Kesehatan Mental

Menjadi Korban Body Shaming, Sebaiknya Diam atau Tanggapi?

Tri Yuniwati Lestari, 09 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mendapat kritik body shaming memang tidak menyenangkan. Alih-alih memendam kekesalan sendiri, ini cara menghadapi body shaming menurut psikolog.

Menjadi Korban Body Shaming, Sebaiknya Diam atau Tanggapi?

Body shaming merupakan bentuk perilaku mengomentari penampilan fisik seseorang atau membandingkannya dengan orang lain. Terkadang, komentar seputar fisik terdengar seperti basa-basi atau sebuah bentuk perhatian.

Namun, tidak semua orang dapat menerima perkataan tersebut sebagai sesuatu yang baik. Terlebih lagi jika ucapan bernuansa body shaming dilontarkan di depan banyak orang atau dengan nada mengejek, hal ini bisa memengaruhi kesehatan mental si penerima komentar.

Apa yang harus dilakukan saat menerima perilaku body shaming?

 

Terkena Body Shaming, Lebih Baik Diam atau Tanggapi?

Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, mengatakan tindakan body shaming memang dapat berdampak buruk pada self-esteem atau kepercayaan diri seseorang. Namun, itu semua tergantung dari bagaimana cara orang yang bersangkutan menghadapi body shaming tersebut.

Menurut Gracia, terkadang pelaku body shaming mungkin tidak menyadari perkataannya dapat menyakiti hati orang lain. Oleh sebab itu, sah saja ketika orang yang mendapat body shaming menanggapinya.

Artikel lainnya: Orang-Orang Ini Rentan Jadi Korban Bullying

Namun, tetap tanggapi pelaku body shaming dengan cara yang bijak. Maksudnya, jangan sampai melawan dengan cara mengejek balik atau memaki dengan kata-kata kasar.

“Menanggapi boleh saja, misalnya 'Maaf, tapi aku tidak nyaman dengan ucapan kamu barusan.' Atau bilang 'Boleh nggak kalau besok tidak ngomong seperti itu lagi, karena aku tidak suka’, seperti itu,” Gracia mencontohkan.

Tidak ada salahnya memberi teguran pada pelaku body shaming, baik yang disampaikan secara langsung ataupun di media sosial. Bila sikap pelaku tak juga berubah, ada baiknya orang tersebut dijauhi.

Jangan sampai Anda merasa tidak percaya diri atau stres karena mendapat perlakuan body shaming. Bila hal itu terjadi, cobalah bercerita kepada orangtua, teman, atau orang lain yang dipercaya. Cara itu lebih baik dibanding memendam kekesalan sendiri.

Artikel lainnya: Hati-hati, Bullying Juga Bisa Terjadi Meski Sekolah di Rumah

Kembali Cintai Diri Anda Sendiri

Menurut Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog, jika memang body shaming memengaruhi self-esteem, berikut beberapa cara mengatasinya agar kepercayaan diri kembali pulih:

1. Lakukan Self-Love

Melansir Healthline, orang yang menerima ejekan terkait fisiknya mungkin merasa tidak percaya diri untuk bercermin atau malah menyalahkan diri sendiri di depan cermin.

Sebaliknya, yang perlu dilakukan adalah tatap diri di depan cermin. Lalu, mulailah mengatakan hal-hal baik tentang diri Anda sebagai bentuk self-love

Selain itu, bisa juga memasang beberapa notes bertuliskan hal-hal positif dari diri sendiri di cermin sebagai pengingat untuk merasa percaya diri. Dengan membangun self-love, hubungan Anda dengan diri sendiri menjadi lebih baik dengan cara yang positif.

2. Coba Sadari Kekurangan dan Kelebihan

Menurut Psikolog Ikhsan, saat menerima ejekan terkait fisik, coba lihat kembali apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri.

Kemudian, sadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan. Namun, jangan biarkan kekurangan itu membuat Anda lemah atau layak dipermalukan.

“Ketika ada orang yang body shaming, kita tahu kalau kita juga punya kelebihan. Jadi, omongan tersebut tidak dapat menjatuhkan Anda. Sebaliknya, Anda bisa tunjukkan kepada mereka misal skill atau kemampuan yang dimiliki,” ucap Ikhsan.

Artikel lainnya: Pilihan Terapi Psikis untuk Anak Korban Bullying

3. Perluas Pertemanan

Carilah teman-teman yang bisa menghargai Anda apa adanya, bukan yang malah membuat Anda tidak menjadi diri sendiri. Cari teman yang tepercaya untuk bercerita agar mendapatkan sudut pandang dari orang lain tentang citra diri.

“Perbanyak lingkup pertemanan agar kita bisa mengenali berbagai macam perspektif tentang kecantikan atau ketampanan itu sendiri. Karena, kecantikan atau ketampanan itu tidak hanya dari fisik,” jelas Ikhsan.

4. Jadikan Komen Body Shaming sebagai Pemicu yang Membangun

Menurut Ikhsan, cara paling baik dalam menghadapi body shaming adalah dengan menganggap ucapan tersebut sebagai pemicu untuk menjadi lebih baik lagi.

Misalnya, jika ada teman yang berkomentar “Kok kamu gendutan?” cobalah refleksikan omongan tersebut. Tanyakan kepada orang yang Anda percaya dan minta masukan mengenai komentar tersebut. 

Jika memang teman Anda setuju dengan hal tersebut, coba ambil sisi positifnya. Contohnya, perkataan itu bisa menyadarkan Anda agar memiliki pola hidup yang lebih sehat.

“Kita berolahraga dan makan makanan sehat itu untuk hidup yang lebih sehat. Kalau kita overweight, khawatir ada muncul masalah kesehatan lain. Jadi, ubah mindset itu. Karena, berolahraga dan makan makanan sehat itu bentuk self-love juga,” ucap Ikhsan.

Itu dia cara tepat menghadapi body shaming yang bisa Anda terapkan. Jika merasa kesulitan dalam mengatasi perasaan akibat body shaming, segera cari bantuan profesional seperti psikolog.

Gunakan Live Chat psikolog untuk berkonsultasi lebih mudah dan cepat di aplikasi Klikdokter.

(FR/JKT)

Streskesehatan mentalBody Shaming

Konsultasi Dokter Terkait