HomeInfo SehatKankerKanker Usus Besar Bisa Disebabkan Faktor Genetik, Ini Faktanya
Kanker

Kanker Usus Besar Bisa Disebabkan Faktor Genetik, Ini Faktanya

Tamara Anastasia, 08 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kanker usus besar atau kanker kolon dipengaruhi oleh banyak faktor. Genetik atau keturunan pun bisa jadi faktor risiko kanker usus, ketahui di sini.

Kanker Usus Besar Bisa Disebabkan Faktor Genetik, Ini Faktanya

Kanker usus besar atau yang dalam bahasa medis disebut kanker kolorektal merupakan jenis keganasan yang tumbuh di usus besar. Ada banyak penyebab maupun faktor risiko kanker usus besar.

Faktor genetik atau keturunan dipercaya menjadi salah satu pencetus kanker kolon (usus besar). Karenanya, waspada bila ada riwayat keluarga yang mederita kanker ini. Simak hubungan kanker usus besar dan keturunan berikut ini.

Kanker Usus Besar dan Genetik

Menurut UT Southwestern Medical Center, AS, 1 dari 18 orang (sekitar 5,5 persen) terkena kanker usus besar di dalam tubuh mereka.

Dari semua kasus kanker usus besar, sekitar 5-10 persen berasal dari faktor keturunan. Hal ini berkaitan dengan mutasi gen yang diwarisi ibu atau ayah.

Artikel lainnya: Deteksi Dini Cegah Peluang Kena Kanker Usus Besar

Beberapa gen dikaitkan dengan kanker usus besar herediter. Tetapi, mutasi pada gen yang terkait dengan sindrom Lynch (MLH1, MSH2, MSH6, PMS2, EPCAM) adalah penyebab paling umum dari penyakit keturunan.

Sekitar 25-35 persen kanker usus besar bersifat familial. Artinya, penyakit ini lebih sering terjadi pada anggota keluarga dibanding kelompok populasi secara umum.

Pada kasus kanker kolorektal dalam keluarga, penyebab spesifiknya tidak diketahui. Tetapi, kemungkinan karena kombinasi berbagai faktor risiko, termasuk genetik, gaya hidup, dan lingkungan yang meningkatkan risiko kanker usus besar dalam keluarga.

Orang dengan riwayat kanker kolorektal dalam hubungan tingkat pertama (orangtua, saudara kandung, atau anak) berisiko lebih tinggi.

Risikonya bahkan lebih tinggi jika anggota keluarga dekat tersebut didiagnosis menderita kanker kolon ketika berusia kurang dari 50 tahun. Risiko juga besar bila ada lebih dari satu kerabat tingkat pertama yang terkena kanker tersebut.

Lalu, memiliki anggota keluarga yang mengalami polip adenomatosa (polip pada usus besar yang cenderung berkembang menjadi kanker) juga berkaitan dengan risiko kanker usus besar yang lebih tinggi.

Artikel lainnya: Sering Sakit Perut, Benarkah Gejala Kanker Usus?

Kapan Harus Memulai Pemeriksaan?

Jika memiliki riwayat keluarga dengan polip adenomatosa atau kanker kolorektal, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan perlunya skrining sebelum usia 45 tahun.

Kemungkinan kejadian kanker usus besar dari genetik memang perlu diwaspadai. Namun, banyak pula kasus penyakit ini yang tidak diakibatkan oleh “warisan keluarga”.

Menurut American Cancer Society, beberapa faktor risiko kanker usus besar lainnya yang harus diperhatikan antara lain usia 50 tahun ke atas, riwayat radang usus, obesitas, diabetes, merokok, dan sebagainya.

Dokter Sara Elise Wijono, MRes, menjelaskan kanker memang bisa diturunkan pada satu keluarga, termasuk kanker usus. Hanya saja, tidak semua keluarga dengan kanker usus besar pasti akan mengalaminya di kemudian hari.

“Jika ada riwayat keluarga dengan kanker usus besar, maka sebaiknya anggota lainnya juga ikut memeriksakan diri, terutama anggota keluarga inti. Misalnya, cek usus besar dengan kolonoskopi. Nantinya, dokter akan mengetahui apakah ada anggota keluarga lainnya yang juga berisiko terkena kanker usus besar,” jelas dr. Sara.

Meski bisa diakibatkan genetik, kanker usus besar bisa dicegah. Dokter Sara mengingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, menjaga berat badan tetap ideal, dan tidak merokok untuk membantu mencegah kanker usus besar.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar kanker usus besar, gunakan layanan Konsultasi Seputar Kanker di Klikdokter.

(FR/JKT)

Penyakit KeturunanKankerkanker usus besar

Konsultasi Dokter Terkait