Covid-19

Fakta Soal Hiperendemi yang Perlu Diketahui

Tri Yuniwati Lestari, 30 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Para ahli memperingatkan Indonesia akan memasuki fase hiperendemi COVID-19. Apa maksudnya? Cari tahu di sini.

Fakta Soal Hiperendemi yang Perlu Diketahui

Pandemi COVID-19 terjadi karena penyebaran virus terus meluas dan menyebar dengan sangat mudah di dunia. Kali ini, para ahli memperingatkan Indonesia akan memasuki fase hiperendemi.

Fase hiperendemi terjadi karena para ahli melihat penanganan pandemi virus corona di Indonesia masih sangat jauh dari optimal. Oleh sebab itu, Indonesia bisa saja akan berstatus hiperendemi.

Apa Itu Hiperendemi?

Alih-alih menghilangkan status pandemi, para ahli mengatakan virus corona dapat menjadi hiperendemi pada beberapa negara, termasuk Indonesia.

Menurut CDC, hiperendemi adalah kondisi kemunculan penyakit yang terus-menerus terjadi. Angka kasus yang ditemukan pun relatif tinggi.

Selain hiperendemi, beberapa tingkat penyebaran penyakit dapat dibedakan menjadi:

  • Sporadik: Ketika suatu penyakit jarang terjadi dan tidak teratur kemunculannya.
  • Endemik: Kehadiran suatu penyakit yang konstan dan biasa terjadi di suatu wilayah geografis.
  • Epidemi: Peningkatan tiba-tiba dalam jumlah kasus penyakit, melebihi yang biasanya diperkirakan untuk populasi di daerah tertentu.
  • Pandemi: Epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, memengaruhi banyak orang.

Artikel Lainnya: Asal-Usul Virus Corona Berdasarkan Hasil Penelitian WHO

Penyakit Lain yang Menjadi Hiperendemi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan malaria sebagai penyakit hiperendemi di beberapa negara. Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk ke manusia.

Pada beberapa bagian di Afrika dan Papua Nugini diketahui memiliki tingkat penularan malaria yang tinggi.

Malaria lebih banyak terjadi di daerah hangat dekat khatulistiwa, khususnya di negara-negara yang telah memiliki status endemik malaria. Itulah sebabnya jika wisatawan ingin pergi ke negara-negara tersebut mungkin memerlukan obat pencegah malaria.

Selain malaria, demam berdarah juga tergolong penyakit hiperendemi di beberapa wilayah. Jika pergi ke daerah yang memiliki status hiperendemi demam berdarah, maka risiko mengalami infeksi demam berdarah rentan terjadi. 

Demam berdarah yang parah umumnya memengaruhi sebagian besar negara Asia dan Amerika Latin.

Artikel Lainnya: Mengenal Virus Nipah, Ancaman Wabah Baru di Asia

Menurut dr. Devia Irine Putri, untuk mencegah Indonesia memasuki hiperendemi COVID-19, upaya dapat dimulai dari kesadaran diri. Terapkan pola hidup sehat, protokol kesehatan, dan ikuti vaksinasi.

Dokter Devia juga berpesan, untuk mencegah penularan pada lansia dan pengidap komorbid, jaga kesehatan tubuh dengan tetap menjalani pola hidup sehat, kontrol komorbid yang dimiliki, dan minum obat teratur sesuai anjuran dokter.

“Jangan lupa segera lakukan vaksinasi. Tentunya, ini bertujuan untuk membantu meringankan gejala yang muncul jika suatu saat tertular,” jelas dr. Devia.

“Jika harus keluar rumah, tetap lakukan protokol kesehatan. Gunakan masker, jaga jarak, dan rutin cuci tangan,” ia melanjutkan.

Jika memiliki pertanyaan seputar COVID-19, gunakan layanan LiveChat dokter untuk konsultasi lebih cepat dan mudah.

(FR/AYU)

coronavirusinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait