Darah

Cara Pakai Sphygmomanometer untuk Mengukur Tekanan Darah

Aditya Prasanda, 05 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Digunakan untuk mengukur tekanan darah, ketahui cara menggunakan sphygmomanometer manual di sini.

Cara Pakai Sphygmomanometer untuk Mengukur Tekanan Darah

Sphygmomanometer merupakan alat medis yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Perangkat yang dikenal pula sebagai tensimeter ini terdiri dari beberapa bagian. 

Bagiannya meliputi monitor penunjuk tekanan darah, balon pompa, stetoskop, serta selang yang terhubung dengan manset atau alat bantu yang dililitkan di lengan.

Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis sfigmomanometer, yaitu sphygmomanometer manual dan digital. 

Tensimeter manual biasanya digunakan oleh perawat dan tenaga medis. Meski begitu, Anda juga dapat mengoperasikannya di rumah. 

Terdapat sejumlah cara menggunakan sphygmomanometer yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Siapkan Sphygmomanometer

Siapkan terlebih dahulu perangkat sphygmomanometer. Letakkan perangkat di meja agar Anda dapat mengoperasikannya dengan mudah. 

Kemudian, duduklah di bangku dan baringkan lengan di meja dalam posisi relaks. 

2. Pasang Manset

Sebelum melilitkan manset, gulung atau buka pakaian yang menutupi lengan. Selanjutnya, lilitkan manset pada lengan bagian atas. 

Dijelaskan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, manset dililitkan sekitar 2,5 cm di atas siku. Pastikan lilitan manset tidak terlalu ketat, namun juga tidak terlalu longgar. 

Pasalnya, manset yang dililitkan terlalu ketat dapat menyebabkan hasil pembacaan tekanan darah tidak akurat dan terlalu tinggi. 

Pembacaan yang tidak akurat juga dapat terjadi jika manset dipasang terlalu longgar. Karena, manset tidak mengenai arteri dengan tepat.

Artikel Lainnya: Tips Memilih Tensimeter atau Alat Tensi Darah yang Tepat

3. Tempatkan Stetoskop

Dokter Iqbal menjelaskan, cara menggunakan sphygmomanometer selanjutnya yaitu meletakkan terlebih dahulu alat dengar di telinga. Kemudian, tempatkan stetoskop pada permukaan kulit di bagian dalam lengan.

“Tepatnya, stetoskop harus ditempatkan di bawah manset, dan di atas arteri brakialis,” terang dr. Iqbal.

4. Pompa Manset

Sebelum memompa manset, pastikan klep balon pompa tertutup rapat. Hal ini bertujuan agar tidak ada udara keluar ketika Anda memompa manset. Cara ini juga membuat hasil pembacaan tekanan darah lebih akurat. 

Untuk menutup klep, putar klep searah jarum jam hingga tertutup rapat. Kemudian, pompa manset dengan cepat hingga jarum pada meteran mencapai angka 180 mmHg. 

Lalu, buka klep berlawanan arah jarum jam secara lembut, sehingga udara di dalam manset keluar dalam kecepatan sedang.

Perhatikan meteran, pastikan jarum bergerak ke bawah dengan kecepatan 3 mm per detik.

5. Periksa Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Cara menggunakan sphygmomanometer berikutnya adalah periksa tekanan darah. Terdapat dua jenis tekanan darah yang dihitung dalam pembacaan sfigmomanometer, yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. 

Ketika mengukur kedua jenis tekanan darah tersebut, Anda akan mendengar bunyi denyut arteri brakialis yang disebut pula sebagai bunyi Korotkoff.

Artikel Lainnya: Perlukah Periksa Tekanan Darah Sendiri di Rumah?

Tekanan darah sistolik sendiri merupakan tekanan darah yang terjadi saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. 

Ketika membuka klep dan tekanan pompa menurun, Anda dapat menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi Korotkoff sistolik.

Bunyi denyutan pertama setelah tekanan pompa menurun adalah tekanan darah sistolik. Ketika momen ini terjadi, perhatikan meteran dan catat angka tekanan darah sistolik Anda. 

Sementara, tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

Tekanan darah diastolik dapat diketahui dengan mencermati perubahan bunyi Korotkoff. 

Ketika tidak mendengar bunyi denyut apa pun, lihat dan catat tekanan pada meteran. Ini merupakan angka tekanan darah diastolik Anda.

6. Baca Hasil Tekanan Darah

Anda memiliki tekanan darah normal jika angka tekanan darah sistolik menunjukkan kurang dari 120, dan angka diastolik kurang dari 80.

Sebaliknya, seseorang disebut mengalami kondisi hipertensi jika angka sistoliknya berkisar 140-159 atau lebih, dan angka diastoliknya berkisar 90-99 atau lebih.

Itu dia cara menggunakan sphygmomanometer manual. Fungsi sfigmomanometer untuk mengukur tekanan darah hanya efektif jika prosedur penggunaannya dilakukan secara tepat. 

Oleh karena itu, cermati dan terapkan cara menggunakan sphygmomanometer di atas. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar alat medis, chat dokter lewat Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

(FR/JKT)


tekanan darahAlat Kesehatan