HomeIbu Dan anakTips ParentingCara Menerapkan Positive Discipline pada Anak
Tips Parenting

Cara Menerapkan Positive Discipline pada Anak

Tri Yuniwati Lestari, 26 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penerapan disiplin positif pada anak sejak balita ternyata dapat menguntungkan orangtua. Intip cara menerapkan disiplin positif pada anak lewat ulasan berikut.

Cara Menerapkan Positive Discipline pada Anak

Apakah Anda termasuk orangtua yang merasa tidak nyaman untuk menghukum anak saat melakukan kesalahan? Jika ya, Anda sebaiknya mencoba metode disiplin positif.

Dengan menggunakan disiplin positif, Anda dapat menghentikan perilaku buruk sejak awal tanpa menggunakan ancaman, teriakan, ataupun hukuman fisik.

Menerapkan disiplin positif sejak dini juga dinilai dapat membantu memperkuat ikatan serta meningkatkan kepercayaan antara orangtua dan anak.

Lantas, bagaimana cara menerapkan disiplin positif pada anak sejak usia dini? Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, positive discipline diterapkan dengan berfokus pada pengarahan perilaku positif.

Berikut ini cara menerapkan disiplin positif pada anak:

1. Mengajak Anak Berdiskusi

Saat anak marah, orangtua dapat menerapkan disiplin positif dengan membantu meredakan emosi si kecil terlebih dahulu. Salah satu caranya dengan mengajak anak berhitung secara perlahan sambil mengatur napas.

Setelah itu, orangtua perlu mendengarkan keluhan anak tanpa menghakimi. Jika perlu, orangtua juga bisa berada dekat anak sambil memberi waktu baginya untuk menenangkan diri.

Saat anak emosi, orangtua sebaiknya tidak menyuruhnya berhenti menangis, memarahi, atau memberikan hukuman dengan cara kasar.

“Sampai kondisinya lebih tenang dan tangisannya mereda, orangtua dapat mengajak anak berdiskusi tentang hal yang terjadi,” saran Gracia.

“Kemudian, validasi perasaan anak dan beritahukan cara bersikap apabila mengalami kondisi serupa di waktu mendatang,” sambungnya.

2. Mencontohkan Perilaku Positif

Melansir dari healthy children, orangtua perlu menunjukkan dan memberitahukan kepada anak tentang salah dan benar, baik menggunakan kata-kata maupun tindakan yang tenang. Contohkan pula perilaku yang ingin Anda lihat pada anak-anak, agar mereka dapat mengikuti tindakan orangtuanya.

“Kalau orangtua ingin anak bisa bersikap sopan atau hangat, maka bersikaplah demikian setiap menghadapinya. Misalnya, saat orangtua merasa kesal dan tidak bisa mengendalikan emosi, tenangkan diri dulu sebelum menghadapi atau berbicara dengan anak,” tutur Gracia.

3. Apresiasi Setiap Hal Positif yang Dilakukan Anak

Berilah apresiasi pada anak setiap kali mereka melakukan hal yang positif. Hal ini bermanfaat membuat anak paham bahwa mereka telah melakukan hal yang tepat dan diharapkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Mendidik Anak yang Keras Kepala

4. Tahu Kapan Harus Tidak Merespons

Orangtua sebaiknya tidak langsung menanggapi perilaku anak yang tidak diharapkan, kecuali hal tersebut memang membahayakan kondisi si kecil.

Mengabaikan perilaku buruk anak juga dapat mengajarkannya konsekuensi dari tindakan mereka. Misalnya, jika anak terus melempar mainan, ia tidak akan memiliki benda lain untuk dimainkan.

5. Berikan Konsekuensi yang Tegas

Berikan konsekuensi dengan tenang dan tegas. Jelaskan pula maksud dari konsekuensi tersebut.

Contohnya saat anak-anak melempar-lempar mainan. Jika anak tak mengambil mainan tersebut, maka orangtua akan menyitanya selama satu hari penuh.

Jika anak tidak mendengarkan, orangtua harus bersikap tegas. Jangan menyerah dengan mengembalikannya setelah beberapa menit.

Tapi, ingat, jangan pernah mengambil sesuatu yang benar-benar dibutuhkan anak, seperti makanan.

Itu dia beberapa cara yang dalam melatih disiplin positif anak. Tak perlu marah-marah, emosi, atau ‘main tangan’. Lebih baik lakukan dengan lembut dan tegas, agar anak benar-benar memahami maksud dan tujuan dari apa yang dilakukan orangtuanya.

Apabila menemukan masalah atau kendala dalam praktik disiplin positif anak, tak perlu ragu untuk mengonsultasikannya kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter. .

(NB/JKT)

pola asuhTumbuh kembang

Konsultasi Dokter Terkait