HomeInfo SehatCovid-19Ketahui Perbedaan Vaksin Booster dan Dosis Ketiga
Covid-19

Ketahui Perbedaan Vaksin Booster dan Dosis Ketiga

Tri Yuniwati Lestari, 21 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Vaksin booster dan dosis ketiga COVID-19 sering dianggap sama. Nyatanya fungsi keduanya berbeda, simak beda booster dan vaksin ketiga di sini.

Ketahui Perbedaan Vaksin Booster dan Dosis Ketiga

Dosis penguat atau booster vaksin coronavirus telah diberikan kepada tenaga kesehatan di Indonesia. Saat ini booster vaksin COVID-19 memang belum diprioritaskan untuk masyarakat umum.

Sementara, suntikan dosis ketiga dapat diberikan kepada orang dengan kondisi tertentu. Vaksin virus corona ketiga ini kerap disamakan dengan booster, meski kenyataannya berbeda.

Lantas, apa bedanya suntikan booster dan dosis ketiga vaksin covid? Mari simak penjelasan dokter berikut ini.

Apa Itu Booster Vaksin COVID-19?

Menurut Johns Hopkins Medicine, AS, booster atau suntikan penguat adalah dosis tambahan vaksin yang diberikan setelah perlindungan dari dua dosis lengkap sebelumnya telah berkurang seiring waktu. 

Biasanya Anda akan mendapatkan booster setelah kekebalan dari dosis awal secara alami mulai berkurang. Booster dirancang untuk membantu mempertahankan tingkat kekebalan lebih lama.

Dokter Sara Elise Wijono, MRes, mengatakan sampai saat ini belum diketahui berapa lama antibodi terbentuk setelah menerima dosis lengkap vaksin coronavirus. 

Nmun, penelitian baru-baru ini menemukan kemampuan vaksin memudar seiring waktu. Hal ini terutama pada mereka yang berusia 65 tahun atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. 

Sebagian besar vaksin yang ada saat ini memang memiliki booster untuk antibodi yang menurun.

Selain itu, booster COVID-19 dapat berbeda dengan jenis vaksin yang telah diberikan sebelumnya. Saat ini booster vaksin yang tersedia di Indonesia adalah Moderna dan Pfizer.

Sampai saat ini para ahli masih terus mempelajari apakah dosis booster diperlukan untuk populasi umum atau tidak. 

Artikel Lainnya: Vaksin Pfizer Beri Dosis Berbeda untuk Anak, Ini Faktanya

Siapa yang Perlu Suntikan Booster COVID-19?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS, telah mengizinkan suntikan booster untuk orang dengan kondisi di bawah ini:

  • Berusia 65 tahun ke atas dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang.
  • Berusia 50-64 tahun dengan kondisi medis yang mendasari.

Selain itu, CDC juga merekomendasikan kelompok berikut ini yang mungkin rentan terpapar virus corona untuk mendapatkan suntikan booster COVID-19:

  • Orang berusia 18-49 tahun dengan kondisi medis yang mendasari.
  • Orang berusia 18-64 tahun yang berisiko tinggi terpapar atau menularkan virus corona karena pekerjaan, seperti petugas kesehatan dan guru.

Pengertian Dosis Ketiga Vaksin COVID-19

Suntikan vaksin dosis ketiga bertujuan melindungi orang dengan sistem kekebalan lemah, atau tidak memiliki respons yang cukup kuat terhadap dua dosis lengkap yang telah diberikan.

“Kalau vaksin booster tujuannya untuk meningkatkan kembali imunitas yang sudah berkurang. Sedangkan dosis vaksin ke-3 itu tujuannya adalah kelengkapan vaksin untuk bentuk imunitas awal,” ucap dr. Sara. 

Penelitian telah menunjukkan, pemberian dua dosis vaksin COVID-19 tidak cukup bagi orang dengan gangguan kekebalan untuk membangun perlindungan yang kuat terhadap virus corona.

Oleh sebab itu, FDA (Food and Drug Administration, AS) dan CDC telah merekomendasikan pemberian dosis ketiga kepada mereka yang mengalami immunocompromised atau dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Mereka bisa mendapatkan suntikan dosis ketiga setelah 28 hari menerima dosis kedua. Untuk pemberian dosis ketiga, jenis vaksin harus sama dengan merek atau jenis vaksin sebelumnya.

Artikel Lainnya: Skenario Keluar dari Jerat Pandemi

Siapa yang Dianjurkan Menerima Dosis Ke-3?

Berdasarkan rekomendasi CDC, dosis vaksin ketiga COVID-19 tersedia untuk orang-orang yang dianggap mengalami imunosupresi sedang atau berat. Kondisi ini mencakup:

  • Menerima pengobatan kanker aktif untuk tumor atau kanker darah.
  • Menerima transplantasi organ dan minum obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Pernah menjalani transplantasi sel induk dalam dua tahun terakhir, atau sedang minum obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Didiagnosis sindrom DiGeorge atau sindrom Wiskott-Aldrich.
  • Didiagnosis HIV dan memiliki viral load tinggi atau jumlah CD4 (sel darah putih) rendah, atau sedang minum obat HIV.
  • Mengonsumsi obat-obatan seperti steroid dosis tinggi, atau obat lain yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Bila Anda merasa mengalami kondisi di atas namun ingin memastikan sebelum mendapatkan dosis ketiga Vaksin virus corona, berkonsultasilah kepada dokter.

Itulah perbedaan vaksin dosis ketiga dan booster COVID-19. Chat dokter umum atau spesialis lewat layanan LiveChat di Klikdokter untuk konsultasi lebih cepat dan mudah.

(FR/AYU)

virus coronaBoostervaksin virus corona

Konsultasi Dokter Terkait