HomeInfo SehatKesehatan UmumBahaya Virus West Nile yang Perlu Anda Waspadai
Kesehatan Umum

Bahaya Virus West Nile yang Perlu Anda Waspadai

Tri Yuniwati Lestari, 17 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Virus West Nile menyebabkan infeksi dari gigitan nyamuk. Ketahui bahaya infeksi nyamuk West Nile dalam ulasan berikut ini.

Bahaya Virus West Nile yang Perlu Anda Waspadai

Virus West Nile pertama kali muncul di Amerika Serikat pada musim panas 1999. Sejak itu, virus ini dilaporkan menyebar di beberapa negara bagian termasuk Afrika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

Gigitan nyamuk pembawa virus West Nile dapat menyebabkan gejala ringan bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Namun, pada sebagian orang yang terinfeksi virus ini, mereka dapat mengembangkan gejala parah hingga mengancam nyawa.

Penyebab Penyebaran Virus West Nile

Kasus West Nile Virus (WNV) terjadi selama musim nyamuk, yang dimulai pada musim panas hingga musim gugur. Tidak hanya manusia, virus West Nile dapat menginfeksi burung, kuda, dan beberapa mamalia lainnya.

Pada manusia, virus West Nile menyebar melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi. Nyamuk mendapatkan virus West Nile ketika menggigit burung yang terinfeksi.

Burung gagak dan burung jay paling umum dikaitkan dengan virus West Nile. Tetapi, para peneliti melihat setidaknya ada 110 spesies burung lain yang dapat membawa virus tersebut.

Menurut John Hopkins Medicine, Amerika Serikat, pada kasus yang jarang terjadi, virus West Nile juga dapat menyebar di dalam darah yang ditransfusikan, organ untuk transplantasi, atau melalui plasenta ke janin.

Artikel Lainnya: Ini Dia Jenis Nyamuk Sumber Penyakit yang Ada di Indonesia

Gejala Infeksi Virus West Nile

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus West Nile hanya memiliki gejala ringan, seperti flu yang berlangsung beberapa hari. Gejala biasanya muncul dalam 3-14 hari setelah terinfeksi.

John Hopkins Medicine mengungkapkan sekitar 20 persen orang yang terinfeksi akan mengalami demam. Berikut ini beberapa gejala paling umum dari infeksi virus West Nile:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pegal-pegal
  • Ruam kulit di tubuh
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Namun, sebagian orang dapat mengalami gejala virus West Nile lebih parah. Ini biasanya terjadi pada orang dewasa atau lanjut usia yang terinfeksi.

Selain itu, beberapa golongan yang berisiko mengalami gejala parah jika terinfeksi virus West Nile antara lain penderita kanker, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal, serta penerima transplantasi organ.

Berikut beberapa gejala parah infeksi virus West Nile:

  • Sakit kepala dan demam tinggi
  • Leher kaku
  • Stupor (gangguan kesadaran, kelesuan ekstrem, berkurangnya reaktivitas terhadap rangsangan luar)
  • Disorientasi
  • Koma
  • Tremor
  • Kejang
  • Kelemahan otot
  • Kelumpuhan

Penanganan dan Pencegahan Infeksi Virus West Nile

Dokter Devia Irine Putri mengungkapkan, tidak ada vaksin atau obat-obatan khusus yang tersedia untuk infeksi virus West Nile. Namun, obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat digunakan untuk mengurangi demam dan meredakan beberapa gejala.

“Secara umum diberikan obat untuk meringankan gejala yang muncul, seperti parasetamol untuk membantu menurunkan demam dan mengurangi nyeri. Jika kondisi berat, maka perawatan di rumah sakit bisa menjadi pilihan,” jelas dr. Devia. 

Anda dapat mencegah virus West Nile dan penyakit lainnya yang dibawa oleh nyamuk dengan menghindari paparan nyamuk, serta menghilangkan genangan air dan tempat nyamuk berkembang biak.

Artikel Lainnya: Mitos Keliru seputar Gigitan Nyamuk

“Mengingat saat ini belum ada vaksinasi untuk virus West Nile, diharapkan Anda berhati-hati ketika beraktivitas terutama di luar ruangan,” pesan dr. Devia.

“Pastikan menggunakan lotion nyamuk dan baju lengan panjang, dan rutin membersihkan lingkungan sekitar,” lanjutnya.

Berikut beberapa pencegahan virus West Nile yang bisa Anda lakukan:

  • Ganti air di tempat mandi burung dan mangkuk hewan peliharaan secara teratur.
  • Singkirkan barang bekas atau wadah tidak digunakan, yang dapat menampung air dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
  • Hindari aktivitas luar ruangan yang tidak perlu saat nyamuk paling sering muncul, seperti saat fajar, sore, dan senja.
  • Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang saat di luar ruangan.
  • Ketika berada di luar, tutupi kereta dorong bayi dengan kelambu.
  • Gunakan losion anti-nyamuk saat di luar rumah.

Sebaiknya jaga selalu kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah kena penyakit infeksi virus.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar virus nyamuk, Anda bisa konsultasi lebih cepat lewat LiveChat dokter.

(FR/AYU)

Penyakit Menularnyamukinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait