Sudah Diet tapi Susah Turun? Cek Cara Baru Kurangi Lemak Tubuh Ini!

Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko berbagai macam penyakit. Sebut saja serangan jantung, stroke, dan diabetes.

Namun, risiko penyakit kronis di atas bisa Anda tekan dengan menurunkan berat badan kembali ke bobot ideal.

Nah, solusi yang kerap disarankan untuk mengurangi lemak di tubuh adalah dengan olahraga. Namun, olahraga saja tidaklah cukup. Anda perlu mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.

Jangan Cuma Olahraga, Atur Juga Pola Makan

Olahraga merupakan cara yang baik untuk membuang lemak tubuh. Anda dapat berolahraga setidaknya tiga kali seminggu selama minimal setengah jam.

Sayangnya, walaupun sudah rutin olahraga terkadang berat badan tetap saja susah turun. Penyebab berat badan susah turun meski sudah berolahraga bisa saja terletak pada pola makan Anda.

Jika Anda mengonsumsi asupan dengan jumlah energi yang sama dengan yang dibakar saat olahraga, berat badan akan sulit turun. Itulah sebabnya, pola makan harian harus diatur agar bisa mendukung penurunan berat badan.

Artikel Lainnya: Benarkah Air Hangat Bisa Hancurkan Lemak Tubuh?

Pola makan yang baik untuk membuang kelebihan lemak tubuh adalah pola makan bergizi seimbang.

Kementerian Kesehatan RI dalam 10 pedoman gizi seimbang menyarankan beberapa poin pengaturan pola makan, seperti:

• biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok;
• batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak;
• biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
• banyak makan buah dan sayur; serta
• dengan lebih mensyukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Selain itu, untuk membantu pembuangan lemak di tubuh dan penurunan berat badan, Anda perlu mengonsumsi pola makan rendah kalori, rendah lemak, dan kaya serat.

Perhitungkan juga kebutuhan kalori harian Anda. Rata-rata, wanita membutuhkan 1.600-2.400 kalori sehari; sementara pria sebanyak 2.000-3.000 kalori per hari.

Jumlah ini juga tergantung variabel lain, seperti usia, tinggi badan, gaya hidup, dan aktivitas.

Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut melalui makronutrien dan mikronutrien yang dimakan setiap hari.

Artikel Lainnya: 3 Cara Menghilangkan Lemak di Pinggang

Salah satu langkah sederhana yang bisa mulai Anda terapkan adalah memperbanyak konsumsi buah dan sayur setiap harinya.

Anda juga bisa mengganti snacking dengan makanan bernutrisi, seperti buah, kacang-kacangan, telur rebus, dll.

Selain mengatur pola makan bergizi seimbang, maksimalkan penurunan lemak tubuh dengan mengonsumsi herbal yang dapat menyerap lemak dan melancarkan pencernaan.

Konsumsi Herbal untuk Bantu Kurangi Lemak Tubuh

Bahan herbal sudah lama digunakan secara turun-temurun untuk membantu meningkatkan kesehatan.

Beberapa tumbuhan herbal sendiri dikenal dapat membantu mengurangi lemak tubuh sekaligus menghambat penyerapan lemak di tubuh.

Herbal penurun lemak yang sudah dikenal itu antara lain daun jati belanda, asam gelugur, dan aloe vera (lidah buaya).

Artikel Lainnya: Ke Mana Larinya Lemak setelah Anda Kehilangan Berat Badan?

Kabar baiknya, kombinasi ketiga bahan alami tersebut bisa diperoleh di dalam Herbalax Slimming Capsule.

Ya, Herbalax Slimming Capsule dengan kandungan bahan alami, seperti asam gelugur, daun jati belanda, dan aloe vera, bekerja efektif serta sinergis untuk menurunkan lemak di tubuh. 

Asam gelugur berkhasiat menahan nafsu makan dan melancarkan pencernaan. Kandungan daun jati belanda di dalam Herbalax Slimming Capsule dapat membantu menghambat penyerapan lemak.

Sementara itu, aloe vera juga kaya akan serat sehingga bisa membantu melancarkan BAB. 

Yuk, wujudkan berat badan ideal yang sehat agar tubuh tetap fit dan bugar. Konsumsi Herbalax Slimming Capsule dengan Triple Herbal Extract yang efektif menurunkan lemak di tubuh.

Konsumsi Herbalax Slimming Capsule rutin dua kali sehari, yakni sebelum makan pagi dan malam hari. Barengi dengan rutin berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat agar hasilnya semakin optimal.

Dapatkan informasi lainnya seputar tumbuhan herbal untuk mengurangi lemak dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)