HomeInfo SehatKesehatan UmumWaspada, Produksi Daging Bisa Mencemari Udara yang Anda Hirup
Kesehatan Umum

Waspada, Produksi Daging Bisa Mencemari Udara yang Anda Hirup

Aditya Prasanda, 31 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Terdapat penelitian yang mengkaji soal dampak buruk produksi daging sapi terhadap kondisi udara. Bagaimana isi penelitian tersebut? Cek di sini!

Waspada, Produksi Daging Bisa Mencemari Udara yang Anda Hirup

Makanan olahan berbahan daging sapi disebut dapat membunuh ribuan orang Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya. Hal tersebut bukan karena kolesterol atau natrium tinggi, melainkan proses produksinya.

Disebutkan dalam penelitian bahwa makanan berbahan daging sapi dapat merenggut ribuan nyawa melalui polusi udara yang ditimbulkan saat produksinya. 

Bagaimana pencemaran udara akibat pengolahan daging sapi bisa terjadi? Mengapa emisi daging tersebut membahayakan kesehatan dan menyebabkan kematian? Yuk, cari tahu faktanya!

Menyingkap Bahaya Emisi Daging Sapi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, setiap tahun terdapat sekitar 7 juta orang di seluruh dunia yang meninggal akibat paparan polusi udara. 

Di AS, sumber kematian akibat polusi udara juga berasal dari kawasan pertanian dan peternakan. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Prosiding National Academy of Sciences mengungkapkan, sektor pertanian dan peternakan dapat menghasilkan polusi partikel halus. 

Partikel tersebut merupakan zat kecil yang bertebaran di udara, dan dapat menyusup ke paru-paru tanpa disadari. Hal ini dapat membahayakan orang dengan kondisi penyakit paru maupun jantung. 

Polusi partikel halus bersumber dari ragam aktivitas pertanian, termasuk membajak sawah, memupuk tanaman, hingga menyimpan pupuk kandang.

“Selain itu, partikel juga bisa berasal dari peternakan. Hal ini karena sektor peternakan membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit,” jelas peneliti dalam studi, Jason Hill. 

Pria yang berprofesi sebagai profesor teknik bioproduk dan biosistem di University of Minnesota, AS, itu juga menyebut bahwa polusi udara paling banyak disebabkan oleh aktivitas produksi daging merah.

Per porsi makanan, daging merah dapat menyebabkan kematian 7 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan unggas. 

Artikel Lainnya: Daging Merah vs Daging Putih, Mana yang Lebih Kaya Gizi?

Produksi daging merah juga dapat menyebabkan kematian 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan produksi kacang-kacangan ataupun biji-bijian.

Seorang profesor di Bard College, New York, Gidon Eshel mengamini hasil dari penelitian tersebut.

“Sejauh ini produksi daging sapi memang memberikan dampak buruk paling besar bagi lingkungan dan kesehatan," kata Eshel, yang tidak terlibat dalam penelitian.

“Tidak hanya karena polusi udara, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan (konsumsi daging merah) berkontribusi besar terhadap kematian massal,” tambahnya.

Penelitian yang didukung oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan Departemen Pertanian AS tersebut menggunakan model statistik untuk mengetahui efek polusi partikel halus dari sektor pertanian maupun peternakan.

Studi mengukur dampak polusi partikel halus terhadap jumlah kematian tahunan di Negeri Paman Sam.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sektor pertanian dan peternakan menghasilkan polusi udara yang sanggup membunuh 18.000 penduduk AS setiap tahunnya. 

Sekitar 80 persen di antaranya, atau 16.000 kematian, disebabkan oleh produksi makanan; terutama daging sapi, unggas, dan susu.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, dr. Atika mengatakan bahwa studi terkait temuan di atas masih bersifat terbatas.

Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lanjutan dalam skala lebih besar dan luas guna memperoleh bukti kuat soal dampak produksi daging sapi pada kesehatan. 

Artikel Lainnya: 6 Gangguan Kesehatan Akibat Kebanyakan Makan Daging

Bagaimana Cara Mengatasi Emisi Daging Sapi?

Gidon Eshel mengatakan, salah satu solusi mengatasi pencemaran udara akibat emisi daging sapi adalah dengan mengonsumsi makanan berbahan nabati.

Eshel merujuk sebuah riset pada 2019 yang menyebut bahwa konsumsi makanan vegetarian dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan maupun pertanian.

“Penelitian itu juga menemukan bahwa makanan seperti kedelai dan soba dapat mengganti asupan protein daging tanpa mengurangi nutrisi yang dibutuhkan tubuh,” jelasnya.

Namun demikian, Eshel menyadari betul tidak mungkin satu negara serempak menjalani pola makan vegetarian.

“Jika memungkinkan terjadi, barangkali hidup vegetarian merupakan solusi terbaik,” katanya.

Itu dia fakta mengenai pencemaran udara akibat emisi daging sapi. Guna mencegah kemungkinan tersebut, apakah Anda tertarik untuk menjalani pola hidup vegetarian? 

Ya atau tidak, semua keputusan dikembalikan lagi ke masing-masing individu. Yang penting, jangan sampai memaksakan diri untuk menerapkan pola diet tertentu, ya!

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar informasi kesehatan lainnya, Anda bisa melakukan konsultasi ke dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Nutrisidaging

Konsultasi Dokter Terkait