HomePsikologiRelationshipWanita Terlalu Jual Mahal saat PDKT, Bikin Pria Ilfeel?
Relationship

Wanita Terlalu Jual Mahal saat PDKT, Bikin Pria Ilfeel?

Zahra Aminati, 26 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebagian wanita sok jual mahal saat pendekatan (PDKT) agar terlihat elegan. Namun, trik ini konon bisa bikin pria hilang feeling alias ilfeel. Apakah psikolog setuju?

Wanita Terlalu Jual Mahal saat PDKT, Bikin Pria Ilfeel?

Sebagian pria melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan dambaan hatinya. Mulai dari mencurahkan perhatian setiap hari, hingga memberikan hadiah pada calon pasangannya. 

Di sisi lain, tak sedikit wanita yang menanggapi hal tersebut dengan jual mahal saat PDKT

Jual mahal bisa diartikan sebagai perasaan tertarik, namun menahan diri atau menutup-nutupi agar orang yang mendekati tak menyadarinya. 

Hal ini konon bisa bikin orang yang mendekati melakukan perjuangan lebih agar mendapatkan sang pujaan hati.

Sayangnya, tidak setiap wanita yang melakukan trik tersebut berhasil membuat calon pasangan pria melakukan perjuangan yang lebih. 

Pasalnya, apabila terlalu berlebihan, sok jual mahal saat PDKT disebut-sebut bisa bikin pria hilang feeling alias ilfeel.

Lantas, apa kata psikolog mengenai hal tersebut? Benarkah pria yang mendekati bisa hilang feeling akibat wanita terlalu jual mahal? Yuk, cari tahu!

Jual Mahal, Apa Alasannya?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan trik jual mahal saat PDKT, di antaranya:

  1. Membuat Seseorang Lebih Menginginkannya

Mereka yang melakukan trik jual mahal biasanya ingin membuat orang yang mendekati tampak sangat menginginkannya. 

Sebagian orang yang sok jual mahal mungkin merasa lebih senang saat ada orang lain yang mengejar-ngejar untuk mendapat perhatian atau cintanya.

Artikel Lainnya: Rela Jadi Bucin? Awas, Codependent Relationship!

  1. Menguji Keseriusan dan Minat Calon Pasangan

Trik jual mahal juga sering dilakukan dengan tujuan untuk melihat keseriusan orang yang mendekati. 

  1. Memiliki Rasa Khawatir

Trik jual mahal saat PDKT juga bisa menjadi pertanda dari perasaan khawatir untuk menjalin hubungan dengan orang baru. 

“Itulah mengapa mereka (yang sok jual mahal) terkadang butuh waktu lebih lama untuk meyakinkan diri bahwa orang yang mengejar bisa membuatnya merasa aman dan nyaman,” jelas Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog.

Jual Mahal, Bikin Penasaran atau Ilfeel?

Melansir Psychology Today, penelitian tahun 2014 oleh Dai, Dong, and Jia pernah membahas tentang trik jual mahal saat PDKT untuk meningkatkan romantisme. Para peneliti berteori bahwa trik tersebut bisa memunculkan efek yang unik.

Secara khusus, peneliti mengatakan bahwa trik jual mahal bertujuan untuk meningkatkan perasaan “ingin” kepada target (yang sedang didekati). Di lain sisi, trik itu juga bisa mengurangi “rasa suka” kepada target. 

Artikel Lainnya: Nyaman Teman Tapi Mesra? Cek Dulu Dampak Negatifnya

Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti melakukan beberapa eksperimen. Hasilnya, peneliti berpendapat bahwa trik jual mahal hanya akan berhasil pada kondisi tertentu, yaitu ketika pasangan sudah berkomitmen dan secara emosional berinvestasi pada hubungan. 

Dengan kata lain, jika orang-orang tersebut belum tertarik sampai tingkat tertentu, jual mahal saat PDKT tidak akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.

Menanggapi temuan di atas, Ikhsan mengatakan bahwa sebenarnya keberhasilan dari trik jual mahal saat PDKT tergantung dari pihak yang terlibat, serta orang yang didekati dan mendekati. 

“Tidak semua orang akan menjadi ilfeel ketika salah satu pihak sok jual mahal saat PDKT. Ada juga yang malah semakin tertarik, karena merasa perlu melakukan usaha lebih untuk mendapatkan targetnya,” ucap Ikhsan.

Namun, lanjut Ikhsan, beberapa penelitian memang pernah menemukan bahwa trik jual mahal bisa memicu kondisi ilfeel atau tidak suka. Hal ini membuat orang yang mengejar tidak termotivasi lagi untuk mendekati targetnya.

“Hal itu karena mereka merasa sudah mendapat penolakan akibat targetnya terlalu jual mahal,” tutur Ikhsan.

Intinya, ilfeel atau tidaknya seseorang saat mendekati target yang sok jual mahal kembali lagi ke masing-masing individu. 

Artikel Lainnya: Kenali Tahapan Hubungan Romantis dengan Pasangan

Perlukah Jual Mahal?

Menurut Ikhsan, perlu atau tidaknya seseorang melakukan jual mahal dikembalikan lagi ke keputusan masing-masing. 

Jika memang dirasa perlu, maka sah-sah saja jika Anda ingin sok jual mahal saat PDKT. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui sejauh apa perjuangan orang yang sedang mendekati.

Di sisi lain, Anda juga mesti paham bahwa sikap jual mahal bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Seperti telah disinggung sebelumnya, sikap tersebut bisa memicu kondisi ilfeel, khususnya jika dilakukan dengan sangat berlebihan.

Memiliki keraguan atau ingin bertanya mengenai hal-hal terkait relationship? Anda bisa melakukan konsultasi langsung kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

Referensi:

Wawancara Ikhsan Bella Persada, M. Psi.

Psychology Today. Diakses 2021. When Should You Play Hard to Get?

PsychCentral. Diakses 2021. People With Insecure Attachment Styles More Likely to Play 'Hard-to-Get'

APA PsycNet. Diakses 2021. When does playing hard to get increase romantic attraction? 2014

Relationshippsikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait