Kanker

Studi: Steroid Dapat Mengurangi Efektivitas Pengobatan Kanker Otak

Tamara Anastasia, 23 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Obat steroid dapat diberikan untuk mengatasi gejala sakit kepala akibat kanker otak. Namun, obat tersebut justru diduga dapat menghambat pengobatan kanker.

Studi: Steroid Dapat Mengurangi Efektivitas Pengobatan Kanker Otak

Steroid adalah senyawa yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Senyawa tersebut juga tersedia dalam bentuk buatan atau dikenal dengan obat steroid sintetis dan anabolis. 

Pada pengobatan kanker otak, obat steroid akan diberikan kepada pasien untuk meredakan gejala sakit kepala dan pembengkakan di otak. 

Namun, studi terbaru menemukan bahwa pemberian obat steroid diduga dapat memengaruhi efektivitas pengobatan kanker otak.

Steroid dan Efeknya Bagi Pengobatan Kanker Otak

Dilansir dari National Institutes of Health, pemberian obat steroid dapat menghambat keberhasilan imunoterapi.

Imunoterapi adalah salah satu pengobatan untuk mengatasi serta mencegah perkembangan tumor penyebab kanker otak. 

Artikel Lainnya: Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker Otak

Peneliti mengamati efek obat steroid terhadap dua tikus yang mengidap glioblastoma. Glioblastoma merupakan jenis kanker ganas yang muncul di otak atau sumsum tulang belakang.

Sementara itu, obat steroid yang diberikan peneliti dalam studi tersebut adalah deksametason. 

Deksametason termasuk dalam golongan kortikosteroid yang berfungsi mengatasi pembengkakan penyebab sakit kepala pada pasien kanker otak.

Dalam penelitian tersebut, satu tikus diberi obat steroid deksametason dan pengobatan imunoterapi. Lalu, tikus lainnya hanya diberikan pengobatan imunoterapi saja.

Hasilnya, tikus yang menerima obat deksametason dan imunoterapi memiliki usia yang lebih pendek dibandingkan tikus yang diobati dengan imunoterapi. 

Peneliti juga pernah menganalisis data dari 163 pasien yang mengidap glioblastoma dan mengonsumsi obat deksametason. 

Mereka menemukan penggunaan deksametason dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih pendek bagi pasien kanker otak.

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan efek steroid terhadap pasien kanker otak sebenarnya masih dalam studi lebih lanjut. 

Oleh karena itu, belum bisa disimpulkan bahwa pemberian obat steroid dapat mengganggu efektivitas pengobatan kanker otak. 

Sebaliknya, dr. Devia mengatakan, “Penggunaan steroid sendiri justru membantu mengurangi peradangan dan bengkak di otak bagi pasien kanker otak.”

“Namun di sisi lain, obat steroid juga bisa membuat menekan sistem imun. Dugaan dari penelitian terbaru justru bisa mengurangi efektivitas terapi kanker. Namun penelitiannya masih terbatas pada hewan dan belum pada manusia,” sambungnya. 

Artikel Lainnya: Waspada, Kebiasaan Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Pemberian Steroid Harus Dipertimbangkan dengan Baik

David Reardon, MD, direktur klinis dari Dana-Farber's Center for Neuro-Oncology menjelaskan bahwa pemberian obat steroid kepada pasien glioblastoma yang sedang menjalani imunoterapi harus dipertimbangkan baik-baik. 

David Reardon merekomendasikan pemberian obat deksametason dengan dosis paling rendah. Bila memungkinkan, obat deksametason juga harus dikonsumsi pasien glioblastoma dalam waktu sesingkat mungkin.

Masaki Terabe, Ph.D., peneliti dari NIH Neuro-Oncology Branch mengatakan studi yang ada dapat menjadi panduan penting untuk memahami efek obat steroid terhadap pasien kanker otal.

“Apabila obat tersebut efektif mengatasi gejala penyakit, namun menurunkan sistem imun pasien, maka sama saja pemberian obat tersebut membuat pengobatan jadi tidak efektif,” kata Masaki Terabe.

Meski masih diteliti lebih lanjut, tim dokter dan pasien bisa berdiskusi mengenai penggunaan obat steroid. Kemungkinan dokter akan meresepkan obat lain yang tak akan menghambat efektivitas imunoterapi. 

Biasanya, obat-obatan akan diberikan sesuai jenis dan tingkat keparahan gejala kanker otak. Dokter tidak akan memberikan obat steroid tanpa kondisi atau gejala yang parah. 

Jadi, tetap ikuti saran dokter dan jangan asal mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

SteroidKanker Otak

Konsultasi Dokter Terkait