolong Teman yang Jadi Korban KDRT? (PR Image Factory/Shutterstock)

Pada dasarnya, hoarding disorder dapat dipicu oleh stres, kecemasan, dan ketegangan. Oleh karenanya, ketika penderita semakin stres dan cemas, maka semakin besar kemungkinan ia akan kembali ke perilaku negatif menimbun barang. 

Untuk itu, coba ajak mereka meluangkan waktu untuk menghilangkan stres dan mendapatkan kembali ketenangan batin. 

Hal yang bisa dilakukan adalah berolahraga secara teratur, melakukan meditasi, atau teknik relaksasi lainnya.

Artikel Lainnya: 12 Kebiasaan yang Bisa Memicu Gangguan Kesehatan Mental

6. Atur Ekspektasi Terhadap Mereka

Coba untuk atur ekspektasi secara realistis. Meski hoarding disorder bisa disembuhkan, namun gangguan mental ini cenderung terjadi secara bertahap dan memiliki kemungkinan untuk kembali kambuh. 

“Atur ekspektasi yang realistis bahwa tidak mudah bagi mereka untuk bisa mengurangi kebiasaan itu atau bersedia untuk membuang barang-barang tersebut,” saran Psikolog Gracia. 

Soalnya, harapan yang tidak realistis dapat memicu terjadinya stres dan konflik antara kamu dan penderita hoarding disorder

7. Minta Bantuan Profesional

Jika temanmu sudah menyadari kondisi hoarding disorder yang dialaminya, coba ajak untuk konsultasi dengan psikolog. 

Mengingat perilaku ini dapat kembali terjadi, maka bekerja sama dengan terapis bisa sangat membantu. 

“Terapis akan membantu mereka untuk menetapkan target atau goal yang dapat dilakukan secara perlahan untuk mengurangi kebiasaan itu. Namun, hal ini perlu disepakati dan datang dari diri mereka sendiri. 

Perawatan hoarding disorder yang bisa dilakukan adalah terapi perilaku kognitif. Jenis terapi yang satu ini, bertujuan untuk membantu mengatasi masalah dengan mengubah cara berpikir (kognitif) dan bertindak (perilaku). 

Nah, itu beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu teman yang mengalami hoarding disorder. Untuk konsultasi dengan profesional, kamu bisa booking layanan pemeriksaan kesehatan dengan psikolog atau psikiater lewat aplikasi KlikDokter. 

Jika ingin konsultasi secara online cukup manfaatkan layanan Tanya Dokter yang lebih praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan mentalmu!

(NM)

Gangguan Psikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait