Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDiabetesEfek Samping Suntik Insulin Bagi Penderita Diabetes
Diabetes

Efek Samping Suntik Insulin Bagi Penderita Diabetes

dr. Arina Heidyana, 01 Nov 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Efek samping suntik insulin bagi diabetesi dapat menyebabkan hipoglikemia hingga reaksi alergi. Untuk tahu penjelasan selengkapnya, simak di sini.

Efek Samping Suntik Insulin Bagi Penderita Diabetes

Salah satu pilihan pengobatan untuk penderita diabetes (diabetesi) adalah suntik insulin. Bersama diet sehat serta olahraga, suntik insulin dapat membantu mengontrol gula darah diabetesi.

Prosedur ini menggunakan insulin buatan yang memiliki struktur kimia serta cara kerja serupa insulin alami yang diproduksi oleh pankreas manusia.

Insulin adalah hormon yang membantu sel tubuh menyerap gula dari aliran darah. Gula digunakan sel tubuh sebagai bahan bakar untuk energi maupun menjalankan fungsi organ.

Sayangnya, organ pankreas penderita diabetes tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin. Sementara pada penderita diabetes tipe 2, insulin tidak dapat dimanfaatkan dan diproduksi dalam jumlah semestinya. Karenanya, peran insulin tambahan diperlukan.

Meski bermanfaat, suntik insulin dapat menyebabkan efek samping ringan hingga berat pada beberapa penderita diabetes. Di bawah ini sejumlah efek samping suntik insulin yang perlu kamu tahu.

1. Berat Badan Bertambah

Cara Terbaik untuk Turunkan Berat Badan, Ingin Mencoba? (Wang Tom/123rf)

Efek suntik insulin bagi penderita diabetes bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Efek samping ini terjadi karena sel tubuh yang disuntikkan insulin reguler dapat bermetabolisme kembali. 

Suntik insulin membantu membawa gula dari darah menuju ke sel. Ketika disuntikkan, insulin membantu gula darah masuk ke dalam sel sehingga sel bisa bermetabolisme. Nantinya, hal ini menyebabkan kenaikan berat badan.

Ketika penderita diabetes kekurangan insulin, penurunan berat badan terjadi. Setelah insulin disuntikkan, berat badan bisa naik karena metabolisme tubuh mengalami perbaikan.

Artikel lainnya: Mengenal Jenis-jenis Insulin untuk Pengobatan Diabetes

2. Hipoglikemia

Penderita diabetes tipe 1 dan 2 membutuhkan insulin reguler untuk mengontrol gula darah.

Suntik insulin reguler dapat menurunkan kadar gula darah tinggi. Namun, jika insulin digunakan terlalu banyak daripada yang dibutuhkan tubuh, hal ini justru dapat menyebabkan hipoglikemia.

Berdasarkan American Diabetes Association, hipoglikemia adalah kondisi gula darah rendah di bawah ambang batas normal 70 mg/dL. 

Salah satu efek samping injeksi insulin berlebih ini menyebabkan kamu mengalami sejumlah gejala, di antaranya:

  • Berkeringat
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Mudah lapar
  • Detak jantung cepat
  • Kesemutan di area tangan, kaki, bibir, atau lidah 
  • Sulit berkonsentrasi 
  • Penglihatan kabur
  • Bicara cadel
  • Perubahan suasana hati seperti mudah cemas dan marah

Pada kondisi parah, hipoglikemia bahkan dapat menyebabkan diabetesi kejang hingga hilang kesadaran.

3. Iritasi dan Alergi

Suntik insulin reguler dapat menyebabkan reaksi kulit berupa iritasi dan alergi di area penyuntikan. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menyusut, menebal, kemerahan, bengkak, atau gatal. 

Tidak disarankan menyuntikkan insulin di area kulit yang mengalami iritasi atau alergi.

Iritasi ringan kulit akan hilang dalam beberapa hari maupun pekan. Namun, kondisi ini juga bisa memburuk dan tidak kunjung hilang. 

Konsultasikan kepada dokter jika kamu mengalami reaksi alergi dan iritasi. Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami reaksi alergi parah, seperti ruam di sekujur tubuh, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, berkeringat dan lemas.

Artikel lainnya: Keunggulan Insulin Basal pada Pengobatan Diabetes

4. Hipokalemia

Suntik insulin reguler juga bisa membantu memindahkan kalium ke dalam sel. Namun, jika berlebihan efek penggunaan insulin justru dapat menyebabkan hipokalemia.

Hipokalemia adalah kondisi rendahnya kadar kalium di dalam darah. Gejalanya meliputi kelelahan, kram otot, hingga sembelit.

Jika tidak segera diatasi, efek samping suntik insulin ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, gangguan fungsi jantung hingga memicu kematian.

5. Pembengkakan Kaki dan Tangan

Efek samping insulin dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan di area kaki dan tangan. 

Meski begitu, kondisi ini bukan dipengaruhi langsung oleh insulin, melainkan akibat komplikasi yang dialami penderita diabetes.

Bengkak yang dialami diabetesi terjadi karena gangguan kontraksi jantung, pembuluh darah, dan lainnya. Akibatnya, sirkulasi darah bisa terganggu dan menyebabkan bengkak di kaki dan tangan.

Bengkak juga bisa terjadi pada penderita diabetes yang mengalami gangguan ginjal.

Selain menyebabkan bengkak, gangguan jantung membuat diabetesi berisiko tinggi mengalami sesak napas.

Artikel lainnya: Mana Lebih Baik, Suntik Insulin atau Obat Oral Diabetes?

6. Infeksi

Efek penggunaan suntik insulin juga bisa menimbulkan infeksi. Infeksi disebabkan oleh penggunaan jarum yang tidak higienis.

Tidak teratur mengganti jarum suntik bisa memperbanyak bakteri dan kuman di alat medis tersebut sehingga risiko infeksi makin besar.

Penggantian jarum suntik insulin sebaiknya dilakukan 3-4 kali setelah pemakaian. Tujuannya adalah agar higienitas alat tetap terjaga dan tidak tumpul saat digunakan.

Untuk bantu mencegah infeksi, gunakan juga kapas alkohol di lokasi suntikan.

Efek samping penggunaan insulin bisa dialami beberapa diabetesi. Meski begitu, jika suntik insulin digunakan dengan teratur, sesuai dosis, dan terjaga kebersihannya, sederet risiko efek samping insulin di atas bisa dicegah.

Selain disiplin menggunakan insulin tambahan, #JagaSehatmu dengan menjalani pola makan sehat, bergizi seimbang, dan rendah gula untuk bantu mengontrol diabetes, ya! Agar risiko perburukan penyakit bisa diminimalkan, berat badan ideal juga harus dijaga dengan rajin berolahraga.

Dapatkan informasi lengkap seputar diabetes dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa konsultasi mengenai keluhan penyakit metabolik melalui layanan Tanya Dokter. Dokter spesialis penyakit dalam kami siap menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu! 

(ADT/JKT)

InsulinDiabetes

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter