Otot dan Sendi

Awas Gangguan Sendi Mulai Usia 35 Tahun, Lakukan Ini!

KlikDokter, 18 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menginjak usia 35 tahun, risiko Anda mengalami gangguan sendi bisa menjadi lebih tinggi. Supaya bisa menurunkan risiko tersebut, ini sederet hal yang perlu Anda lakukan.

Awas Gangguan Sendi Mulai Usia 35 Tahun, Lakukan Ini!

Menua dengan sehat adalah harapan setiap orang. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, satu per satu risiko penyakit bisa meningkat tanpa disadari. Salah satu penyakit terkait usia yang umum dikeluhkan adalah gangguan sendi.

Faktanya, gangguan sendi umumnya terjadi pada orang-orang berusia 35 tahun atau lebih. Risiko tersebut bisa meningkat berlipat ganda pada mereka yang telah menginjak usia 65 tahun ke atas.

Area sendi yang paling sering mengalami gangguan dan terasa nyeri, yaitu lutut, pinggang, dan pergelangan tangan.

Penyebab Gangguan Sendi di Usia 35 Tahun

Terdapat banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan sendi pada orang-orang berusia 35 tahun ke atas.

Beberapa faktor di antaranya, yaitu gangguan fungsi pada otot, tulang, atau sendi itu sendiri.

Faktanya, seiring bertambahnya usia, jumlah serat-serat otot akan mengalami penurunan. Selain itu, proses regenerasi jaringan otot juga semakin lambat sehingga membuatnya lemah dan rentan meradang.

Tak jauh berbeda dengan itu, tulang juga akan semakin rapuh akibat menurunnya densitas mineral seiring bertambahnya usia. Hal itu membuat tulang semakin rentan mengalami nyeri dan patah secara abnormal.

Artikel Lainnya: Berbagai Gejala Gangguan Sendi yang Harus Diwaspadai

Persendian pun mengalami perubahan bertahap seiring usia yang bertambah. Sendi itu sendiri terdiri atas berbagai komponen, seperti tulang, kartilago, cairan sinovial, ligamen, dan otot.

Kartilago di persendian berfungsi sebagai bantalan yang membatasi antara dua tulang. Semakin tua seseorang, ketebalan kartilago di sendi akan semakin tipis.

Cairan sinovial juga demikian; jumlahnya semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Padahal, cairan tersebut berfungsi untuk melumasi sendi dan membuat bagian tubuh ini fleksibel dalam melakukan gerakan.

Akibat adanya perubahan-perubahan tersebut, pergerakan sendi akan semakin terbatas. Jika dipaksakan, keluhan nyeri sendi tak bisa dihindari lagi.

Memasuki Usia 35 Tahun, Ini Cara Menjaga Kesehatan Sendi

Terdapat beberapa hal penting yang bisa dilakukan agar terhindar dari risiko gangguan sendi, yaitu:

1. Perhatikan Berat Badan

Diketahui bahwa kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko utama nyeri sendi.

Fakta menyebutkan sendi lutut akan mendapat tekanan ekstra hingga 2 kilogram setiap peningkatan 0,5 kilogram berat badan.

Jadi, guna menurunkan risiko gangguan sendi, Anda mesti berupaya agar berat badan tetap berada di rentang normal.

Caranya bisa dengan menerapkan gaya hidup sehat, berolahraga teratur, serta mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Artikel Lainnya: Awas, Anak Muda Juga Bisa Terkena Nyeri Sendi!

2. Perhatikan Pola Makan Sehari-hari

Mulailah untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat lagi. Pastikan pula untuk menghindari minuman tinggi gula, karena dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko rheumatoid artritis (RA).

Sebaliknya, perbanyaklah minum air putih, karena sebagian besar sendi (70–80 persen) terdiri atas air.

Tak cukup hanya dengan itu, Anda juga perlu membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Perbanyak pula konsumsi buah dan sayuran, khususnya yang kaya akan nutrisi untuk menunjang kesehatan sendi.

3. Olahraga Teratur

Anda harus aktif bergerak dan berolahraga. Hal tersebut dapat membantu mencegah munculnya nyeri dan kerusakan sendi.

Beberapa jenis olahraga yang dapat Anda pilih adalah berlari, berenang, berjalan, dan bersepeda.

Artikel Lainnya: Penyebab Nyeri Sendi yang Paling Umum dan Sering Terjadi

4. Minum Suplemen yang Tepat

Agar kesehatan sendi semakin optimal, Anda bisa mengonsumsi suplemen hemaviton Joint Care Max.

hemaviton Joint Care Max mengandung joint support formula, yaitu Methyl Sulfonyl Methane (MSM), glucosamine, chondroitin, dan omega 3.

Methyl Sulfonyl Methane (MSM) merupakan senyawa belerang yang digunakan sebagai penyusun kartilago di sendi. Glucosamin dan chondroitin adalah dua jenis antioksidan yang dapat berperan dalam mencegah kerusakan sendi.

Sementara itu, omega 3 merupakan lemak sehat yang mampu meredakan nyeri sendi dan meningkatkan fleksibilitas tubuh Anda.

Selain mengandung komposisi yang baik untuk mewujudkan sendi yang sehat, hemaviton Joint Care Max juga sudah tersertifikasi halal dari MUI.

Jadi, Anda tidak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi 1 kaplet hemaviton Joint Care Max sebanyak 1 hingga 3 kali dalam sehari.

Kini, Anda sudah tahu bagaimana cara menjaga kesehatan sendi agar tetap sehat hingga tua, bukan?

Pastikan untuk mulai menerapkan cara-cara tersebut sejak dini, agar manfaatnya dapat dirasakan dengan lebih optimal lagi.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar gangguan sendi, tak perlu sungkan untuk chatting secara langsung dengan dokter melalui Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

AdvertorialSendi

Konsultasi Dokter Terkait