Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan AnakMengenal Developmental Expressive Language Disorder pada Anak
Kesehatan Anak

Mengenal Developmental Expressive Language Disorder pada Anak

Zahra Aminati, 16 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Beberapa anak menderita Developmental Expressive Language Disorder (DELD) sehingga mengalami keterlambatan berbicara. Bisakah disembuhkan?

Mengenal Developmental Expressive Language Disorder pada Anak

Terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam mengucapkan kata-kata. Masalah ini dikenal medis dengan istilah Developmental Expressive Language Disorder (DELD).

Bagi anak berusia 5 tahun yang mengalami DELD, ia mungkin akan berbicara dengan kalimat yang sangat pendek.

Saat diberikan pertanyaan, anak tersebut tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawabnya.

 

Penyebab DELD dan Gejalanya

DELD biasanya terbatas pada ekspresi dan tidak mempengaruhi kemampuan untuk membaca, mendengarkan, atau menghasilkan suara; kecuali jika anak juga mengalami gangguan belajar lainnya.

Penyebab DELD masih belum dapat dipastikan hingga kini. Namun, terdapat teori yang menduga bahwa kondisi tersebut berhubungan dengan kecerdasan otak anak.

Artikel Lainnya: Mengurai Problem Penanganan Stunting

DELD mungkin bisa bersifat genetik alias diwariskan dalam keluarga. Dalam kasus yang sangat jarang, kondisi ini juga bisa disebabkan karena adanya cedera otak atau kekurangan gizi.

Autisme dan gangguan pendengaran juga bisa menjadi kondisi penyerta dalam DELD. Jika sistem saraf pusat anak rusak, mereka mungkin akan mengalami gangguan bahasa yang disebut dengan afasia.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, beberapa gejala DELD pada anak biasanya meliputi:

  • Kesulitan menggabungkan kata ke dalam bentuk kalimat atau paragraf. Jadi, ada kata-kata yang kurang lengkap, seperti “aku mau ke bioskop, aku nonton film”; padahal seharusnya “aku mau ke bioskop untuk nonton film”.
  • Anak tidak bisa menggunakan kalimat-kalimat panjang saat berbicara atau mengungkapkan sesuatu.
  • Anak dengan DELD cenderung menggunakan kata-kata yang kurang tepat untuk menjelaskan sesuatu, contohnya: “aku dimakan kue”; padahal seharusnya “aku memakan kue”.

Gejala DELD pada anak biasanya sudah mulai tampak sejak berusia 1,5 tahun. Pada usia ini, anak dengan DELD tidak bisa mengucapkan satu kata pun.

“Seiring bertambahnya usia, mereka hanya bisa mengucapkan dua kata saja, atau belum bisa membuat satu kalimat pada usia 3 tahun,” jelas Ikhsan.

Selain itu, anak dengan DELD juga biasanya menggunakan suara jeda seperti “uh” atau “um” karena tidak dapat memikirkan cara terbaik untuk mengekspresikan diri.

Artikel Lainnya: Kenali Sindrom Wonder Week Penyebab Bayi Jadi Lebih Rewel

Cara Mengatasi Gangguan DELD

Segera berobat ke psikolog atau dokter apabila anak memiliki perkembangan kemampuan bicara seperti berikut:

  • 15 bulan: tidak mengatakan sepatah kata pun
  • 2 tahun: kosakata anak terbatas kurang dari 25 kata
  • 3 tahun: anak masih berbicara dalam kalimat yang terdiri dari 2 kata
  • 4 tahun: anak sering mengulangi pertanyaan atau tidak bisa berbicara dengan kalimat lengkap.

“Jika sudah menemukan gejalanya, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kepada Psikolog terlebih dahulu. Setelah itu, baru ikut terapi,” jelas Ikhsan.

Terapi dari psikolog yang dapat diberikan kepada anak dengan DELD, yaitu:

1. Terapi Wicara

Terapi wicara berfokus pada pengujian dan penguatan keterampilan berbicara. Terapi ini juga membantu anak meningkatkan kosakata.

Terapi wicara dapat menggunakan pengulangan kata, gambar, bahan bacaan yang disesuaikan, dan alat lain untuk membantu memelihara keterampilan komunikasi anak.

Tujuan akhir dari terapi ini adalah agar anak dapat menerima, memahami, dan menyimpan informasi sehingga mampu mengembangkan keterampilan bahasanya.

2. Konseling

Anak-anak yang mengalami kesulitan mengekspresikan diri mungkin merasa frustasi dan terisolasi secara sosial.

Anak juga mungkin kesal dengan sesuatu, tapi tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikannya.

Dengan terapi konseling, anak akan diajari secara perlahan dan terarah untuk mencegah sekaligus mengatasi kondisi tersebut.

Jika anak tampak mengalami mengalami gejala DELD, hal pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah mengajaknya berobat ke psikolog.

Anda tak ingin si kecil terus berbicara terbata-bata saat memberikan presentasi ketika dewasa nanti, bukan?

Punya pertanyaan mengenai Developmental Expressive Language Disorder (DELD) atau gangguan psikologis lainnya? Anda dapat melakukan konsultasi langsung kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Perkembangan Anak

Konsultasi Dokter Terkait