Kanker

Studi: Bakteri di Mulut Memperparah Kanker Usus Besar

Endah Murniaseh, 30 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Studi menemukan adanya bakteri mulut yang dapat berpindah dan memperparah kondisi kanker usus besar. Simak informasi selanjutnya lewat pembahasan berikut ini.

Studi: Bakteri di Mulut Memperparah Kanker Usus Besar

Sebuah penelitian menemukan adanya bakteri misterius yang muncul di kanker usus besar.

Bakteri tersebut diketahui berasal dari rongga mulut dan dapat memperparah kondisi yang diderita pasien kanker usus besar.

Untuk tahu penjelasan selengkapnya, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini.

Studi: Bakteri di Mulut Bisa Berpindah ke Kanker Usus Besar

Dilansir dari News Medical Net, kanker usus besar dimulai dari benjolan jinak yang dikenal sebagai polip adenomatosa.

Perubahan atau mutasi sel di polip usus besar dapat berkembang menjadi sel kanker.

Kendati begitu, faktor eksternal seperti adanya mikroba atau bakteri juga memainkan peran penting dalam perkembangan kanker usus besar.

Artikel Lainnya: Awas, Kanker Kolon Kini Juga Mengincar Remaja

Bakteri atau mikrobiota membuat perkembangan dan penyebaran kanker jadi lebih agresif.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh RCSI University of Medicine and Health Sciences di Dublin, Irlandia.

Peneliti menemukan keberadaan bakteri Fusobacterium nucleatum di kanker usus. Bakteri Fusobacterium nucleatum biasanya hidup di rongga mulut.

Bakteri tersebut ditemukan melalui metode genomic sequencing. Metode genomic sequencing dapat mendeteksi jejak bakteri atau mikroba pada tumor.

Fusobacterium nucleatum umumnya ditemukan pada gigi yang mengalami kerusakan dan di dalam kumpulan plak jaringan penyangga gigi.

Suhu serta pH (keasaman) rongga mulut dapat mendorong pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum.

Penelitian tersebut melaporkan bakteri Fusobacterium nucleatum di mulut dapat menginfeksi tumor, mengubah perilaku sel tumor, dan memicu penyebaran tumor ke organ lain.

Fusobacterium nucleatum dapat masuk ke usus besar dan bagian sistem pencernaan lainnya melalui aliran darah.

Di dalam pencernaan, Fusobacterium nucleatum menghasilkan molekul yang disebut FadA adhesion. Molekul tersebut mengaktifkan beberapa gen dan menghasilkan pembentukan sel kanker di usus besar.

Selain itu, protein FadA adhesion turut mempercepat pembentukan dan pertumbuhan sel kanker di usus besar.

Studi ini menunjukkan adanya hubungan langsung antara bakteri Fusobacterium nucleatum dan penyebaran kanker usus.

Melalui penelitian ini, dokter dapat mengidentifikasi pasien dengan risiko kesehatan yang lebih buruk.

Dokter juga dapat merencanakan pilihan pengobatan kanker usus yang tumornya telah terinfeksi bakteri Fusobacterium nucleatum.

Artikel Lainnya: Deteksi Dini Cegah Peluang Kena Kanker Usus Besar

Lakukan Pola Hidup Sehat dan Jaga Kebersihan Rongga Mulut

Dokter Devia Irine Putri mengatakan bahwa infeksi bakteri tersebut dapat dicegah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut.

“Menjaga kesehatan rongga mulut caranya dengan menggosok gigi, berkumur, dan menggunakan benang floss untuk membersihkan gigi,” ungkapnya.

Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Menghindari konsumsi alkohol dan rokok juga penting untuk merawat kesehatan gigi dan mulut,” tambah dr. Devia Irine.

Tak hanya itu, pencegahan kanker juga dapat dilakukan dengan menganut pola hidup sehat.

Konsumsi makan sehat yang mengandung gizi seimbang, membatasi asupan gula, dan lemak juga dapat mencegah risiko terkena kanker.

Berolahraga sebanyak 3-4 kali seminggu juga dapat mencegah risiko kanker. Olahraga dapat menjaga berat badan tetap ideal. Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit kronis seperti kanker.

Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat.

(OVI/JKT)

Kanker UsusbakteriMulutKanker

Konsultasi Dokter Terkait