HomeIbu Dan anakKehamilanKoriokarsinoma, Tumor yang Bisa Mengancam Kesehatan Ibu Hamil
Kehamilan

Koriokarsinoma, Tumor yang Bisa Mengancam Kesehatan Ibu Hamil

Tamara Anastasia, 29 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu hamil yang pernah alami keguguran rentan terkena koriokarsinoma. Ketahui gejala dan cara mengatasi koriokarsinoma di sini.

Koriokarsinoma, Tumor yang Bisa Mengancam Kesehatan Ibu Hamil

Koriokarsinoma merupakan salah satu jenis tumor langka yang dapat terjadi pada ibu hamil. Mulanya, tumor ini berasal dari rahim dan bisa menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya.

Apa penyebab dan gejala koriokarsinoma? Mari ketahui lebih lanjut dan langkah penanganannya berikut ini.

Apa Itu Koriokarsinoma?

Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan koriokarsinoma adalah kondisi ketika sel plasenta berubah menjadi sel kanker

Kemungkinan penyakit ini terjadi jika ibu hamil pernah punya riwayat keguguran, aborsi, kehamilan ektopik, atau hamil anggur. Meski begitu, hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab koriokarsinoma. 

Melansir WebMD, ada beberapa gejala koriokarsinoma yang mungkin terjadi antara lain batuk-batuk, kesulitan bernapas, sakit di dada, sakit kepala, dan pusing hebat

Artikel lainnya: Mirror Syndrome, Penyakit Mematikan yang Intai Ibu Hamil

Semua gejala tersebut mungkin bisa dirasakan ketika koriokarsinoma telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru dan otak. Jika sel kanker menyebar ke vagina, maka perdarahan hebat juga bisa menjadi salah satu gejalanya. 

Mengutip Medical News Today, koriokarsinoma merupakan bentuk lain dari penyakit trofoblas gestasional (PTG). Pada kondisi ini, tumor tumbuh dari sel abnormal di dalam rahim. 

Tumor tersebut dapat terbentuk setelah kehamilan normal, aborsi, atau keguguran. Terkadang, tumor dapat berkembang bertahun-tahun setelah kehamilan.

Perkembangan PTG berawal dari sel-sel yang biasanya menjadi plasenta selama kehamilan. Sel-sel ini disebut sel trofoblas, yang berfungsi membantu embrio menempel pada rahim dan membentuk plasenta. 

Tumor tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar melalui darah ke bagian lain tubuh, termasuk organ hati, otak, ginjal, usus, dan paru-paru. 

Umumnya kondisi ini terjadi pada wanita. Tapi, pria juga disebut-sebut mungkin dapat mengembangkan penyakit koriokarsinoma. Menurut studi yang dipublikasikan jurnal Hindawi, setiap tahunya ada sekitar 0,8 persen kasus tumor koriokarsinoma pada pria. 

Artikel lainnya: Waspadai Penyakit Menular Berbahaya bagi Ibu Hamil

Penanganan Koriokarsinoma

Jika ibu hamil dicurigai memiliki gejala koriokarsinoma, maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan pada panggul untuk melihat ada atau tidaknya benjolan yang mencurigakan
  • Tes hormon hCG di dalam tubuh ibu hamil
  • Tes darah
  • Tes urine
  • Pemeriksaan imaging seperti CT scan, MRI, USG, dan sebagainya

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan mengetahui ada atau tidaknya koriokarsinoma di dalam tubuh ibu hamil. Dokter juga akan melihat ukuran kanker itu. Kemudian, barulah dokter menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya. 

“Untuk pengobatannya sendiri, sebenarnya tergantung dari staging tumor. Misalnya, apakah ukurannya kecil atau besar, dan sudah menyebar atau belum,” jelas dr. Astrid.

Artikel lainnya: 3 Penyakit Ini Rentan Dialami Ibu Hamil Trimester Pertama

“Jika menyebar, biasanya akan dilakukan kemo. Tapi, jika ada high risk lainnya yang menjadi pertimbangan, maka bisa dilakukan operasi atau dengan tambahan radiasi,” lanjutnya.

Pada wanita yang mengalami koriokarsinoma, perubahan siklus haid yang cukup signifikan bisa terjadi. Bahkan, ada pula yang berhenti menstruasi. 

Jika sedang menjalani kemoterapi, maka siklus haid tersebut nantinya perlahan akan berhenti. Siklus bisa kembali normal setelah 3-6 bulan pascakemoterapi. 

Apakah peluang hamil akan hilang setelah melakukan pengobatan? Jika melakukan histerektomi untuk mengangkat tumor, maka peluang hamil tentu sudah tidak ada lagi. Histerektomi adalah metode pengangkatan rahim guna menghilangkan tumor. 

Jika hanya melakukan kemoterapi, maka peluang hamil tentu masih ada. Konsultasikan dengan dokter mengenai program hamil terbaik sesuai kondisi tubuh.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar penyakit pada kehamilan, konsultasi lewat fitur Tanya Dokter kandungan.

(FR/JKT)

KehamilanTumorKanker

Konsultasi Dokter Terkait