Darah

Obat-Obatan yang Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah

Zahra Aminati, 23 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Apa saja jenis obat yang meningkatkan gula darah? Simak di sini.

Obat-Obatan yang Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah

Untuk menyembuhkan berbagai penyakit, diperlukan beberapa obat untuk mendukung penyembuhan. Namun, tanpa disadari ada beberapa jenis obat yang ternyata dapat meningkatkan kadar gula darah. 

Hal tersebut dapat menyulitkan penderita diabetes tipe 2 yang butuh minum obat lainnya. Pasalnya, beberapa obat cukup berisiko membuat kadar gula darah naik. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada komplikasi. 

Berikut daftar obat yang dinilai dapat menaikkan kadar gula darah, dilansir dari Everyday Health:

1. Obat Kortikosteroid

Obat ini digunakan untuk menurunkan peradangan pada penyakit arthritis, asma, alergi, dan cedera sendi.

Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, “Salah satu efek samping dari obat kortikosteroid adalah membuat kadar gula darah naik, sehingga penggunaan obat ini harus dipantau di bawah pengawasan dokter.” 

Namun, kandungan kortikosteroid yang ada di dalam inhaler atau krim kulit cenderung tidak memengaruhi gula darah, karena tidak langsung masuk ke aliran darah. 

Artikel Lainnya: Cara Menurunkan Gula Darah Pagi Hari Tanpa Minum Obat

Menurut Timothy In-Chhu Hsieh, MD, kepala endokrinologi Kaiser Permanente West Los Angeles Medical Center, California, jika disuntikkan atau dikonsumsi melalui mulut, kortikoseteroid dapat meningkatkan gula darah.

Ia mengatakan, jika kortikosteroid dikonsumsi harian, bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat. 

2. Beta Blocker

Umumnya obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengobati kondisi tertentu, seperti detak jantung tidak teratur atau kecemasan. Obat ini sayangnya juga dapat menaikkan kadar gula darah. 

“Selain itu, obat ini memiliki efek samping umum yang akan muncul, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan jantung berdebar-debar,” ujar dr. Devia. Menurut dr. Hsieh, beta-blocker masih bisa digunakan penderita diabetes tipe 2. Namun, jika tidak bisa, dokter akan meresepkan obat lainnya.

3. Statin

Obat statin digunakan untuk menurunkan LDL atau kadar kolesterol jahat. Akan tetapi, obat ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Bagi orang-orang dengan pradiabetes, menggunakan statin dikatakan dapat berisiko terkena diabetes. 

Dalam studi yang diterbitkan pada Oktober 2017 di jurnal BMJ Open Diabetes and Research Care, ada laporan penelitian pada orang dengan pradiabetes selama sepuluh tahun. 

Ditemukan, penggunaan obat statin dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 30 persen.

4. Niasin

Niacin merupakan vitamin B yang juga cukup umum ditemukan dalam bentuk suplemen. Suplemen ini memiliki efek penurun kolesterol. Layaknya statin, niasin juga dapat meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes. 

Sebuah studi yang diterbitkan Februari 2016 di jurnal Heart mengatakan niasin berperan dalam meningkatkan risiko diabetes. 

Artikel Lainnya: Gula Darah di Atas 400? Ini yang Harus Dilakukan

5. Antipsikotik

Beberapa obat antipsikotik yang berfungsi mengatasi skizofrenia dan penyakit mental lainnya juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Meski begitu, manfaat obat antipsikotik tetap berpengaruh. 

Penelitian yang diterbitkan Mei 2016 di jurnal Schizophrenia Bulletin menemukan, pasien skizofrenia dengan pradiabetes yang mengonsumsi antipsikotik berisiko rendah mengalami komplikasi diabetes yang parah. 

Menurut peneliti, pengobatan antipsikotik mungkin dapat meningkatkan fungsi fisik, psikososial, dan perawatan diri pasien. Hal ini bisa meningkatkan perilaku sehat dan mengurangi risiko komplikasi diabetes. 

“Biasanya obat-obatan tersebut akan digunakan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, jadi perlu diperhatikan pemakaiannya,” ujar dr. Hsieh. 

6. Antibiotik 

Obat antibiotik fluoroquinolones yang digunakan untuk pneumonia dan infeksi saluran kemih (ISK) telah terbukti menyebabkan gula darah meningkat. 

Hasil ini ditemukan pada penelitian yang terbit Oktober 2013 di jurnal Clinical Infectious Diseases

Selain itu, pentamin yaitu obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati jenis pneumonia tertentu juga dapat menyebabkan kenaikan gula darah. 

Artikel Lainnya: Waktu Terbaik Minum Obat Metformin untuk Terapi Diabetes

7. Dekongestan

Manfaat dekongestan berfungsi sebagai obat pilek atau flu. Jenis dekongestan, termasuk sudafed (pseudoefedrin) dan fenilefrin, dapat meningkatkan kadar gula darah. 

Agar lebih aman, penggunaan dekongestan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter meskipun pemakaiannya jangka pendek.

Itulah beberapa obat yang bisa meningkatkan gula darah. Jika sedang mengonsumsinya, jangan lupa ikuti dosis dari dokter. 

Sebelum menerima obat, informasikan riwayat penyakit khususnya yang berkaitan dengan gula darah. 

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar konsumsi obat, Anda bisa chat dokter online lewat Tanya Dokter di KlikDokter.

(FR/AYU)

obatefek samping obatGula Darah NaikPekan Peduli Antibiotik Sedunia