HomePsikologiKesehatan MentalTakut Berinteraksi? Waspadai Avoidant Personality Disorder
Kesehatan Mental

Takut Berinteraksi? Waspadai Avoidant Personality Disorder

Tamara Anastasia, 23 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sesekali menghindari interaksi dengan orang lain adalah hal wajar. Namun, jika hal itu dilakukan terlalu sering, mungkin Anda mengalami avoidant personality disorder.

Takut Berinteraksi? Waspadai Avoidant Personality Disorder

Sesekali menarik diri dari interaksi sosial adalah hal yang wajar. Tindakan tersebut bisa berguna untuk introspeksi diri, sambil merenungi tindakan yang telah dilakukan agar tidak berakhir merugikan.

Namun, apabila Anda selalu menarik diri dari lingkungan sosial hingga benar-benar tak  ingin berinteraksi dengan sekitar, mungkin saja hal itu adalah pertanda dari avoidant personality disorder.

Apa Itu Avoidant Personality Disorder?

Ikhsan Bella Persada, M. Psi, Psikolog mengatakan, avoidant personality disorder adalah sebuah gangguan kepribadian yang membuat individu sering menghindari interaksi sosial dengan lingkungan karena merasa malu atau ketakutan berlebih. 

Gangguan kepribadian tersebut umumnya merupakan pola perilaku yang bertahan lama, dan sebenarnya sangat menyiksa penderitanya. 

Orang dengan avoidant personality disorder memiliki perasaan takut yang kronis terhadap kemungkinan penolakan dari masyarakat. Orang ini juga terlalu sensitif untuk mendengar hal-hal yang mungkin akan dibicarakan mengenai dirinya.

“Orang dengan avoidant personality disorder akan menghindari aktivitas yang melibatkannya bersama orang lain, baik berorganisasi maupun dalam pekerjaan,” jelas Ikhsan.

“Hal itu karena mereka takut dikritik orang lain. Bagi mereka, penolakan lebih menyakitkan ketimbang sendirian atau kesepian,” sambungnya.

Diperkirakan, sekitar 2,4 persen populasi di Amerika Serikat memiliki gangguan avoidant personality disorder. Gangguan ini tampaknya bisa mempengaruhi pria dan wanita secara merata. 

Artikel Lainnya: Bagaimana Cara Menyikapi Anak yang Terlalu Pemalu?

Penyebab dan Gejala Avoidant Personality Disorder

Berdasarkan Ikhsan, penyebab avoidant personality disorder masih belum diketahui dengan pasti. 

“Tapi bisa jadi ini terbentuk karena pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu, akibat pengaruh dari lingkungan, atau karena pola asuh,” ucap Ikhsan.

“Selain itu, faktor perkembangan emosi anak sampai dewasa juga berpengaruh pada terciptanya gangguan kepribadian avoidant personality disorder,” lanjutnya.

Terkait gejala avoidant personality disorder, orang dengan kondisi tersebut cenderung ketakutan mendapat penolakan. Mereka pun memilih mengisolasi diri sendiri. 

Selain itu, orang dengan avoidant personality disorder juga umumnya mengalami kondisi-kondisi sebagai berikut:

  • Sensitif dan mudah marah bila mendapat kritik
  • Merasa cemas dan gugup berlebihan ketika berada di lingkungan baru 
  • Cenderung pemalu dan bertingkah canggung
  • Enggan mencoba hal baru
  • Nyaman di zonanya sendiri 

Karakter seperti itu menyebabkan orang dengan avoidant personality disorder berpotensi kesulitan memecahkan masalah. 

Ketimbang menyelesaikannya, orang dengan kondisi tersebut memilih menghindar dan membiarkan masalah berlarut-larut. 

Selain itu, pengidap avoidant personality disorder juga lebih mungkin mengalami hambatan dalam kehidupan sehari-hari, kurang mampu beradaptasi, dan mengalami kesepian mendalam. 

Artikel Lainnya: Canggung saat Berinteraksi, Kenali Orang dengan Tipikal Socially Awkward

Cara Mengatasi Avoidant Personality Disorder

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi avoidant personality disorder

  1. Terapi 

“Terapi bisa menjadi cara utama untuk mengatasi masalah gangguan kepribadian ini. Terapinya itu sendiri akan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena gangguan ini sudah masuk ke dalam bentuk kepribadian sang individu,” tutur Ikhsan.

Terapi yang biasanya digunakan adalah CBT (Cognitive Behavioral Therapy) untuk mengubah pola pikir negatif dan tidak rasional pada pengidap avoidant personality disorder.

  1. Latih Diri untuk Berinteraksi 

Pengidap avoidant personality disorder dianjurkan untuk secara perlahan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungan sekitar. Hal ini bisa membantu Anda berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang baru. 

Cobalah untuk memulai dari kelompok yang kecil, seperti ikut jalan bersama orang-orang yang selama ini Anda kenal. 

  1. Percaya Diri

Pengidap avoidant personality disorder dapat belajar untuk mulai melakukan self love. Selama percaya bahwa diri Anda baik, jangan sungkan untuk bersikap terbuka dengan orang lain yang dipercaya. 

Orang dengan avoidant personality disorder juga perlu belajar untuk menerima kritikan orang lain. 

Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala avoidant personality disorder dan ingin segera terbebas dari kondisi tersebut, tak perlu ragu untuk meminta bantuan dari psikolog. Anda bisa berkonsultasi melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

kesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait