HomeInfo SehatKankerAlasan Transplantasi Paru Pasien Kanker Jarang Dilakukan
Kanker

Alasan Transplantasi Paru Pasien Kanker Jarang Dilakukan

Endah Murniaseh, 16 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Transplantasi paru dilakukan untuk mengatasi permasalahan paru yang parah. Namun, mengapa tindakan ini jarang dilakukan untuk pasien kanker paru?

Alasan Transplantasi Paru Pasien Kanker Jarang Dilakukan

Transplantasi paru merupakan metode pengobatan yang dapat dilakukan pada beberapa penyakit paru-paru yang telah parah. Namun, tindakan ini nyatanya jarang dilakukan pada kasus serius seperti kanker paru.

Kanker paru-paru justru biasa diobati dengan kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target. 

Lantas, mengapa transplantasi paru bukan menjadi opsi utama dalam mengobati kanker paru?

Transplantasi Paru Sangat Berisiko pada Kondisi Kanker Paru

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, transplantasi paru-paru merupakan tindakan yang kompleks. “Selain membutuhkan biaya tinggi, tindakan ini memiliki risiko yang besar saat operasi dan pascaoperasi,” ungkapnya.

Karena itu, transplantasi paru-paru tidak dapat diberikan kepada semua pasien dengan gangguan paru.

Artikel lainnya: Bagaimana Kanker Paru Dapat Menyebar ke Otak?

 

Selain itu, berikut beberapa alasan lain mengapa transplantasi paru-paru pada pasien kanker paru jarang dilakukan, dilansir dari Very Well Health:

1. Tidak Mampu Mengatasi Seluruh Sel Kanker

Transplantasi paru memang dapat memberikan manfaat pada beberapa kondisi, namun tidak untuk pasien kanker paru.

Transplantasi tidak dapat menyingkirkan semua sel kanker. Treatment ini justru bisa membuat tubuh menjadi lemah. Pasien bisa semakin sulit melawan keganasan sel kanker.

Selain itu, ada risiko kanker paru-paru kambuh setelah transplantasi.

2. Hanya Mengatasi Localized Cancer

Transplantasi dianggap sebagai jenis pengobatan lokal. Artinya, cara ini hanya akan menangani kanker pada satu area.

Menurut studi berjudul “Lung cancer: Biology and treatment options”, pada kejadian kanker paru, 70 persen kasus telah menyebar di luar area tumor awal saat didiagnosis.

Saat kanker telah menyebar di luar paru-paru, perawatan lokal saja tidak cukup. Perlu perawatan sistemik untuk mengobati kanker yang telah menyebar.

Pada sebagian kasus, pengobatan sistemik dapat digabung dengan terapi lokal seperti operasi kanker paru-paru atau terapi radiasi. Kombinasi pengobatan ini dapat dengan lebih baik memastikan sel kanker hilang.

Artikel lainnya: Gejala Kanker Paru Stadium Empat dan Penanganannya

3. Risiko Kambuh

Risiko kanker paru pada organ paru yang pernah menerima transplantasi lebih besar, dibanding risiko kanker paru pada populasi umum.

Menurut riset dalam Journal of Thoracic Disease, risiko kanker paru-paru kambuh pada paru-paru yang ditransplantasi adalah 75 persen.

Artinya, angka kesembuhan pasien kanker paru yang menerima transplantasi paru tergolong rendah.

Kejadian Kanker Paru yang Mungkin Bisa Terima Transplantasi Paru

Masih dari Very Well Health, transplantasi paru mungkin dapat direkomendasikan jika pasien mengalami adenokarsinoma paru tahap awal.

Kondisi kanker paru stadium awal yang gagal menerima pengobatan konvensional (berkaitan dengan kondisi paru tertentu) juga mungkin bisa menerima transplantasi paru.

Meski begitu, berbagai risiko komplikasi tetap harus dipertimbangkan.

Bila ingin bertanya lebih lanjut seputar pengobatan kanker paru, chat dokter lewat Konsultasi Seputar Kanker di Klikdokter.

(FR/JKT)

terapi kankerTransplantasi Organkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait