Kesehatan Mental

Merendah untuk Meroket, Kenali Perilaku Humble Bragging

Zahra Aminati, 12 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sekarang ini, perilaku pamer bisa dilakukan secara diam-diam, namun ditutupi dengan kalimat rendah hati. Perilaku itu disebut sebagai humble bragging!

Merendah untuk Meroket, Kenali Perilaku Humble Bragging

Kini budaya pamer dapat dilakukan secara diam-diam. Bahkan, perilaku pamer itu bisa dikemas dengan kalimat atau ucapan yang seakan menunjukkan orang tersebut punya sikap rendah hati.

Perilaku pamer terselubung itu dapat disebut sebagai humble bragging. Untuk mengetahui pembahasan lengkap mengenai humble bragging, Anda bisa membaca ulasan di bawah ini. 

Mengenal Humble Bragging Lebih Jauh

Ikhsan Bella Persada, M. Psi, Psikolog., mengatakan, “Humble bragging terjadi ketika seseorang membuat pernyataan yang kelihatannya sederhana, kasual, atau mengkritik diri, atau merendahkan dirinya sendiri. Namun pernyataan itu sebagai bentuk untuk menarik perhatian akan kualitas atau pencapaian dirinya.”

Artikel Lainnya: Melihat Fenomena "Bang Jago" dari Kacamata Psikolog

Contoh beberapa kalimat humble bragging adalah:

  • Duh, sebel banget. Berat badanku lagi turun, nih. Baju jadi longgar dan nggak ada yang muat, deh!”
  • “Sumpah, males banget ngeliat muka sendiri sering nongol di TV!”
  • “Kok, kulit aku bisa mulus dan nggak jerawatan begini, ya? Padahal  aku nggak pakai skincare apa pun, lho.”

Kalimat pertama menjelaskan bahwa orang tersebut menunjukkan bahwa ia berhasil diet atau berhasil memiliki berat badan idaman. 

Kalimat kedua dapat menjelaskan bahwa seseorang mau menunjukkan ia terkenal dan sering tampil di TV. Lalu kalimat terakhir, menunjukkan ia cantik atau tampan tanpa perlu bersusah payah merawat diri. 

Orang yang sering melakukan humble bragging umumnya mengatakan suatu hal yang seakan-akan menunjukkan sifat rendah hati. Padahal di baliknya, ia sedang menunjukkan suatu pencapaian atau memamerkan sesuatu secara tak langsung. 

Oleh karena itu, humble bragging juga kerap disebut sebagai perilaku “merendah untuk meroket”.

Psikolog Ikhsan mengatakan, “Orang yang melakukan humble bragging biasanya berharap mendapatkan penilaian positif atas dirinya dengan tujuan untuk meningkatkan rasa berharga diri.”

Perilaku humble bragging semakin banyak ditemui di media sosial. Banyak orang membagikan atau mengekspresikan pencapaiannya secara terselubung dengan mem-posting di media sosial.

Artikel Lainnya: Mengenal Perbedaan Iri dan Cemburu dari Sudut Pandang Psikolog

Mengapa Orang Melakukan Humble Bragging?

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Personality and Social Psychology mengatakan humble bragging dilakukan untuk membuat orang lain terkesan. 

Beberapa orang sering merendah untuk meroket agar presentasi atau gambaran tentang dirinya meningkat. Dengan dibalut ucapan yang rendah hati, orang-orang di sekitar jadi memandang Anda sebagai pribadi yang lebih positif. 

Sayangnya, alih-alih mendapatkan simpati, perilaku humble bragging malah dibenci banyak orang. 

Lebih baik bersikap sewajarnya atau apa adanya. Tidak perlu menunjukkan suatu pencapaian secara berlebihan, terlebih jika dibalut kalimat yang seakan-akan menunjukkan Anda rendah hati. 

Untuk tahu fakta atau informasi kesehatan mental lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter. 

(OVI/JKT)

psikologi.Pamer

Konsultasi Dokter Terkait