Mengenal Placental Lake dan Dampaknya Terhadap Kehamilan

Plasenta memiliki peran yang sangat penting dalam kehamilan, karena berfungsi menjaga janin tetap sehat dan mendapat gizi. Melansir MomJunction, plasenta memiliki beberapa karakteristik khusus, salah satunya adalah placental lake atau danau plasenta. 

Ketika ibu hamil melakukan pemindaian ultrasound pada trimester kedua atau ketiga, placental lake kemungkinan akan terlihat. Pada hasil pemindaian, danau plasenta ini pun tampak seperti area hitam di sekitar atau mengelilingi janin.

Lantas, apa itu placental lake dan berbahayakah bagi ibu hamil serta perkembangan janin? Simak ulasannya berikut ini.

Placental lake merupakan genangan darah ibu hamil yang terdapat di dalam plasenta, sehingga pada pemindaian ultrasound terlihat sebagai area hitam. Mengenai penyebabnya, hingga saat ini belum banyak ahli yang bisa mengungkapkan secara pasti kenapa plancetal lake bisa muncul. 

Sementara ada beberapa ahli yang percaya bahwa danau plasenta adalah ruang vaskular avil, seperti tercantum di jurnal penelitian tahun 2013 yang dimuat di Nepal Journals Online. Ruang vaskular avil sendiri adalah ruang di dalam plasenta yang tidak memiliki jaringan plasenta, melainkan hanya pembuluh darah yang mengalir. 

Di samping itu, sebuah penelitian berjudul  “Are Placental Lakes of Any Clinical Significance?” menyebutkan bahwa placental lake dapat terjadi ketika plasenta sedikit lebih tebal daripada plasenta pada umumnya.

Artikel lainnya: Alasan Penting Anda Harus Rutin Cek Kandungan saat Hamil

Walaupun terkesan menyeramkan, ibu hamil tidak perlu khawatir ketika menemukan placental lake di hasil pemindaian ultrasound. Pasalnya, plasenta akan memiliki satu atau lebih placental lake, namun tidak tergolong berbahaya bagi perkembangan janin.

Hal ini pun dikonfirmasi oleh dr. Devia Irine Putri yang menyatakan, “Penyebab placental lake memang masih belum diketahui. Namun, sejauh ini umumnya normal ditemukan pada kehamilan trimester kedua atau ketiga.”

Memiliki placental lake juga tidak mengindikasikan adanya komplikasi selama masa kehamilan. Tidak ada pula hubungannya dengan kondisi berikut ini:

• Pendarahan dari plasenta (placental abruption).
• Tekanan darah tinggi.
• Preeklampsia.
• Persalinan prematur.
• Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah.

Artikel lainnya: Ibu Hamil, Perhatikan Hal Ini Saat USG Trimester 3

Para ahli sonografi umumnya tidak akan melaporkan atau menyampaikan keberadaan placental lake kepada ibu hamil. 

Meski begitu, ada beberapa kondisi ketika placental lake perlu diinformasikan, karena berpotensi mengganggu perkembangan janin. Salah satunya adalah ketika diameter danau plasenta lebih besar dari 5 cm atau mengambil ruang sebesar 10 persen dari plasenta. 

Dokter Devia memaparkan, “Anda perlu khawatir jika ukuran plasenta lake bertambah besar. Kondisi ini bisa mengganggu penyerapan nutrisi pada janin dan berakibat pada terhambatnya perkembangan janin dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah.”

Selain kondisi tersebut, placental lake juga dapat berdampak buruk ketika muncul di awal trimester pertama atau terdapat lebih dari tiga danau plasenta. Ketika placental lake dianggap berpotensi mengganggu kehamilan, dokter pun akan memberikan penanganan yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dan janin.

Mengingat penyebab pastinya belum diketahui, tidak ada cara khusus untuk mencegah kemunculan placental lake. Hal yang bisa Anda lakukan selama masa kehamilan adalah rutin memeriksakan kandungan supaya selalu update mengenai kondisi janin. 

Seperti itulah penjelasan mengenai placental lake atau genangan darah di plasenta. Selalu pastikan Anda menerapkan pola hidup sehat selama masa kehamilan untuk mencegah masalah pada plasenta maupun perkembangan janin. 

Chat langsung dengan dokter kandungan untuk bertanya seputar masalah kehamilan lainnya lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

(PUT/JKT)