HomeInfo SehatDiabetesMengenal Tes Anion Gap untuk Diabetes
Diabetes

Mengenal Tes Anion Gap untuk Diabetes

Tri Yuniwati Lestari, 08 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anion gap adalah alat yang sangat berguna dalam diagnosis dan pengelolaan ketoasidosis diabetik. Seperti apa cara kerja anion gap dalam tes untuk diabetes?

Mengenal Tes Anion Gap untuk Diabetes

Diabetes adalah penyakit menahun yang hingga saat ini masih belum dapat disembuhkan. Penderita mesti mengelola kondisi kesehatannya dengan saksama guna menghindari perburukan kondisi.

Jika abai dalam mengelola penyakit diabetes, salah satu kondisi yang bisa terjadi adalah ketoasidosis diabetik akibat tingginya kadar keton di dalam tubuh.

Seseorang dengan ketoasidosis diabetik perlu melakukan pemeriksaan menggunakan anion gap untuk menegakkan diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.

Mengenal Anion Gap Lebih Dekat

Berdasarkan dr. Sepri Trimurtini Limbong, anion gap dihitung dengan menggunakan hasil tes darah elektrolit. Tes ini dapat membantu menentukan penyebab ketidakseimbangan pH di dalam darah.

Artikel Lainnya: Alasan ODHA Harus Cek Diabetes

Anion gap itu sebenarnya kalkulasi atau hasil perhitungan, yang formulanya adalah jumlah elektrolit positif dikurangi negatif,” ucap dr. Sepri. 

Darah normal mengandung partikel bermuatan listrik. Nah, anion gap adalah perbedaan antara partikel bermuatan positif dan partikel bermuatan negatif.

Muatan positif dalam darah disebut sebagai kation. Sementara itu, muatan negatif di dalam darah disebut dengan anion. Partikel bermuatan ini berkontribusi pada pH (keasaman) darah.

Cara Kerja Anion Gap Ketoasidosis Diabetik

Tes anion gap biasanya dilakukan jika seseorang mengalami gejala ketidakseimbangan elektrolit, seperti kelelahan, sesak napas, mual dan muntah, detak jantung cepat, atau tekanan darah rendah.

Namun, menurut dr. Sepriani, dalam kasus yang jarang terjadi, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan asidosis metabolik atau darah yang mengandung asam tinggi. 

Asidosis metabolik pada penderita ketoasidosis diabetik dapat terjadi karena penumpukan keton sebagai akibat dari gula darah yang tidak terkontrol dengan baik. 

Anion gap biasanya dilakukan untuk mengetahui pasien diabetes melitus yang dicurigai mengalami komplikasi, seperti ketoasidosis diabetik,” tutur dr. Sepriani.

Artikel Lainnya: Tips Cegah Depresi Akibat Pengobatan Diabetes Melitus Gagal

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum melakukan tes anion gap. Perawat atau dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil darah melalui vena pasien.

Dokter akan mengambil sampel darah dan memasukkannya ke dalam tabung. Proses ini biasanya berlangsung kurang dari 5 menit. Tes ini relatif aman; Anda mungkin hanya mengalami sedikit rasa sakit atau memar di tempat suntikan.

Tabung darah tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. 

Dari hasil analisis, dokter akan memberitahu ada/tidaknya asidosis metabolik dan/atau alkalosis metabolik. 

Dokter juga nantinya akan melakukan pemeriksaan lanjutan jika dicurigai adanya penyebab dari ketidakseimbangan elektrolit dalam darah.

Kendati demikian, kesenjangan anion yang rendah atau tinggi sebenarnya tidak melulu berarti bahwa Anda memiliki masalah kesehatan yang serius. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang tes anion gap? Punya pertanyaan mengenai tes untuk diabetes? Anda dapat berkonsultasi langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.  

(NB/AYU)

Diabetes

Konsultasi Dokter Terkait