Tulang

Benarkah Hipogonadisme Tingkatkan Risiko Osteoporosis?

Zahra Aminati, 05 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hipogonadisme atau kekurangan hormon seks dikatakan bisa tingkatkan risiko osteoporosis. Simak ulasannya di sini.

Benarkah Hipogonadisme Tingkatkan Risiko Osteoporosis?

Osteoporosis adalah penyakit di mana tulang kehilangan kepadatannya sehingga menjadi rapuh dan mudah patah. Salah satu kondisi yang jarang diketahui adalah osteoporosis bisa disebabkan oleh hipogonadisme.

Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal kekurangan kalsium sebagai penyebab osteoporosis. Bagaimana kaitan antara osteoporosis dan hipogonadisme? Simak ulasannya di sini.

Hipogonadisme Tingkatkan Risiko Osteoporosis

Hipogonadisme terjadi ketika gonad atau kelenjar seks hanya menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali hormon seks, yaitu testosteron maupun estrogen. Kondisi ini disebut juga dengan defisiensi gonad. Pada pria, gonad terletak di testis, sementara pada wanita terletak di ovarium.

Hormon seks pada manusia utamanya berfungsi mengontrol karakteristik seks sekunder, seperti perkembangan payudara pada wanita, perkembangan testis pada pria, dan pertumbuhan rambut kemaluan. Selain itu, hormon seks berperan pula dalam siklus menstruasi dan produksi sperma.

Artikel Lainnya: Apakah Benar Osteoporosis Penyakit Keturunan?

Dokter Sara Elise Wijono mengungkapkan, hormon seks juga berperan dalam pembelahan sel-sel tulang. Kekurangan hormon seks menyebabkan sel tulang tidak terlalu aktif sehingga kepadatannya berkurang. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan seseorang rentan terkena osteoporosis.

Melansir dari National Institute of Health (NIH) bagian Osteoporosis and Related Bone Diseases, penurunan produksi hormon tersebut bisa terjadi bersamaan dengan pertambahan usia. Itu sebabnya, banyak kasus hipogonadisme dialami oleh orang lanjut usia atau wanita menopause. Meski begitu, ada pula beberapa faktor lain seseorang bisa mengalami hipogonadisme.

Dokter Sara memaparkan, “Penyebab hipogonadisme bisa bermacam-macam. Misalnya, kelainan bawaan sejak lahir, adanya penyakit pada testis (tumor, benturan, infeksi), dan terapi kanker pada testis. Bisa juga karena ada masalah dari otak, khususnya di bagian yang menstimulasi produksi hormon.”

Artikel Lainnya: Faktor Risiko Osteoporosis yang Jarang Disadari

Mencegah Hipogonadisme Menjadi Osteoporosis

Pada pria, terapi penggantian testosteron dapat membantu mencegah atau memperlambat pengeroposan tulang. “Melakukan terapi testosteron bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang,” ujar dr. Sara.

Namun, NIH menyatakan bahwa keberhasilan terapi ini tetap bergantung pada beberapa faktor lain, seperti usia dan sudah berapa lama kadar testosteron berkurang. Di samping itu, belum bisa dipastikan berapa lama manfaat terapi testosteron bertahan dalam menurunkan risiko osteoporosis.

Sementara pada wanita, terapi penggantian hormon juga bisa membantu mengatasi penurunan hormon estrogen, terutama pada wanita menopause. Konsumsi makanan yang mengandung estrogen pun bisa menjadi alternatif.

Hanya saja, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penanganan hipogonadisme untuk menurunkan risiko osteoporosis. Hingga saat ini, dokter biasanya mengatasi osteoporosis secara langsung dengan obat-obatan yang khusus ditujukan untuk kondisi kesehatan tersebut.

Seperti itulah penjelasan mengenai hipogonadisme yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Gunakan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk pertanyaan lebih lain seputar kesehatan tulang.

(PUT/JKT)

Referensi:

NIH Osteoporosis and Related Bone Diseases. Diakses 2021. Osteoporosis in Men.

Healthline. Diakses 2021. Hypogonadism.

Mayo Clinic. Diakses 2021. Osteoporosis.

Osteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait