Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanBahaya Hipoglikemia (Gula Darah Rendah) pada Kehamilan
Kehamilan

Bahaya Hipoglikemia (Gula Darah Rendah) pada Kehamilan

Tamara Anastasia, 22 Agu 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kondisi kadar gula darah rendah juga dapat terjadi dalam kehamilan. Apa dampak hipoglikemia saat hamil? Ketahui di sini.

Bahaya Hipoglikemia (Gula Darah Rendah) pada Kehamilan

Kelebihan gula selama kehamilan memang tidak baik bagi tubuh ibu hamil. Tapi, kekurangan kadar gula atau hipoglikemia saat hamil juga punya dampak yang buruk bagi ibu maupun janin yang dikandung.

Apa saja bahaya hipoglikemia bagi ibu hamil? Mari ketahui lebih lanjut lewat ulasan berikut.

Hipoglikemia pada Kehamilan

Hipoglikemia saat hamil bisa terjadi karena perubahan dalam cara tubuh mengatur dan memetabolisme glukosa. Ketika ibu hamil memiliki gula darah rendah, ia akan sulit berpikir atau berkonsentrasi dan bahkan bisa menyebabkan pingsan.

Artikel lainnya: Tips Menangani Diabetes Gestasional Saat Hamil

Wanita yang merasakan gejala hipoglikemia saat hamil harus menjalani tes terkait diabetes. Penyakit ini merupakan penyebab paling umum hipoglikemia pada masa kehamilan.

Melansir Medical News Today, wanita yang sebelumnya sudah menderita diabetes sangat rentan mengalami hipoglikemia saat hamil.

Sebuah studi tahun 2008 pada wanita hamil dengan diabetes tipe 1 menemukan 45 persen dari partisipan mengalami episode hipoglikemia. Kondisi ini terjadi terutama selama trimester 1 dan 2 kehamilan.

Dalam penelitian, ibu hamil dengan diabetes tipe 1 mengalami hipoglikemia berat sebanyak tiga kali lebih sering pada trimester 1. Kondisi ini dibandingkan dengan fase sebelum kehamilan.

Serangan hipoglikemik parah paling sering muncul antara usia 8 dan 16 minggu kehamilan.

Selain itu, perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan wanita dengan diabetes mengalami hipoglikemia. Itu sebabnya, sangat penting bagi wanita pengidap diabetes untuk makan makanan bergizi seimbang dan secara hati-hati memantau gula darah saat hamil.

Artikel lainnya: Diabetes Saat Hamil, Apa Dampaknya Bagi Janin?

Jenis Hipoglikemia yang Dapat Terjadi Saat Hamil

Ada dua jenis hipoglikemia yang dapat terjadi selama kehamilan, yaitu:

1. Hipoglikemia Reaktif

Ini merupakan bentuk hipoglikemia yang terjadi ketika kadar gula darah turun dalam beberapa jam setelah makan.

Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes. Tetapi, bisa juga terjadi pada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

2. Hipoglikemia Puasa

Kondisi ini terjadi saat gula darah turun rendah sekali di antara jam makan. Jenis ini lebih mungkin terjadi pada orang dengan penyakit lain selain diabetes.

Efek Buruk Hipoglikemia pada Ibu Hamil dan Bayi

Insulin adalah hormon yang membantu tubuh mengontrol kadar glukosa. Selama hamil, tubuh ibu butuh lebih banyak insulin. Hal ini disebabkan plasenta memproduksi banyak glukosa.

Seiring terjadinya perubahan hormonal saat kehamilan, tubuh wanita akan sulit mengatur glukosa.

Jika hanya terjadi sesekali, hipoglikemia mungkin tidak berbahaya bagi ibu hamil. Tapi, bila terus terjadi, bukan tidak mungkin kondisi ini dapat membahayakan ibu maupun janin.

Artikel lainnya: Bolehkah Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional Minum Madu

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, hipoglikemia bisa berdampak cukup berbahaya bagi kehamilan. Adapun dampaknya bagi ibu maupun janin antara lain:

1. Ibu Hamil Lemas

Dokter Sepriani menjelaskan, “Pada ibu hamil itu sendiri, hipoglikemia bisa menyebabkan lemas bahkan pingsan atau tidak sadarkan diri.”

Hal ini tentu sangat berbahaya, apalagi jika ibu hamil pingsan dan terbentur benda keras. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko keguguran, perdarahan, dan sebagainya.

2. Bayi Lemas

Menurut dr. Sepriani, kondisi hipoglikemia yang dialami dalam jangka waktu lama akan berdampak juga pada bayi yang nantinya dilahirkan. Bayi menjadi tidak punya energi dan lemas.

3. Berat Badan Lahir Rendah

Asupan gula yang kurang juga membuat nutrisi janin berkurang. Hal ini akan berdampak pada kurangnya gizi dan berat badan bayi ketika lahir.

Jika kondisi hipoglikemia saat hamil tidak ditangani segera, maka bisa berdampak pada berat badan lahir rendah.

Untuk mengatasinya, kontrol gula darah setiap bulan ketika pemeriksaan kandungan. Selalu sediakan juga camilan manis yang sehat seperti granola atau buah jika sewaktu-waktu hipoglikemia kambuh.

Wanita yang mengalami hipoglikemia berat mungkin perlu dirawat di rumah sakit atau dipantau secara intensif oleh dokter. Karenanya, tetap jaga asupan gula dengan baik agar tidak terlalu kurang maupun kelebihan kadarnya saat hamil.

Itulah beberapa penyebab dan dampak yang mungkin terjadi pada ibu hamil ketika mengalami hipoglikemia. Bila ingin bertanya lebih lanjut seputar kondisi gula darah saat hamil, konsultasikan lewat Live Chat dokter kandungan.

Dapatkan info lainnya seputar kesehatan ibu hamil dan janin di aplikasi Klikdokter.

(FR/JKT)

KehamilanDiabetesHipoglikemia

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter