HomeIbu Dan anakTips ParentingSederet Manfaat Mengajarkan Hidup Hemat pada Anak
Tips Parenting

Sederet Manfaat Mengajarkan Hidup Hemat pada Anak

Tri Yuniwati Lestari, 21 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mengajarkan hemat pada anak memiliki banyak manfaat untuk kehidupannya di masa mendatang. Ketahui 5 manfaat hidup hemat untuk anak berikut ini

Sederet Manfaat Mengajarkan Hidup Hemat pada Anak

Hemat pangkal kaya. Jargon tersebut mungkin sudah tidak asing bagi Anda, yang kini sudah menjadi orangtua.

Lantas, bagaimana dengan sang anak? Apakah ia sudah Anda ajarkan makna di balik jargon tersebut? Jika belum, sebaiknya segera diajarkan sejak dini.

Faktanya, mengajarkan hemat pada anak sejak dini bisa membawa segudang manfaat, baik bagi orangtua maupun kehidupan si kecil di masa mendatang.

Berikut ini beberapa manfaat hidup hemat yang bisa dirasakan oleh anak apabila telah menerapkan kebiasaan tersebut sejak usia dini:

 

1. Memacu Kreativitas Anak

Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, mengajarkan hidup hemat pada anak dapat mengasah tingkat kreativitas si kecil.

“Misalnya, dibanding dengan menghabiskan waktu untuk liburan ke luar kota, orangtua bisa mengajak si kecil bermain di rumah dengan membuat sendiri mainan dari benda-benda yang ada,” ucap Gracia.

“Selain menyenangkan, hal tersebut juga mengedukasi dan mengasah kreativitas si kecil,” sambungnya.

Artikel Lainnya: Cara Mudah Mengajari Anak untuk Bersikap Jujur

2. Mengajarkan Sifat Bertanggung Jawab

Melansir dari frugal and thriving, mengajarkan hidup hemat pada anak juga berarti melatihnya untuk memiliki sikap tanggung jawab.

Misalnya, jika mainan anak rusak, orangtua dapat mengajak si kecil untuk memperbaiki dibanding membeli yang baru.

Memperbaiki mainan yang rusak akan memicu kreativitas dan tanggung jawab anak. Dengan demikian, saat anak dewasa, ia akan belajar memperbaiki sesuatu yang rusak sebelum menggantinya dengan yang baru.  

“Menabung juga bisa diajarkan sejak dini, misalnya ke celengan. Lalu, setelah uangnya terkumpul, anak bisa diajak untuk bersama-sama beramal, membeli benda yang ia suka, atau ditabung kembali,” tutur Gracia.

3. Menikmati Kenikmatan Sederhana

Mengajarkan hidup hemat pada anak turut membuatnya paham akan konsep hidup sederhana. Hal ini bertujuan agar anak bisa lebih menghargai sesuatu yang mereka punyai saat ini. 

Berdasarkan Gracia, mengajarkan konsep hidup hemat pada anak tidak cukup jika hanya dijelaskan dengan kata-kata. Orangtua harus memberinya contoh dengan bukti nyata.

“Dengan begitu, anak-anak bisa lebih mudah memahami konsep hemat. Anak pun akan lebih mampu menghargai segala sesuatu yang dimiliki lantaran terbiasa melihat keseharian orangtuanya,” ucap Gracia.

Artikel Lainnya: Kenapa Anak Lebih Nyaman Diajari Orang Lain daripada Orang Tuanya?

4. Menghargai Sesuatu yang Kecil

Menurut penelitian yang dikutip dalam The High Price of Materialism oleh Tim Kasser, semakin materialistis anak muda, akan semakin tidak bahagia hidup mereka.

Pasalnya, selalu mendapatkan hal diinginkan bisa menimbulkan perasaan kurang bersyukur akan hal-hal kecil yang sudah dimiliki.

Berbeda dengan anak yang hidup hemat sejak kecil, mereka akan jauh lebih bersyukur dengan setiap hal dalam hidupnya.

5. Mengajarkan Anak Konsep Delayed Gratification

Dengan gaya hidup hemat, anak dapat mempelajari nilai uang. Mereka pun lebih cermat dalam membedakan kebutuhan dan keinginan.

Selain itu, terbiasa hemat sejak dini juga bisa membuat anak lebih menikmati hidup, sekalipun hanya dikelilingi oleh sesuatu yang sederhana di mata orang lain.

Gaya hidup hemat yang dibiasakan sejak dini turut mengajarkan anak mengenai konsep delayed gratification, yakni menunda untuk mendapatkan yang lebih besar.

Jangan lagi ragu untuk mengajarkan hemat pada anak sejak usia dini. Dengan demikian, manfaatnya bisa dirasakan dengan lebih optimal ketika si kecil besar nanti.

Apabila terkendala dalam mengajarkan hidup hemat pada anak, Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Kesehatan Anakpola asuhkesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait